Senin, 07 April 2025

Dapur yang Mengajariku untuk Pantang Menyerah

 Assalamualaikum, selamat lebaran semuanya, maaf lahir batin ya. Lebaran ini bahagia walau mudik lokal (karena rumah orang tuaku dan mertuaku masih satu kota). Lalu untuk mengisi libur lebaran, daku sibuk baking.

Ada dua yang dibuat di dapur yakni roti manis dan pizza. Sebelum mudik sudah niat bikin roti, bawa terigu, selai cokelat, dan ragi instan. Kebetulan sudah ada sosis juga di kulkas jadi tinggal beli kejunya.

Asin Tiada Tara

Sebelum baking, daku mau nyetok lauk dulu. Jadi bikin tempe bacem dan tahu telur (adonan dicetak di cetakan takoyaki biar imut). Setelah matang dan dingin, bungkus, masukkan ke kulkas.



Tempe bacemnya aman ya (bumbu hanya bawang putih, ketumbar, gula merah, asam, garam, dan daun salam). Tapi tahu telurnya keasinan, wkwkw. Pas diicip (mentah) sudah asin, pas matang keasinan. Padahal daku sudah bertahun-tahun masak tapi masih ada kejadian lucu seperti ini.

Tragedi Saos Tomat

Nahh harga tomat lagi murah kan. Mumpung mau bikin pizza jadi pengen belajar bikin saos tomat sendiri. Pertama, sekitar 400 gram tomat dicuci, rebus sebentar, kupas kulitnya, lalu dihaluskan. Saring dan buang bijinya, lalu masak sari tomat dengan garam, gula, dan cincangan bawang putih.

Ternyata dari tomat segitu hasilnya Cuma sekitar 6 sendok makan saos! Wkwkkw, alamak! Sudah capek dan makan biaya buat gas juga. Akhirnya daku ngacir ke warung buat beli saos tomat botolan.



Aslinya kalau kalian mau bikin pizza dan enggak punya oregano (sebagai herbs wajib saos pizza), pakai saja saos spaghetti instan. Di minimarket ada kok dan harganya tidak terlalu mahal.

Untuk adonan pizza masih setia pakai metode no knead alias tanpa diuleni. Air hangat dicampur ragi instan lalu diaduk dan didiamkan (tutup wadahnya). Baru dicampur dengan sedikit gula, aduk, campur dengan terigu, garam, biarkan sampai mengembang (tutup dengan serbet basah).

Adonan pizza tinggal dibagi-bagi, cetak di atas loyang yang sudah dioles minyak goreng (bentuk pipih), tusuk dengan garpu, oleskan saos tomat, beri topping sosis dan keju parut. Panggang selama 30 menit (jangan lupa oven dipanaskan dulu).

Roti Perjuangan

Beda lagi dengan cara bikin roti meski sama-sama pakai teknik tanpa ulen. Kalau bikin roti pakai susu yang dihangatkan, campur dengan ragi dan gula, baru dibiarkan selama 10 menit (tutup wadahnya). Kemudian campur dengan minyak atau margarin cair, telur, baru aduk dengan terigu + garam.

Setelah adonan mengembang (butuh waktu 20-30 menit) baru diuleni sebentar. Nah hasilnya ini agak lengket karena dough yang dihasilkan dengan metode no knead memang kayak gini. Tinggal siapkan isian (selai coklat dan keju).



Karena susah membentuk roti maka mengoleskan selai juga agak merepotkan. Kalian yang mau belajar bikin roti / kue enggak boleh mudah jijik ya, nanti tiap 2 menit cuci tangan. Karena adonannya banyak (dari 500 gram terigu) maka jadi 2 loyang roti (loyang pizza yang medium).

Setelah dibentuk dan menunggu oven panas maka adonan dipanggang. Tapi 30 menit kemudian roti masih belum matang! Ternyata suhu oven masih kurang panas, jadi kubesarkan lagi apinya dan panggang lagi selama 15 menit.

Yang Penting Rasanya

Roti yang kubuat juga belum sempurna. Saat ada yang tanya apa sudah open PO maka kujawab tidak karena memang belum layak jual. Jika roti untuk konsumsi sendiri mah yang penting rasanya.



Tapi jadi happy karena ada yang notice saat daku posting hasil baking di sosmed. Malah branding yang terbentuk adalah bunda Saladin si tukang masak, wkwkwk. Padahal pekerjaan utamanya penulis.

Pantang Menyerah di Semua Bidang

Apa hikmah di balik kelucuan dan kehebohan di dapur? Jangan pantang menyerah! Baik saat memasak atau bikin kue, enggak boleh mutung.



Misalnya saat masakan keasinan ya lain  kali diperbaiki biar umami. Ketika roti kurang cantik bisa latihan lagi. Oven tangkring (oven kompor) kurang panas? Beli termometer oven biar tahu suhunya dan sesuaikan dengan petunjuk di resep.

Sebenarnya selama beberapa bulan ini merenung, mengapa hidupku seakan stuck padahal usia juga hampir 40? Ternyata yang kubutuhkan adalah menemukan kembali arah yang sempat ‘hilang’. Jangan cepat menyerah, baik saat di dapur atau saat bekerja. Semangaaat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar