Anak mami!
Istilah anak mami sudah
ada sejak duluuu kala ya. Ketika ada anak yang selalu bergantung ke orang
tuanya. Mau milih baju bingung warna apa? Model yang mana? Bahkan saat sudah
aqil balig dan mau kuliah juga masih bingung bagusnya belajar di kampus mana?
Amat sedih mah kalau
ada anak yang tidak mandiri seperti ini. Apalagi kalau anaknya laki-laki,
beuuuh! Laki-laki kan calon pemimpin rumah tangga. Bagaimana bisa jadi suami
(dan ayah) yang baik kalau masih anak mami dan tidak mandiri sama sekali?
Bahayaa, bahayaaaa!
Gen
Z yang Manja?
Anak muda zaman
sekarang alias gen Z juga diklaim sebagai generasi strawberry yang manja dan
rapuh banget. Disuruh dikit, mutung, lalu mengadu ke orang tuanya. Padahal dia
sudah berusia 17 tahun ke atas!
Tergantung
Didikannya Juga
Memang gen Z sering
dibilang manja tapi enggak selalu sih ya, tergantung cara didiknya di rumah.
Ada sebagian anak muda yang berusaha untuk mandiri dengan kuliah sambil
berdagang atau jadi freelancer. Ada juga yang kuliah sambil jadi driver
ojek online. Mereka tidak malu karena memang sudah diajari untuk bekerja
keras, walau berasal dari keluarga menengah.
Penyebab
Anak jadi Terlalu Manja
Lalu apa saja penyebab
anak jadi terlalu manja sehingga dicap generasi strawberry? Pertama tentu karena
cara didik yang salah. Apa-apa dilayani oleh pembantu, sampai baju dalam juga
dicucikan, padahal mereka sudah berusia di atas 15 tahun.
Kedua, anak jadi manja
karena terlalu diberi kebebasan dan uang oleh orang tuanya. Mereka diberi hak
tapi tidak diajari cara untuk bertanggung jawab. Akibatnya jadi sering pulang
malam, menyalahgunakan uang saku, atau jadi boros dan shopaholic akut.
Cara
Mendidik agar Anak Cepat Mandiri
Lantas bagaimana cara
agar anak tidak manja tapi jadi calon pemuda / pemudi yang tangguh dan mandiri?
Berikut iniiii caranya:
Beri
Kepercayaan
Salah satu penyebab
anak jadi manja dan tidak mandiri adalah sejak kecil mereka tidak diberi
kepercayaan. Misalnya saat mau belajar menuangkan air dari teko ke gelas, lalu
tidak sengaja tumpah. Ortu jadi ngomel panjang-lebar lalu selalu menuangkan air
atau membantu anak, serta tidak mempercayai mereka untuk belajar mandiri.
Read: Mengajari Anak Laki-Laki Memasak
Contoh lain adalah
ketika menentukan sebuah pilihan. Ortu selalu memilihkan benda sampai sedetail
mungkin. Kalau anak sudah memilih baju warna merah tapi malah dicerca dan
disuruh pakai warna lain. Padahal ketika ortu tidak percaya akan pilihan anak
dan terlalu otoriter, akan berakibat buruk ke psikis mereka.
Biasakan
Mengerjakan Sendiri Meski ada PRT
Bagaimana jika di rumah
ada PRT (pembantu rumah tangga)? Ya anak juga diajari untuk bertanggung jawab,
apalagi kalau sudah remaja. Minimal dia merapikan dan mengepel kamarnya
sendiri, cuci pakaian dalam sendiri, juga mencuci piring dan gelas. Jangan mentang-mentang
ada PRT jadi seenaknya nyuruh ini dan itu.
Ajari
dengan Sabar
Memang yaa inti dari
parenting adalah sabaaaaar. Jangan dikit-dikit
memarahi bahkan mencubit anak. Semua kudu diajari dengan sabar. Saat anak
belajar menyapu, jangan dikomentari, “lambat!” Nanti dia malah mutung lalu
malas-malasan buat bebersih rumah.
Read: Jangan Pukul Anakmu
Jadii anak memang harus
dilatih dan dididik dengan sehingga mereka bisa mandiri. Jangan malah diomeli
kalau cuci piringnya tidak bersih. Kudu super sabar yaa dan memberi contoh yang
baik, agar mereka tidak manja keterlaluan.
Salah satu yang sering tertanam dalam benak sebagian orang tua zaman sekarang adalah anak saya jangan sampai mengalami kesusahan seperti saat saya kecil dulu. Jadilah sebagian anak-anak zaman sekarang dimanja dan dituruti semua keinginannya.
BalasHapusOrg tua zaman now tantangannya begitu berat. Gaya hidup anak dan org tuanya pasti berbeda. Anak now susah utk dikasih tahu. Mknya ortu jg hrs bs berkomunikasi agar kehidupannya bs selaras dgn anak zaman now.
BalasHapusKalo udh selaras antara pola pikir anak dan ortunya, kemandirian bakal tercipta. Yg penting jgn menekan mereka. Tetap awasi sambil mengarahkan sesuai koridornya.