Minggu, 12 Januari 2025

Review Film Totto Chan, Kisah Gadis Kecil yang Lincah dan Unik

 Siapa yang sudah baca buku Totto Chan - the Little Girl at The Window? Nahh bagi kalian yang sukaa banget ama bukunya juga wajib nonton filmnya. Karena emang baguus, dan memangnya seperti apa versi film kartun Totto Chan?



Berikut ini data filmnya:

Judul Asli        : Madogiwa no Totto Chan

Sutradara         : Shinnosuke Yakuwa

Durasi              : 113 menit

Tahun              : 2023 (rilis di Indonesia 2024)

Totto Chan yang Lincah tapi Dianggap Nakal

Totto Chan masih kelas 1 SD tapi bikin gurunya pusing karena dia suka memainkan bangku kayu di kelas. 



Kemudian, waktu ada pemain musik jalanan yang lewat, dia duduk di jendela dan mengajak teman-temannya buat nonton bareng.

Bersenang-Senang di Sekolah Baru

Karena sang guru sudah tidak tahan akhirnya Mrs. Kuroyanagi (ibunya Totto) memindahkan anaknya ke SD Tomoe. Adegan ini bikin mewek karena mengingatkanku saat Saladin juga dipaksa untuk keluar dari SDN dan akhirnya pindah ke SD Alam.

Read: Saladin yang Dikeluarkan dari Sekolah

Si Totto sangat senang karena ada kereta di SD Tomoe, yang difungsikan jadi kelas. Ada Mr. Kobayashi, Pak Kepala Sekolah, yang sangat sabar dalam mendengarkan ocehan si gadis kecil selama berjam-jam.



Di hari pertama sekolah, si Totto naik kereta api, sendirian! Anak di Jepang memang dibiasakan mandiri sejak kecil ya?

Dia sangat kaget pas sampai di dalam kelas gerbong karena semua murid dibebaskan untuk belajar sesuai dengan kesukaan masing-masing. Ada yang belajar matematika dengan sempoa, belajar kimia, dll.



Daku pernah baca katanya Mr. Kobayashi pake metode belajar yang lebih bebas. Makanya kok sekolah lebih banyak prakteknya dan para murid juga sering diajak jalan-jalan. Tujuannya untuk belajar dari alam.

Read: Serunya Belajar di Sekolah Alam

Persahabatan dengan Yasuaki

Ada salah satu sahabat Totto Chan yang bernama Yasuaki. Dia terkena polio sehingga kakinya cacat. Namun Totto chan terus menyemangatinya, mengajak untuk berenang, memanjat, bahkan mengalah dalam lomba panco.



Nah kan, efek buruk polio itu enggak main-main lho! Daku menghindari mom war kecuali untuk para antivax! Kalau ada yang begitu langsung diperangi habis-habisan karena mereka tuh bisa mempertaruhkan masa depan anak, karena mengabaikan masalah kesehatan!

Read: Jangan Ambil Hak Anakmu untuk Vaksinasi

Kesanku Setelah Nonton Film Totto Chan

BAGUS BANGET! Beneran deh, kalau sudah baca bukunya wajib nonton filmnya. Apalagi pas adegan Totto Chan masuk ke dalam gerbong kereta yang dijadikan kelas di sekolah Tomoe. Dia berimajinasi bahwa kereta bergerak lalu bertemu dengan hewan-hewan raksasa, penggambarannya fantasi banget.



Ibunya Totto (Mrs. Kuroyanagi) juga sabaaar dalam menghadapi tingkah anaknya yang kadang ‘ajaib’. Apalagi ketika masa perang dan mereka harus hidup sangat sederhana (karena bahan makanan dibatasi). Mrs. Kuroyanagi jadi terlihat lebih tua dari usianya tapi tetap sabar dalam menghadapi hidup.

Buku Totto Chan jadi mega best seller karena terjual lebih dari 25 juta copy di seluruh dunia. Pas diadaptasi jadi film maka banyak yang excited dong. Apakah hasilnya bagus? Menurutku, antara film dan bukunya saling melengkapi.



Ada yang tidak ada di buku tapi ada di film (seperti penggambaran ketegangan di masa perang). Di film juga lebih memvisualisasikan era peperangan dan warga Jepun dituntut untuk lebih nasionalis. Bahkan dilarang untuk memakai pakaian ala barat.

Apakah Film Ini Aman bagi Anak-Anak?

Namun pertanyaan selanjutnya, apa film Totto Chan aman untuk anak-anak? Sebenarnya rating film ini 10+ yaa atau 12+ karena ada adegan n a k e d pas berenang (karena di dalam bukunya juga dituliskan seperti itu).

Kalau nonton bareng anak-anak ya dijelaskan mengapa ada adegan itu. Dan memang kulturnya beda dengan di Indonesia.

Perang yang Merugikan Kedua Belah Pihak

Film Totto Chan bukan hanya jadi penggambaran memoar masa kecil penulisnya (Tetsuko – Totto- Kuroyanagi). Namun juga merekam kengerian masa perang. Saat Jepun mengikuti world war 2 maka rakyatnya juga menderita karena bahan pangan dibatasi, rumah terpaksa dirubuhkan, harus mengungsi karena di kota banyak serangan bom, dll.

                              Totto Chan dewasa (Tetsuko Kuroyanagi)

Daku jadi ingat di salah satu buku karya Bu NH Dini (seri Kenangan) diceritakan bahwa saat Indonesia dijajah Jepun, juga terjadi keterbatasan bahan pangan. Sudah kelihatan kan kalau perang tidak membawa kemenangan apapun. Karena korbannya pasti ada di kedua belah pihak.

Read: Review Buku Gunung Ungaran – NH Dini

Kepala Sekolah yang Hebat

Maaf terpaksa spoiler tapi kalian yang sudah baca buku Totto Chan pasti sudah tahu ending-nya. Sekolah Tomoe hancur kena bom. Namun Mr. Kobayashi, sang kepala sekolah, tidak bersedih. Dia malah berkata, “Sekolah seperti apa lagi yang akan dibuat?” Benar-benar pantang menyerah.



Saat nonton Totto Chan awalnya mewek karena teringat Saladin yang dianggap aneh di sekolah lama tapi bisa berprestasi di sekolah barunya. Namun film ini juga mengajariku untuk selalu optimis dan semangat dalam menjalani hidup. Plus mengingatkan untuk mendidik Saladin dalam menghadapi keberagaman di dunia ini. Kalian sudah nonton film Totto Chan?

3 komentar:

  1. Kebayang gemesnya guru Totto Chan yang begitu aktif ya. Klo di dunia nyata udah kena cubit mulu tuh

    BalasHapus
  2. aku baca bukunyaaaa
    tapi ngga nonton pilemnyaa 😴
    soalnya di Surabaya hanya tayang di BG Junction, CGV, jamnya maghrib 😅 jauuuhhh dari rumahku d Rungkut

    tapi mayan bisa tau gambaran filmnya dari artikel.ini.

    BalasHapus
  3. Aku sedih banget dulu pas filmnya tayang di tengah minggu, aku gak langsung gas nonton karena mikirnya mau nonton di akhir pekan aja. Eh gak tahunya filmnya keburu turun layar huaaaa. Dan semoga nanti bisa nonton filmnya.

    Novelnya salah satu yang berpengaruh di hidupku. Aku baca saat SMP mbak dan langsung jatuh cinta buanget. Sampai sekarang Totto Chan masih jadi salah satu buku yang aku favoritkan.

    BalasHapus