Jumat, 31 Januari 2025

Review Buku Kana di Negeri Kiwi, Kegalauan Remaja Indonesia di New Zealand

Siapa yang pengen liburan ke New Zealand (NZ)? Nahh kita tuh bisa jalan-jalan virtual ke negeri Kiwi alias NZ dengan baca buku ‘Kana di Negeri Kiwi’. Jujur yaa, daku baca buku ini setelah mendengar cerita keindahan NZ, dari salah satu sohibku yang tahun lalu bertandang ke sana.



 

Ini data buku Kana di Negeri Kiwi:

Penulis: Rosemary Kesauli

Tebal: 152 halaman

Tahun: 2005

Bisa dibaca di aplikasi I-Kalsel (gratis)

 

Apa salahku? Itu yang Kana rasakan ketika harus pergi dari Jogja ke New Zealand. Ibunya akan menikah lagi dan dia harus tinggal bersama ayahnya yang asli sana.

 

Kana berusaha betah di sekolah barunya. Dia hanya punya satu sahabat yakni Jyotika, gadis India. Jyo selalu sabar saat ditanya apa Kana gendut? Karena dia emang agak montok.



 

Kana semakin insecure karena ada cewek-cewek latin yang datang ke sekolahnya karena pertukaran pelajar. Mereka cantik dan langsing. Dia makin sering curhat ke Jyo.

 

Akan tetapi Jyo menjauh dari Kana. Dia juga marah karena Kana dianggap mendekat ke Tsunehisa, cowok jepang yang jadi gebetannya. Padahal Kana hanya minta tolong dibuatkan lagu untuk Rudy, mantan pacarnya.

 

Ternyataaa Jyo hamil! Siapa yang menghamili gadis remaja itu? Apa yang harus Kana perbuat?

 

Kesanku Setelah Baca Kana di Negeri Kiwi

 

Novel Kana di negeri kiwi pantes banget jadi juara 1 lomba menulis teenlit karena temanya unik dan settingnya di NZ. Kana yang sudah lelah dengan urusan cinta sepihak, ternyata bisa melakukan satu hal yang menyelamatkan banyak orang. Jadi digambarkan bahwa remaja tuh tidak usah mengurus drama romantika belaka, tapi bisa kok meraih prestasi non akademik.



 

Di buku ini diperlihatkan bahwa sebenarnya Kana sangat setia kawan. Sang ayah juga menyayanginya (dengan cara beliau sendiri). Yaa meski tidak dijelaskan mengapa ibunya Kana kejam (karena tiba-tiba ingin menikah lagi dan mengirim Kana ke luar negeri).

 

Buku Kana di Negeri Kiwi terasa real karena penulisnya, Rosemary, pernah tinggal di sana. Penggambaran latar tempat dan waktu sangat pas dan tidak bertele-tele. Cumaa tebalnya hanya 152 halaman jadi bagiku ini kurang panjang ceritanya, semoga ada terusannya, deh.

Bagaimana, kalian pengen jalan-jalan ke NZ atau ke negara lain?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar