Sabtu, 22 Februari 2025

Saling Memberi

 Tiara mendesah. Dilihatnya tas kresek berisi pisang dan pepaya. Pasti Amanda, adik iparnya, terburu-buru belanja buah sehingga tidak sempat memilih yang bagus.

 

                                                Pexels

Tapi bagaimanapun dia menghargai pemberian Amanda. Dia bukan saudara kandung tapi sering memberinya oleh-oleh. Dikupasnya pepaya, Alhamdulillah walau kulitnya agak benyek tapi bagian dalamnya bagus. Dia segera memotong pepaya lalu membuat jus, dan ditaruh dalam kulkas.

 

Pisang-pisang itu juga dikupas. Walau kulitnya kehitaman tapi isinya utuh. Dilumatkan pisang-pisang itu, dicampur telur, terigu, dan bahan-bahan lain. Dalam 30 menit, berubah menjadi banana cake.

 

                                                 Koleksi pribadi

Jam menunjukkan pukul 3 sore. Tiara berjalan menuju rumah Amanda. Tak lama kemudian ada mobil berwarna hitam. Amanda keluar dari mobil dan langsung memeluk Tiara.

 

Anak kembar Amanda, Dona dan Doni, berhamburan keluar dari mobil dan memeluk Tiara juga. Kemudian Tiara membuka pagar, memasukkan mobil, dan mempersilakan Tiara masuk rumah.

 

“Aku sudah buatkan jus pepaya dan banana cake. Semoga anak-anak suka, ya!” Dona dan Doni menyerbu cake yang sudah dipotong-potong oleh Tiara. Sementara Amanda mengambil gelas dan menuangkan jus pepaya.

                                          Pexels

 

“Mbak, jangan repot-repot! Aku yang ngasih buah malah dikirimin cake dan jus!” ujar Amanda.

 

Tiara menjawab, “Lha, aku kan tinggal sendiri. Mana bisa menghabiskan buah sebanyak itu?” Suami Tiara sudah meninggal saat pandemi. Sementara Amanda LDR karena suaminya bekerja di luar negeri. Kemudian mereka pun bersantai sambil menikmati jus pepaya.

 

Ketika jus Tiara belum habis, Amanda bergegas ke dapur. Diambilnya kantong kresek dan diisi dengan tepung terigu, telur omega, susu, margarin, dan kornet. Dia juga mengambil beberapa butir lemon dari kulkas.

 

Tiara hampir tersedak ketika Amanda memberinya sekantong penuh bahan makanan. “Adikku sayang, terima kasih banyak ya. Memang kakakmu punya toko kue tapi Alhamdulillah stok terigu masih banyak kok.”

 

Amanda berkata, “Tidak apa-apa, kebetulan aku ada kok. Kubagi dengan kakak. Nah, aku juga sudah memesankan taksi online dan dibayar dengan uang elektronik. Jadi nanti kakak tidak capek jalan sejauh 2 kilometer untuk pulang. Sudah hampir maghrib.”

                                              AI pic by Freepik

 

Tiara pun tak bisa berkata-kata. Dipeluknya adik ipar tersayang. Dia lalu berpamitan sambil menenteng tas kresek berisi barang-barang pemberian Amanda. Dona dan Doni ikut mengantar ke halaman depan, sambil menunggu kedatangan taksi online.

 

***

Keesokan harinya, Tiara sudah mengaduk terigu, susu, margarin cair, dan bahan-bahan lain.

Sambil menunggu adonan mengembang dia membumbui kornet, menyiapkan sosis, lalu menyiapkan loyang. Satu jam kemudian, pizza sudah matang. Dia memakan satu slice lalu memasukkan satu loyang medium pizza ke dalam kotak. Juga mengambil botol berisi lemon infused water dari kulkas.

Tiara tidak berjalan kaki tapi naik sepeda menuju rumah Amanda. Dikayuhnya sepeda dengan semangat. Sampai sana, dia masuk lewat pintu samping yang tidak dikunci.

                                                   Pexels

“Siapa mau pizza?”

Dona dan Doni berebut memeluknya. Amanda keluar dari kamar dengan rambut yang masih awut-awutan. Tiara membiarkan Amanda menyisir rambut lalu membuka kotak pizza.

“Pizzanya cukup banyak. Nanti bisa buat bekal anak-anak.”

Dona dan Doni masih sekolah di TK dan mereka kegirangan karena bisa bawa bekal yang enak sekali. Amanda mengambil kotak bekal lalu memasukkan satu slice pizza, juga wafer dan biskuit ke dalamnya.

“Infused water dulu, Sis! Biar sehat!”

Amanda merasa beruntung karena punya kakak ipar yang pintar memasak dan bikin kue. Bahkan memperhatikan kesehatannya.

“Ayo pulangnya kuantar naik mobil,” kata Amanda sambil mengambil kunci. Akan tetapi Tiara menggeleng. Dia cerita kalau bawa sepeda pancal.

Ketika Tiara berpamitan, dia merasa lega. Amanda tidak memberinya apa-apa. Dia bersepeda dengan riang-gembira.

Sampai rumah, Tiara memeriksa ponselnya. Siapa tahu ada customer baru yang akan memesan kue. Akan tetapi matanya melotot. Rupanya Amanda mentransfer uang elektronik! Katanya sebagai ganti atas pizza yang enak sekali. Padahal dia iklhas dalam memberi. Tebak berapa uang yang ditransfer?

1 komentar: