Selasa, 31 Desember 2024

Masihkah Ngeblog di Tahun 2025?

 Buat apa ngeblog?

Itu yang dilontarkan oleh seseorang kepada salah satu kawan blogger. Beliau diragukan karena ngeblog dianggap “tidak bisa menghasilkan uang”. Menulis hanya membuang-buang waktu.



Di lain hari, daku pernah baca tentang pendapat seseorang. Menurutnya ngeblog sudah tidak relevan karena orang lebih suka melihat gambar atau video di sosial media. Masyarakat Indonesia juga punya daya baca yang rendah.

Manfaat Punya Blog (dan Rutin Mengisinya)

Padahal punya blog itu banyak manfaatnya lho. Pertama untuk mencari cuan, baik dari adsense, postingan berbayar, sampai hadiah lomba. Salah satu temanku, Jihan Mawaddah, bahkan bisa bangun rumah dari hasil ngeblog, keren gak tuh?

Baca: Tips Menang Lomba dari Jihan Mawaddah

Kedua, ngeblog bisa untuk silaturahmi atau bahas inggrisnya networking. Dari ngeblog daku dapat banyak kawan dari seluruh Indonesia. Ada juga dari Malaysia. Jadi bisa baca beragam pengalaman mereka dan memperkaya wawasan.

Dari ngeblog daku juga dapat banyak hadiah dan ajaibnya barang-barang itu berdatangan ke rumah. Ada hadiah cokelat dari Kak Fanny Dcatqueen karena memenangkan kuis di akun IG-nya. Kenal beliau juga karena ngeblog.



Pernah juga sekitar 3 tahun lalu ada bapak kurir yang mengantarkan paket ayam goreng. Ternyata itu hadiah kejutan dari seorang kakak blogger (yang sekarang bermukim di luar negeri), dan pas hari itu daku ulang tahun. Di lain hari, beliau juga mengirimkan sebuah oven listrik karena tahu daku suka baking. Benar-benar berkah ngeblog!

Ada kawan blogger dari Palembang yakni Mas Yayan (Omnduut) yang sudah kukenal sejak era Multiply dahulu kala. Beliau bisa jalan-jalan ke Eropa berkat hasil ngeblog, keren banget kaan? Pengalamannya bisa dibaca di buku berikut ini:



Apakah Ngeblog Harus Menghasilkan Uang?

Lantas apakah aktivitas ngeblog harus menghasilkan uang? Bisa iya dan bisa tidak. Kalau blogger profesional tentu berusaha agar blognya mencapai target pageview sehingga mendapatkan banyak dollar dari adsense.

Akan tetapi ngeblog juga tidak harus menghasilkan uang. Bukannya sok idealis. Tapi kalau mikir cuan melulu, kapan ngeblognya?



Annisast pernah berkata bahwa beliau menulis di blog untuk dibaca (diri sendiri) di masa depan. Jadi udah fix ya. Meski blog bisa juga menghasilkan uang tapi juga bisa jadi tempat untuk menyimpan memori.

Alasanku Masih Ngeblog Sampai Saat Ini

Salah satu hal yang menjadikanku masih bertahan untuk menulis di blog adalah keyakinan bahwa kegiatan ini punya banyak keuntungan. Bahkan sampai sang blogger sudah tiada dan tulisan yang ada di blognya menjadi amal jariyah. Kok bisa?



Iyaa, ada dulu teman blogger di Multiply bernama ibu Julie Utami. Beberapa tahun lalu beliau meninggal dunia (beliau hampir seusia mamaku jadi kupanggil dengan sebutan ‘bunda’).

Daku kadang masih baca blog beliau untuk mencontek resep-resep seperti sop ceker dan pisang goreng. Pisang gorengnya beneran enak lho karena adonan memakai krimer kental manis, telur, margarin cair, dll. Kalau mau lihat resepnya search aja: bundel-jandra22.

Jadi apakah daku akan terus ngeblog tahun 2025? Jawabannya IYA. Daku akan terus menulis di blog tahun ini, tahun depan, dan selanjutnya. Bagaimana denganmu?

5 komentar:

  1. Ya ampun jadi kangen juga sama Bunda Julie, walau gak kenal dekat tapi dulu juga sering main ke MPnya.

    Makasih udah nampilin bukuku di postingan ini mbak, semiga tahun 2025 kita makin semangat nulis yaaa. Amiiin

    BalasHapus
  2. Tiba2 jadi sedih inget blogku jaman dulu yang udah punya teman banyak hahahaha. Isinya banyak banget kenangan kebodohan ala ala mahasiswa, cerpen2, dll. Dari tumblr, wordpress pindah ke blogspot, pindah lagi, gituuuu terus heheheu. Tapi ya sudahlah, dijadikan pelajaran saja supaya lebih percaya diri terhadap hal2 yg disukai. Semangat nge-blog mba Avi!

    BalasHapus
  3. Sepertinya saya juga akan tetap ngeblog di tahun ini Mbak.
    Tidak jauh-jauh keinginan saya, hanya menulis semacam diary saja dan untuk dibaca di masa depan.
    Sebelumnya saya ngeblog di wordpress. Disana saya banyak menulis tentang beberapa festival jazz yang saya hadiri. Membacanya kembali saat ini jadi terbayang asyiknya masa itu.

    Salam,

    BalasHapus