Sudah 2025 nih, punya resolusi apa? Salah satu resolusiku adalah mengajarkan Saladin, anak tunggalku, untuk lebih mandiri. Jadi dia sudah bisa cuci gelas (pakai yang plastik jadi aman), bisa bikin mie instan, dan dimintai tolong belanja ke warung.
Kalau anak sudah
mandiri enak ya jadi dia tidak bingung saat ditinggal bundanya acara di luar.
Kemandiriannya makin bertambah karena anak juga sudah bisa memasak.
Jadi, langkah pertama
Saladin untuk belajar masak adalah dengan mengupas kentang dan apel (pakai peeler jadi aman). Kemudian dia bisa
mematikan kompor, lalu diajari sang ayah untuk menyalakan kompor. Baru deh
belajar bikin mie instan dan telur dadar. Next,
daku mau ajarin dia menanak nasi
sendiri.
Manfaat
Belajar Memasak bagi Anak
Ada banyak nih manfaat
belajar memasak bagi anak-anak. Pertama mereka belajar mandiri dan kemandirian
ini penting lho. Siapa tahu nanti mereka kuliah di luar kota atau di luar
negeri, jadi bisa masak sendiri, minimal menanak nasi dan bikin ceplok.
Kedua, anak jadi
belajar sabar karena memasak kan butuh proses. Mereka paham kalau mau makan
ayam goreng, harus memotong ayam, mencuci, membumbui, mengungkep, baru
menggorengnya. Anak-anak juga menghargai masakan sang bunda karena paham bahwa
memasak itu bikin capek.
Anak
Laki-Laki juga Belajar Masak
Bagaimana jika anaknya
laki-laki seperti Saladin? Ya tidak apa-apa, toh memasak adalah basic skill, yang harus diajarkan ke
anak perempuan maupun laki-laki. BTW chef di hotel dan restoran juga kebanyakan
laki-laki, kan? Jadi anak laki-laki juga wajib banget bisa memasak.
Belajar
Masak Via Game
Cara mudah untuk
mengajari anak sampai bisa lihai memasak adalah dengan main game bareng. Kok
bisa? Iyaa karena ada banyak game seru di web Culinary Schools. Kita bisa main
game bareng anak sekaligus mengajari untuk belajar masak, jadi simulasi gituu. Kalau
mau coba, klik aja di webnya, tidak usah install
aplikasi jadi langsung mainkan aja.
Rekomendasi
Game di Web Culinaryschools.org
Berikut ini beberapa
rekomendasi game di web Culinary Schools yang bisa teman-teman coba dan mainkan
bareng anak. Skill memasak pun makin
berkembang.
Pizza
Baker
Siapa yang suka makan
pizza? Saladin suka banget makan pizza dan daku dulu juga pernah jualan juga. Nah,
di game pizza baker, Saladin bisa tahu bagaimana cara membuat pizza.
Game ini mudah banget
memainkannya, tinggal pilih mau topping pizza
misalnya sosis, keju, atau yang lain? Baru ditata di atas dough pizza lalu dipanggang deh. Pizza Baker cocok dimainkan untuk
anak berusia 6 tahun ke atas.
Play
The Boiled Eggs
Anak juga bisa diajari
cara membuat telur rebus dengan memainkan game Play The Boiled Eggs. Mereka jadi
tahu bahwa untuk merebus telur butuh panci yang diisi dengan air.
Di game Play The Boiled
Eggs, anak belajar memasak telur rebus dengan seksama. Mereka juga dapat
tantangan untuk merebus tidak hanya satu kompor. Namun juga dua bahkan enam
kompor yang berbeda.
Can
I Eat It?
Suka gemas gak sih
kalau balita suka ngemut benda-benda di rumah? Nah, melalui game Can I Eat It? Anak
jadi belajar kalau tidak boleh memasukkan benda selain makanan kalau pas lagi
makan.
Gamenya gampang dan bisa untuk anak usia 5 tahun ke atas. Jadi, anak akan belajar mana yang bisa dimakan dan mana yang enggak.
Hidden
Food
Permainan yang satu ini
banyak manfaatnya nih, terutama untuk mengasah ketelitian bocah. Jadi, mereka
tidak hanya dikenalkan ke peralatan dapur. Namun juga diajak untuk mencari, di
mana alat itu berada? Misalnya parutan keju, dan lain-lain.
Sweety
Cooking Chocolate Cake
Anak-anak pasti suka
makan kue cokelat, bukan? Nah, di game Sweety Cooking Chocolate Cake, anak
diajak untuk belajar membuat chocolate cake. Mereka jadi tahu bagaimana proses baking dan sangat menyenangkan.
Kalau hari libur atau
akhir minggu, yuk main game bareng anak di Culinaryschools.org Ada banyak game
seru yang bisa dimainkan. Anak-anak juga sekaligus bisa belajar masak melalui
permainan simulasi di gadget.
Maknanya bukan semua games melalaikan....
BalasHapusYes, Uncle.
HapusSepakat dengan Bunda Saladin kalau memasak itu adalah life skill yang sebaiknya dikuasai baik oleh laki-laki maupun perempuan, jadi kalau kita punya anak laki-laki better memang diajarkan memasak biar menjadi salah satu kemampuannya untuk belajar mandiri
BalasHapusIyaa Kak, memasak tidak berdasarkan gender.
HapusMemasak memang skill life. Saya sejak dini berusaha menerapkan itu. Apalagi kalau pas mendaki gunung, anak diajarkan bagaimana hidup apa adanya, lapar harus masak dulu sendiri karena gak bisa sembarang beli seperti di rumah.
BalasHapusAlhamdulillah anka jadi mengenal dunia memasak meski ia anak laki-laki. Karena skill life gak mengenal gender
Anak saya juga sekarang masuk SMK. Udah suka masak dari kecil cuma emang dulu nggak sempat main game kuliner.
BalasHapusBener banget mbaa, memasak adalah basic skill yang harus dimiliki termasuk sama laki-laki. Malah lebih enak masakan laki-laki loh, wkwk. Belajar memasak makin seru karena ada game-nya ya. Anak jadi semangat banget deh!
BalasHapusAku dulu belajar memasak dr acara televisi di setiap akhir pekan. Atau nonton reality show memasak baik lokal maupun internasional.
BalasHapusSkrg malah ada game yg bs nunjukin ke anak biar suka thd memasak. Keren nih. Ntr aku coba ke si kecilku ah. Dia suka eli mainan masak2an mulu. Jebol nih kantong kalo minta mainan mulu tiap minggu.
Jadi ingat dulu, main masak-masakan itu identik sama anak perempuan. Padahal tidak ada salahnya juga loh bagi anak cowok yang suka memasak. Apalagi sekarang, banyak kok chef cowok juga. Dan sekarang main masak-masakkan bisa lebih variatif. Bisa dengan main game online juga.
BalasHapusBetul, memasak adalah basic skill, life skill. Anak laki-laki juga harus bisa. Sayangnya, di masyarakat patriarkis masih banyak yang menabukan anak cowok masak.
BalasHapusJadi mau eksplorasi nih game-gamenya. Apalagi ini bisa pula ya dimainkan buat orang dewasa selain anak-anak hehe. Biar gak melulu sibuk ama rutinitas aja, main game boleh juga dong
BalasHapus