Minggu, 15 Desember 2024

Ketika Anak Sakit Jangan Salahkan Dirimu Sendiri

 Wajahnya memerah, ingusnya naik-turun, ketika diperiksa dengan termometer, suhunya 39 derajat celcius. Siapa yang tidak sedih saat anaknya sakit? Saat dia ‘hanya’ demam saja sudah ingin mewek, apalagi kalau sakitnya parah.

Akan tetapi ketika anak sakit, yang ikut sakit adalah hati sang ibu. Merasa tidak becus merawat sehingga anak bisa lemah tak berdaya. Ibu jadi sedih berkepanjangan tapi malu menulis status galau di media sosial.



Merawat anak sakit memang sangat melelahkan. Tak heran ada yang sampai menyalahkan diri sendiri, karena capek secara fisik dan mental. Tapi blaming yourself itu tidak ada gunanya dan malah menambah energi negatifmu sendiri.

Menyalahkan Ibu Ketika Anak Sakit

Sakit hati ibu makin bertambah ketika orang di sekitar malah menyalahkannya. Anak sakit, ibu yang salah. Anak opname atau operasi, ibu lagi yang dirundung habis-habisan.

Kalian jangan bermulut jahat begitu, dong! Memangnya ada ibu yang tidak sedih ketika anaknya sakit? Jangan menambah beban mental ibu dan selalu menyalahkannya.



Sudah enggak menjenguk atau kasih dukungan, malah marahin sang ibu. Bahkan dengan kata-kata kasar atau kosakata kebun binatang. Maksudnya apaa?

Korban Patriarki

Mengapa ada yang tega menyalahkan ibu saat anaknya sakit? Bukannya mendoakan, malah ngata-ngatain, bahkan nyukurin. Mau nampol tapi tidak ada tenaga lagi karena sudah lelah karena harus siaga menjaga anak sakit.

Salah satu penyebab ibu yang selalu disalahkan, bahkan saat anak sakit adalah PATRIARKI. Beneran, perlu ditulis besar-besar agar tidak ada korban patriarki yang selanjutnya. Daku bukan pure feminis tapi anti patriarki.



Patriarki menyalahkan ibu, menyalahkan wanita, dianggap makhluk lemah dan tambah dilemahkan dengan penyerangan secara verbal.

Jadi kalau rumah berantakan, yang disalahkan adalah ibu, bukan ayah. Ketika anak sakit, yang salah adalah ibu. Padahal rumah dihuni sekeluarga dan anak punya 2 orang tua. Ayah juga tanggung jawab dong, minimal tidak menyalahkan sang ibu!

Read: Ibu yang Selalu Disalahkan

Sakit Adalah Hal yang Wajar



Dear ibu, jangan salahkan dirimu sendiri. Anak sakit adalah hal yang wajar, apalagi di musim pancaroba. Namanya manusia, ada waktu sehat dan ada waktunya sakit, karena kita adalah makhluk hidup, bukan robot.

Read: Saat Saladin Tangan Sakit Karena Kena Kaca

Jangan sampai larut dalam kesedihan karena anak sakit berkepanjangan. Kesedihan yang tidak segera diatasi bisa menjadi stress bahkan depresi. Anak butuh ibu yang bahagia, yang waras, yang tulus mencintainya.

Read: Kaki Saladin Kena Kawat

Fokus pada Upaya Penyembuhan

Daripada menyesali mengapa anak sampai sakit lebih baik fokus pada upaya penyembuhan. Cari dokter anak terbaik dan rumah sakit yang kids friendly. Upayakan rumah higienis dan memberikan suasana yang nyaman.

Abaikan Mereka yang Nyinyir

Kemudian, biarkan saja mereka yang ngata-ngatain dan menyalahkan saat anakmu sakit. Blokir saja semua media sosialnya bahkan nomor HP-nya. Menghindari orang toxic adalah salah satu cara untuk bahagia.



Sedih sekali ketika anak sakit tapi makin sedih jika kamu menyalahkan diri sendiri. Padahal jika seperti ini, tidak aka nada perubahan yang positif. Lebih baik fokus ke penyembuhan anak daripada larut dalam kesedihan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar