Apa yang ada di pikiran teman-teman ketika mendengar kata ‘ibu rumah tangga’? Yang jelas seorang IRT alias ibu rumah tangga identik dengan pekerjaan sehari-hari. Di antaranya bersih-bersih rumah, mencuci baju, dan memasak.
Karena tiap hari
berkutat dengan pekerjaan rumah tangga, IRT bisa sangat lelah. Memang
seolah-olah tidak ada habisnya. Baru saja selesai menyeterika eh sudah ada
tumpukan cucian segunung.
Apalagi kalau semua di-handle sendiri ya. Tidak ada asisten
rumah tangga atau sopir pribadi. Rasanya memang ‘sakti’ karena ibu bisa berubah
jadi koki, guru les, sekaligus sopir antar-jemput tiap hari. Tapi kalau sudah
selesai semua tugasnya ya capek jugaa.
Lantas bagaimana cara
jadi IRT yang bahagia tanpa rasa capek fisik dan psikis setiap hari? Sebenarnya
ada hack-nya lhoo. Ini daku kasih
tahu bocorannya:
Menyetok
Lauk di Kulkas
Siapa yang masih
telaten masak setiap hari? Sebenarnya memasak itu menyenangkan. Tapi kalau tiap
hari masak lelah juga rasanya. Belum kalau seleranya berbeda, si ayah suka sop
dan makanan berkuah lainnya. Sementara anak-anak sukanya lauk kering seperti
ayam goreng dan dadar.
Solusi agar tidak
terlalu lelah di dapur adalah menyetok lauk. Coba luangkan waktu untuk bikin
beberapa jenis makanan seperti ayam kecap, soto, tahu telur, dll. Setelah
dingin, makanan tersebut disimpan di kotak bertutup rapat lalu dimasukkan dalam
kulkas. Saat akan makan baru dipanasi, jadi ibu tidak terlalu lelah di dapur.
Beli
Aja
Lantas bagaimana kalau
tidak sempat memasak? Ya sudahlah, beli aja! Toh warung banyak yang jual lauk
matang. Atau sediakan saja lauk yang awet seperti abon sapi atau telur asin.
Kalau masih mager atau saat sakit, bisa delivery
order.
Manfaatkan
Teknologi untuk Bersih-Bersih Rumah
Sebenarnya kita tuh
dimudahkan banget dengan bantuan teknologi. Jadi, beli perangkat elektronik
rumah tangga seperti vacuum cleaner, sikat kamar mandi elektrik, dll.
Bersih-bersih seisi rumah pun jadi ringan.
Ajak
Anak untuk Ikut Bebersih
Sebenarnya tidak ada
ART tidak masalah asalkan anak juga bisa diajak untuk kerja sama. Jadi, tiap
habis makan mereka sudah bisa cuci piring sendiri. Anak bisa diajari untuk
menyapu atau menggunakan vacuum cleaner. Ini kan rumah bersama jadi dibersihkan
juga bersama-sama.
Jangan
Memaksakan Diri
Apa yang harus
dilakukan saat mengurus rumah seorang diri, sementara anak-anak masih kecil? Ya
udaah, santai saja. Jangan memaksakan diri rumah harus super-rapi-dan bersih.
Ada tuh tipe orang yang
tidak mau sarapan kalau kerjaan rumah belum selesai (bukan daku tentunya).
Akhirnya apa? Kena maag karena pola makannya tidak teratur.
Jadi ibu-ibu, yang
penting sarapan dulu! Beberes bisa dikerjakan setelah itu, semampunya,
sebisanya. Utamakan keselamatan dan kesehatan mental anak dan diri sendiri.
Lebih baik menemani anak daripada stress
karena menyeterika gak selesai-selesai lalu baju diacak-acak bocah. Mending laundry aja dah kalau gitu.
Kalau memilih jadi ibu
rumah tangga memang ada resikonya yaitu CAPEK. Akan tetapi bisa diminimalisir
kok, dengan hiring asisten rumah
tangga atau memanfaatkan teknologi. Ingat yaa, jangan menuntut diri sendiri
untuk menjadi ibu yang terlalu sempurna sampai kelelahan dan berujung sakit.
Anak-anak lebih butuh ibu yang BAHAGIA.
Bagus sekali kalimat terakhirnya mba. Tidak perlu harus sempurna terus jadi sakit. Semoga sehat selalu ya
BalasHapusBahagia memang dari dalam diri kita sendiri kok, jadi kudu tahu apa yg jadi prioritas lah ya. Semoga selalu ada cara untuk jadi ibu yang bahagia ya, sehingga terhindar dari stress yang berlebihan yang bisa jadi sumber penyakit.
BalasHapussebagai Ibu Rumah Tangga, tugasnya memang berat dan banyak. makanya ada ungkapan, kalau dituruti, pekerjaan rumah ga bakal kelar-kelar.Jadi harus disiasati, termasuk urusan lauk pauk ya, Mbak. Namun menjadi Ibu Tangga adalah pekerjaan mulia. semangat para Bunda.
BalasHapusAku malah sekarang jadi BRT mbak, alias Bapak Rumah Tangga juga. Dibanding istri, malah aku yang lebih sering beberes rumah, masak nasi, masak lauk, sampai nyuci dan beresin baju juga.
BalasHapussalut sama semua buibu. tugas ibu itu berat bangeeet menurutku. kudu ngurus rumah dan anak. blm lagi yang sambil kerja. nggak kebayang capeknya dan ngatur waktunya gmn. blm lagi buat diri sendiri. jgb lupa istirahat ya mbak 🌻
BalasHapusSetuju banget mbak... kalau lelah, mumet, ya break aja dulu, memanjakan diri main dengan anak atau ke salon... pikiran yang fresh juga bakal bikin segala tugas menyenangkan...
BalasHapusMemang harus tulus ya berperan jadi IRT. Klo merasa terpaksa sambil banyak ngedumel yaa pastinya bikin capek hati, pikiran dan bodi sendiri. Tp saya selalu salut sama ibu² jaman dulu eh jaman sekarang juga ding, yang mampu ngurus rumah sendiri tp tetap bisa ceria, apalagi kalau anaknya banyak
BalasHapusAnak-anak butuh bahagia, aaaah makasi sekali kak sudah mengerti arti prioritas, terima kasih sudah jadi ibu hebat. anw soal sarapan aku termasuk orang yang tidak terbiasa sarapan, jadi beres-beres utama wkwkwk.
BalasHapusMemang kudu punya skala prioritas untuk semua profesi.
BalasHapustermasuk profesi sebagai ibu rumah tangga.
prinsipnya, pilih mana aktivitas yg bisa kita
Do it
Delegate it
or
Dump it!
Mantap ini pesan dan tipsnya bunda Saladin, bisa diterapkan oleh siapa saja dan sebagai masukan juga bahwa jadi ibu rumah tangga kudu happy ya, dengan begitu di dalam rumah pun bakalan happy juga
BalasHapusKerjaan rumah itu suka beranak pinak, tiba-tiba jadi banyak sendiri kalau ditinggal. Aku juga kalau lagi capek, ngambil langkah-langkah praktis aja kaya tips di atas Kak. Gosokan banyak ya laundryin, males masak ya beli, kalau sakit minta dibantu suami. Memang sebagai ibu rumah tangga kita harus pandai-pandai menjaga badan :)
BalasHapusBerbagi tugas memang menyenangkan
BalasHapusNamun kadang terlena sehingga akhirnya ada yang merasa si paling banyak kerjaan, haha
Jadinya dilakukan saja setiap pas bisa
Tidur kalau memang sedang malas atau lelah
pekerjaan ibu rumah tangga memang lebih enak kalau dibawa happy dan nggak ada beban pikiran di diri kita.
BalasHapuskalaupun misal lagi nggak enak badan buat masak, tinggal pesen makan lewat ojek online, apalagi sekarang ini semuanya dipermudah dengan adanya teknologi
Kalau dengar kata IRT, jujur aku salut serta takjub karena jam kerjanya nggak seperti pekerja. Ia dari bangun tidur sampai mau tidur di penuhi dengan tugas dan tanggung jawab super banyak. Apalagi kalau pasangannya tidak bisa membantu kebayang kek apa lelahnya.
BalasHapusMaka, benar kata mba Avi. Jangan terlalu mrmaksakan diri, lelah yang berlebih bisa bikin kesal dan marah-marah lalu stres. Bahaya banget, karena Ibu itu seperti jantung hati di rumah. Misal capek yaudah beli aja makannya, atau optimasi teknologi yang tersedia. Biar tetap enjoy dan bisa membersamai anak. Anak butuh ibu yang bahagia.
Menjadi ibu rumah tangga itu memang berat. Jam kerja bisa 24 jam. Belum lagi dobel burden. Alhasil, ibu rumah tangga lebih rentan stres.
BalasHapusIbu rumah tangga harus bisa mengatur waktu dan menjali hubungan baik dengan support system ya, biar g menanggung beban seorang diri
saya seperti mba Afi yang mnjalani hidup dengan mudah, kalau capek masak ya beli semua ada yang srba online sekarang atau beli dekat rumah, atau makan ke malldll, libatkan pasangan soal urusan rumah tangga karena rumah tangga bukan kewajiban istri saja tapi juga suami termasuk urusan mengurus anak-anak, kalau capek bersih-bersihnya ya tinggal pesan jasa kebersihan online, semudah itu ya mba Avi, pokoknya fokus sama kebahagiaan dan kesehatan kita yang pertama, sehat selalu para ibu rumah tangga
BalasHapusSenang sekaliii ada yang sepemikiran beginii..
BalasHapusKalau mau kerjain, hayyuukk... kalau lelah, boleh kok delegasikan aja.
Beruntung banget ka Avi.. punya keluarga yang supportif dan tetap mendukung kewarasan istri.
Semua bekerjasama, tentu kegiatan rumah tangga bisa berjalan dengan lancar dan baik. Gapapa gak sesuai ekspektasi sedikiiitt.. sama-sama sedang belajar.
Ahaaa, saya baru saja menikmati peran sebagai ibu rumah tangga full tanpa dijeda dengan kerjaan kantor, tapi terasa biasa saja. Mungkin karena anak-anak sudah dewasa dan emaknya ini tinggal minta tolong sana-sini wkwkwk. Menjadi ibu rumah tangga emang butuh kesadaran sekaligus kesehatan mental bahwa peran kita tuh sangat spesial. Semangat yah.
BalasHapus