Wajahnya memerah, ingusnya naik-turun, ketika diperiksa dengan termometer, suhunya 39 derajat celcius. Siapa yang tidak sedih saat anaknya sakit? Saat dia ‘hanya’ demam saja sudah ingin mewek, apalagi kalau sakitnya parah.
Akan tetapi ketika anak
sakit, yang ikut sakit adalah hati sang ibu. Merasa tidak becus merawat
sehingga anak bisa lemah tak berdaya. Ibu jadi sedih berkepanjangan tapi malu
menulis status galau di media sosial.
Merawat anak sakit
memang sangat melelahkan. Tak heran ada yang sampai menyalahkan diri sendiri,
karena capek secara fisik dan mental. Tapi blaming
yourself itu tidak ada gunanya
dan malah menambah energi negatifmu sendiri.
Menyalahkan
Ibu Ketika Anak Sakit
Sakit hati ibu makin
bertambah ketika orang di sekitar malah menyalahkannya. Anak sakit, ibu yang
salah. Anak opname atau operasi, ibu lagi yang dirundung habis-habisan.
Kalian jangan bermulut
jahat begitu, dong! Memangnya ada ibu yang tidak sedih ketika anaknya sakit?
Jangan menambah beban mental ibu dan selalu menyalahkannya.
Sudah enggak menjenguk
atau kasih dukungan, malah marahin sang ibu. Bahkan dengan kata-kata kasar atau
kosakata kebun binatang. Maksudnya apaa?
Korban
Patriarki
Mengapa ada yang tega
menyalahkan ibu saat anaknya sakit? Bukannya mendoakan, malah ngata-ngatain,
bahkan nyukurin. Mau nampol tapi tidak ada tenaga lagi karena sudah lelah
karena harus siaga menjaga anak sakit.
Salah satu penyebab ibu yang selalu disalahkan, bahkan saat
anak sakit adalah PATRIARKI. Beneran, perlu ditulis besar-besar agar tidak
ada korban patriarki yang selanjutnya. Daku bukan pure feminis tapi anti patriarki.
Patriarki menyalahkan
ibu, menyalahkan wanita, dianggap makhluk lemah dan tambah dilemahkan dengan
penyerangan secara verbal.
Jadi kalau rumah
berantakan, yang disalahkan adalah ibu, bukan ayah. Ketika anak sakit, yang
salah adalah ibu. Padahal rumah dihuni sekeluarga dan anak punya 2 orang tua.
Ayah juga tanggung jawab dong, minimal tidak menyalahkan sang ibu!
Read: Ibu yang Selalu Disalahkan
Sakit
Adalah Hal yang Wajar
Dear ibu, jangan salahkan dirimu sendiri. Anak sakit adalah hal yang wajar, apalagi di musim pancaroba. Namanya manusia, ada waktu sehat dan ada waktunya sakit, karena kita adalah makhluk hidup, bukan robot.
Read: Saat Saladin Tangan Sakit Karena Kena Kaca
Jangan sampai larut
dalam kesedihan karena anak sakit berkepanjangan. Kesedihan yang tidak segera
diatasi bisa menjadi stress bahkan depresi. Anak butuh ibu yang bahagia, yang
waras, yang tulus mencintainya.
Read: Kaki Saladin Kena Kawat
Fokus
pada Upaya Penyembuhan
Daripada menyesali
mengapa anak sampai sakit lebih baik fokus pada upaya penyembuhan. Cari dokter
anak terbaik dan rumah sakit yang kids friendly. Upayakan rumah higienis dan
memberikan suasana yang nyaman.
Abaikan
Mereka yang Nyinyir
Kemudian, biarkan saja
mereka yang ngata-ngatain dan menyalahkan saat anakmu sakit. Blokir saja semua
media sosialnya bahkan nomor HP-nya. Menghindari orang toxic adalah salah satu
cara untuk bahagia.
Sedih sekali ketika
anak sakit tapi makin sedih jika kamu menyalahkan diri sendiri. Padahal jika
seperti ini, tidak aka nada perubahan yang positif. Lebih baik fokus ke
penyembuhan anak daripada larut dalam kesedihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar