Jumat, 11 Oktober 2024

Belajar Parenting dari Buku-Buku Enid Blyton

  

Siapa suka baca bukunya Enid Blyton? Daku so far udah baca beberapa buku dari series Lima Sekawan, si Badung, seri Petualangan, Malory Towers, Pasukan Mau Tahu, Noddy, dan seri Kumbang. Enid Blyton memang seorang penulis yang sangat produktif dan bukunya banyak banget. Konon dalam sehari beliau bisa nulis 5.000-6.000 kata.

 


Tapi kali ini daku tidak mau bahas tentang review buku. Melainkan tentang ajaran parenting di buku-buku karya Enid Blyton. Meski ini karya rekaan tapi di dalamnya ada value parenting dari sang penulis.

 

Read: Seandainya Lima Sekawan Hidup di Masa Kini

 

Membebaskan Anak untuk Berpetualang

 

Di buku Lima Sekawan dan seri Petualangan, yang bikin salut adalah orang tua yang memberi kebebasan. Memang tokoh-tokohnya sudah remaja (14 tahun ke atas) bukan lagi anak-anak sih. Mereka diperbolehkan untuk kemping di pantai atau berpetualangan ke tempat lain yang jauh.

 


Padahal buku-buku itu ditulis lebih dari 50 tahun lalu! Betapa Enid sudah visioner dan memberi kebebasan pada tokoh-tokohnya. Ya meski kalau diterapkan di masa kini, anaknya kudu diajari safety, martial art, dan cara survival terlebih dahulu.

 

Mengajari Anak untuk Mandiri

 

Para tokoh di buku-buku Enid Blyton (George dan lainnya) diajari untuk mandiri. Meski digambarkan bahwa keluarganya cukup mampu (bahkan punya juru masak pribadi) tapi mereka tetap bisa masak sendiri. Kalau ada masalah juga cenderung diselesaikan sendiri.

 


Bukankah ini inti dari parenting? Mempersiapkan anak untuk mandiri. Karena mereka akan tumbuh besar, jadi dewasa, dan harus mandiri.

 

Read: Belajar Parenting dari Maminya Lupus

 

Disiplin Nomor Satu

 

Di buku-buku Enid Blyton juga digambarkan kedisiplinan. Memang konon orang Inggris terkenal lebih disiplin? Misalnya anak disuruh untuk menjahitkan kancing sepatunya sendiri, membereskan mainan, mengurus kucing sendiri, dll. Jika sudah biasa mandiri dan disiplin maka enteng aja.

 

Sekolah Berasrama

 


Series Malory Towers dan si Badung memiliki setting di sekolah berasrama. Memang sepertinya di sana sudah biasa ya anak usia 12 tahun masuk ke sekolah berasrama? Yang berarti jauh dari orang tua dan lagi-lagi didikannya disiplin.

 

Sopan dan Beradab

 

Anak-anak di buku karya Enid juga digambarkan sopan dan beradab. Misalnya jika bersalah maka langsung meminta maaf. Menolong orang lain, tua, muda, miskin dan kaya. Kesopanan nomor satu.

 

Mencintai Binatang

 


Sepertinya Enid Blyton adalah orang yang punya bakat naturalis karena dia menulis cerita berlatar alam. Dia juga menggambarkan tokoh-tokohnya mencintai binatang. George punya anjing. Fatty juga punya anjing. Begitu juga di cerita lain, ada kucing dan binatang lain.

 

Tapi Ada yang Begini

 

Akan tetapi ada beberapa poin yang kurang daku sukai, misalnya:

 

Mengancam Anak

 

Ada satu cerita berjudul 'Fanny si Pantang Menyerah' yang ada di salah satu buku di seri kumbang. Temannya Fanny terpaksa ke pasar untuk menjual mentega. Dia diancam akan dilempar dengan terompah jika tidak mau berangkat, masalahnya dia takut akan derasnya arus sungai.

 


Kok bisa anak diancam begitu? Seharusnya sang ibu mengerti alasan tersebut dan memberikan solusi. Tapi di cerita malah digambarkan si Fanny datang dan menyelesaikan masalah temannya.

 

Cerita Fantasi yang Mengerikan 

 

Ada juga beberapa cerita fantasi mengenai penyihir, tempat antah-berantah, dan kurcaci di seri kumbang. Kalau dibaca anak kecil ini sebenarnya seram. Kurcaci bisa menyihir untuk menghukum anak. Sementara penyihir juga menculik anak nakal.

 


Walau ada pro kontra mengenai buku-buku Enid Blyton tapi daku tetap suka baca ya. Ambil yang baik dan buang yang buruk. Teman-teman suka baca buku karya Enid juga?

 

13 komentar:

  1. Keren banget nih bacaannya. Ini termasuk rekomen buku favorit loh krn mengajarkan anak tentang banyak hal. Tentu ada yg tdk baiknya. Tapi sebagai org tua ya wajib ngedampingin anak saat membaca/ berdiskusi.

    Ah jadi pgn beliin anak koleksi buku dr Enid Blyton ini deh. Seru banget tema2nya.

    BalasHapus
  2. Aku pernah baca yang Lima Sekawan, tapi udah agak lupa gimana ceritanya..karena udah lama banget...emang sih orang tua wajib mendampingi anak buat cari buku"bacaan,banyak manfaat yg bisa di ambil dari buku karya Enid Blyton, gak sekedar nulis aja, soalnya ada pesannya juga yg di sampaikan.

    BalasHapus
  3. Belum pernah baca karya Enid Blyton, sertinya karya-karyanya bagus bagus nih, apalagijuga ada seri parenting nih. Perlu jadi list bacaan nih

    BalasHapus
  4. Kalau kita mau belajar dan mengambil hikmah, kita bisa mendapatkannya dari setiap bacaan yang kita temui, baik fiksi maupun non fiksi. Seperti buku-buku Enid Blyton ini yang basicnya adalah fiksi, selama ada ilmu, informasi, dan pelajaran yang bisa kita petik didalamnya.. gaskeun kita baca, ya

    BalasHapus
  5. Daku tahu buku Enid Blyton pas di perpus masjid deket rumah, hihi. Waktu itu ada 3 atau 5 kalo gak salah novelnya. Cuma sekarang perpusnya udah tutup, karena ndak ada yang kelola huhu

    BalasHapus
  6. Siapa sangka, buku-buku petualangan masa kecil kita bisa jadi sumber inspirasi parenting yang berharga? Cerita Enid Blyton mengajarkan pentingnya persahabatan, keberanian, dan rasa ingin tahu. Cocok banget untuk diterapkan dalam mendidik anak-anak zaman now!

    BalasHapus
  7. Aku membaca buku-bukunya Enid Blyton tuh pas SMP. Waktu itu, belum kepikiran soal parenting ya. Cuma seneng aja sama petualangan Lima Sekawan. Sempat membayangkan bisa punya petualangan seru kayak mereka juga.

    BalasHapus
  8. Lima Sekawan yang awal-awal, seingatku, Anne masih usia 10 tahun, dick dan George 11 tahun, Julian 12 tahun. Hehe... Aku penggemar karya-karya Enid Blyton. Tapi cuma yang realistis sih. Dari kecil aku nggak suka cerita peri-peri dan penyihir.

    BalasHapus
  9. Wah meski udah lama, tapi value parenting masih relevan di masa kini ya. Membiarkan anak berpetualang dan menyiapkan kemandirian ini penting banget sih bagi anak zaman sekarang yang semuanya sudah tersedia.

    BalasHapus
  10. Kudu selektif juga ya pilih buku bacaan parenting, bund. Walo penulisnya seterkenal apapun itu. Untuk 3 buku di awal, aku jadi pengen baca deh.

    BalasHapus
  11. Dulu pas SMP suka banget sama seri 5 Sekawan dari Enid Blyton ini. Saya sampai ingat loh jalan ceritanya beberapa buku yang saya baca. Emang yang saya rasakan waktu itu, setiap membaca buku 5 Sekawan, jiwa petualangan saya selalu terpanggil. Keren sih.

    BalasHapus
  12. Karena gaya penulisan Enid Blyton ada di tahun 1920-an yang gaya pengasuhannya masih sangat klasik sekali, jadi gaya "mengancam" ini dinilai B aja pada zamannya. Kecuali saat ini yaa.. menghadapi anak-anak genji dan gen alpha yang jauh berbeda sekali karakternya.

    Overall, Enid Blyton bisa menemani anak-anak sepanjang masa karena ceritanya yang gak pernah usang oleh waktu.

    BalasHapus