Sabtu, 21 Desember 2024

Bolehkah Anak Punya Akun Media Sosial Sendiri?

Anak sekarang lebih terpapar internet yaa apalagi harga ponsel makin terjangkau. Akan tetapi, dengan penggunaan HP, ada segi minusnya. Mereka tak hanya jadi berjam-jam nonton video tapi juga jadi punya akan media sosial.



Walau tidak diajari tapi anak-anak bisa lho bikin akun medsos sendiri. Toh tutorialnya banyak di Youtube. Namun sadar enggak sih kalau anak di bawah umur yang sudah aktif medsosan itu malah berbahaya?

Saat Anak Punya Akun Media Sosial Sendiri

Seingatku, syarat untuk punya email adalah berusia minimal 16 (atau 17) tahun? Otomatis kalau mau bikin akun medsos harus punya email.



Mereka jadi belajar berbohong dong? Usia saja dituakan, hanya demi FOMO (fear of missing out) punya akun medsos. Bahayaaa, bahayaa, jangan jadikan anak pinokio berhidung panjang.

Punya Akun Medsos = Keren?

Mengapa sih pengguna medsos makin meningkat, terutama di kalangan anak-anak? Selain FOMO, ada anggapan bahwa punya akun medsos = keren. Apalagi kalau banyak followernya lalu ngarep endorse.

Belum Tahu Bahaya

Jika anak punya akun media sosial maka daku tidak setuju karena salah satu alasannya adalah anak belum tahu bahaya di media sosial. Anak-anak yang terlalu polos bisa saja membocorkan data pribadi seperti alamat rumah, nomor telepon, dll. Kalau diteror bagaimana? Ada ancaman penculikan, dll.



Bahaya juga bisa datang saat anak bikin konten sedang sendirian di rumah. Daku kok jadi membayangkan kayak di film Home Alone. Di mana keadaan ini dimanfaatkan oleh para penjahat. Amit-amit jangan sampai kejadian, horoooor!

Upload Sembarangan

Bahaya lain dari anak yang sudah kenal medsos sejak dini adalah mereka bisa ambil foto dan video lalu diupload sembarangan. Masalahnya, bisa jadi itu melanggar privasi orang lain.



Misalnya nih anak memotret ibunya padahal sedang di dalam rumah dan tidak memakai kerudung. Kalau foto kesebar di medsos ya bahaya banget. Makanya daku tim kontra kalau anak punya akun medsos sendiri.

Cerita si Adik Bungsu

Kita kembali ke tahun 2012. Kala itu adik bungsuku sudah kelas 5 SD. Daku pernah menulis status di medsos dan membanggakan dirinya, yang sudah bisa efbean sendiri.

Kalau diingat-ingat ya malu juga. Memang anak kelas 5 SD yang sudah mahir mengoperasikan laptop itu bagus. Akan tetapi daku kok belum sadar bahaya medsosan bagi anak di bawah umur. Nyesel buanget deh! Untung sekarang dia tidak kenapa-napa.

Pelarangan Media Sosial bagi Anak di Bawah 16 Tahun

Intermezzo sudah selesai, saatnya kembali ke topik awal. Di Australia (seingatku) ada aturan baru, di mana anak berusia 16 tahun dilarang punya akun media sosial.



Aturan ini bagus sih (IMHO) soalnya pasti akan dipatuhi oleh anak-anak (maupun orang tua). Apakah perlu ada aturan serupa di Indonesia? Entahlaaaaaah…….

Kesimpulannya Adalah

Jadi, apakah kalian masih memperbolehkan anak punya akun media sosial sendiri? Dengan alasan nanti bisa terkenal, dapat endorse, jadi selebgram, dll. Coba pikir-pikir dulu deh karena ada banyak bahaya yang mengintai. Kalaupun anak mau dijadikan selebgram mending akun dipegang oleh ortu, bukan dia sendiri.

2 komentar:

  1. Aku termasuk orang yang tidak setuju kalau anak-anak memiliki media sosial karena memang belum waktunya.

    Mereka perlu lebih banyak bermain dengan alam dan lingkungan supaya pertumbuhan fisik, mental dan lainnya bisa berproses dengan baik.

    Terima kasih ya sudah menulis ini.

    BalasHapus
  2. Saya setuju dengan wacana pembatasan akun sosmed untuk anak, perlu kontrol orang tua yang lebih ketat

    BalasHapus