Siapa suka buka sosial media (sosmed)? Kalau sosmedan memang asyik karena bisa berinteraksi dengan banyak orang. Namun sayang tidak semua netizen memiliki sopan-santun lalu berkomentar salty.
Iyaa, daku baru saja
lihat suatu postingan di sosmed. Seorang wanita merasa bangga karena dia lulus
dari PTN bergengsi (di jurusan kedokteran). Sedangkan adik-adiknya juga kuliah
di kampus ternama.
Akan tetapi ada yang berkomentar tidak enak lalu menyebutnya sombong. Malah ada yang menuduhnya “anak tidak berbakti” karena terlalu sibuk ketika musim lebaran. Memang kalau dokter kan kerjaannya banyak banget sampai susah izin buat mudik. BTW daku tidak screenshot statusnya karena belum izin ke beliau.
PexelsDaku juga kaget berat.
Mengapa ada yang upload tulisan di
sosmed malah dibilang sombong, bahkan tidak berbakti? Memangnya mereka
tetangganya yang taku aktivitasnya? Singkatnya mau balas: siapa eluuu? Tapi
karena kemarin sedang lebaran maka daku menahan diri.
Apakah Ini Pamer?
Daku gedeg berat ketika
ada yang meng-upload kebahagiaan di
sosmed lalu dibilang pamer. Lhaa, sosmed kan ditujukan buat pamer alias tiap
orang boleh posting apa saja. Tentu
dalam konteks negatif.
Apalagi yang bikin
status adalah seorang dokter. Apakah dia tidak boleh bangga sebagai alumni dari
PTN yang bagus? Malah cakep kan, berarti dia dokter beneran, bukan yang
pura-pura.
Read: Larangan Pamer di Sosial Media
Lambe Netizen
Yang mengherankan itu
lambe netizen yang tidak kenal waktu dan tempat tapi langsung menghakimi. Kenal
juga tidak, follow juga enggak, eh
malah main tuduh. Saudara juga bukan, alamak!
Teman-teman pernah baca
berita tentang netizen Indonesia? Lambe netizen yang dianggap paling tidak
sopan karena komentarnya yang kasar. Sedih banget enggak sih?
Bisa jadi lambe netizen
macam ini terjadi karena mereka menganggap kalau yang dikomentari adalah orang
yang tidak dikenal. Atau, mereka bilang bahwa internet adalah dunia yang bebas.
Lalu bisa bertindak seenaknya. Your mouth, OMG! (baca dalam bahasa Jawa biar
lebih menghayati)
Solusinya Bagaimana?
Lalu solusinya
bagaimana kalau ada spesies nyinyir kayak gini? Pertama, cuekin saja. Kedua,
kalau makin parah, blokir, beres. Kita punya hak buat blokir ketika ada yang
mengganggu kebahagiaan di dunia maya.
Menghadapi berbagai
macam karakter orang di dunia maya memang harus sabar. Tapi bukan berarti kita
harus terus mengalah. Siapa ngana atur-atur hidupku? Kalaupun dia tidak suka
kan bisa remove atau unfollow, bukannya berkomentar salty.
Saya udah jarang buka sosmed bund.. Masih sesekal ajai tapi enggak kayak dulu sampe kadang kelupaan hehe.. Iya suka sebel ya kalo baca komen"yang jari"nya kelewatan tanpa batas, enggak di saring dulu, kalo gitu biasanya saya langsung skip aja.. Dari pada nambah sakit ati.
BalasHapus