Minggu, 27 Oktober 2024

Cerita Saladin Belajar Bahasa Jawa

"Kelas piro, le?"

Saladin diam seribu bahasa. Padahal sang penjual es hanya berbasa-basi. Namun tak dijawab. Si bapak tak tahu bahwa ni bocah tidak bisa bahasa Jawa....



Adakah anak yang tidak bisa berbahasa daerah? Sepertinya makin banyak anak yang seperti Saladin. Bisa berbahasa Indonesia, mahir berbahasa Inggris, tapi gak bisa bahasa daerah.


Terulang Lagi


Kejadiannya terulang lagi. Dulu ketika daku masih SD kurang bisa berbahasa Jawa. Eh sekarang anakku begini juga. Semua karena bahasa ibuku bahasa Indonesia.



Mengapa harus belajar bahasa Jawa atau bahasa daerah lain? Karena bahasa daerah masih digunakan dalam pergaulan. Meski sudah makin jarang ya, tapi kalau tidak bisa bahasa daerah akan bingung sendiri (seperti Saladin). Mereka ngomong apa sih?


Anak yang kurang bisa berbahasa daerah juga punya resiko dibohongi. Misalnya si teman mengajari diksi 'segawon'. Padahal artinya dog.


Bahasa Ibu


Lantas mengapa makin banyak anak yang susah ngomong bahasa Jawa atau daerah lain? Karena ada pergeseran di masyarakat.  Akibatnya pengajaran bahasa daerah jadi tergerus oleh zaman.




Kalau dulu, bahasa daerah digunakan sebagai bahasa ibu. Dengan pertimbangan anak akan belajar bahasa Indonesia (dan Inggris) di sekolah. Namun sekarang?


Sekarang anak rata-rata punya bahasa ibu bahasa Indonesia. Alasannya karena orang tua merantau jadi pakai bahasa Indonesia saja yang netral. Eh tapi Saladin bahasa ibunya English.


Mengajari Anak Bahasa Daerah


Lalu bagaimana cara mengajari anak agar mahir berbahasa daerah? Pengajaran seperti ini masuk ke kategori parenting lho. Dan sebetulnya wajib dilatih sejak anak masih SD, bahkan TK. 




Pertama, tentukan bahasa ibu. Jika bahasa ibu sudah mantep (di usia balita) baru ajarkan second language. Lantas ajarkan juga bahasa daerah.


Jangan khawatir karena anak-anak akan belajar bahasa baru dengan sangat cepat. Berikut ini beberapa caranya:


Listening 


Kebanyakan anak belajar dari lingkungan. Oleh karena itu pendengarannya kudu dilatih dengan diksi-diksi bahasa daerah. Bagaimana dia bisa bahasa Jawa jika tidak pernah mendengar orang tuanya ngomong jowo?




Saladin kubacakan cerita hampir tiap malam. Cerpen-cerpen dari majalah anak-anak kuterjemahkan jadi bahasa Jawa. Dia jadi biasa mendengarkannya.



Namun setelah membaca panjang-lebar dia hanya paham satu kata: pitik, wkwkw. Tidak apa-apa, habis itu terjemahkan lagi ke bahasa Indonesia. Lalu ajari diksi lain dan terjemahannya.


Speaking 



Tahapan lain dalam belajar bahasa adalah bicara. Jika anak sudah mendengarkan bahasa daerah dan memiliki koleksi diksi, maka dia akan belajar bicara. Jangan marahi jika pengucapan bahasa daerah masih salah, namanya juga bocil baru belajar.


Writing 


Setelah bisa ngomong, saatnya mengajari anak untuk menulis dalam bahasa daerah. Nulisnya pake alfabet dulu gakpapa.  Baru pelan-pelan belajar aksara Jawa atau huruf dari daerah lain.


Menjaga Bahasa dan Budaya


Mengapa harus mengajari anak bahasa daerah? Apalagi bahasa Jawa kan relatif sulit. Karena ada 3 tingkatan: Ngoko, kromo madya, dan kromo Inggil. Diksinya beda pula.



Memang belajar bahasa daerah butuh effort yang cukup tinggi. Namun jika bukan kita yang melestarikan bahasa dan budaya leluhur, siapa lagi? Jangan sampai bahasa daerah jadi punah.


Ayo semangat mengajari anak bahasa daerah. Anak akan belajar bahwa tiap bahasa daerah itu unik dan ada aksaranya sendiri. Sudahkah anakmu belajar bahasa daerah?

Jumat, 25 Oktober 2024

Apakah Anak Harus Sekolah di Tempat yang Bagus?

 Ayo sekolah! Tapi sekolah di mana dulu? BTW daku nulis ini karena postingan viral di sebuah media sosial, ketika ada ibu yang kaget karena biaya di sekolah internasional sangat-sangat mahal. Bahkan lebih mahal daripada biaya kuliahnya dulu.



Wajar banget lah kalau sekolah internasional itu mahal. Gedungnya, fasilitas, dan guru-gurunya berbeda dari sekolah lain. Namun akankah anak harus belajar di tempat yang bagus seperti sekolah internasional? Sebenarnya apa definisi dari sekolah bagus?

Bukan Berarti Gengsi



Sekolah bagus dan mahal jadi pilihan banyak orang tua. Akan tetapi, mereka yang menyekolahkan anak di sana (swasta) bukan berarti gengsi. Melainkan memang ingin memberikan yang terbaik untuk pendidikan anak-anak.

Sekolah yang Bagus = Mahal?

Kita sudah ter-brain wash bahwa sesuatu yang bagus sudah pasti mahal. Tapi belum tentu. Karena untuk urusan sekolah, bagus atau tidak bagus itu relatif. Bagus di sebelah mananya dulu?



Biasanya definisi bagus adalah sekolah yang gedungnya bagus, gurunya pintar, menyediakan banyak  ekstra kulikuler, kurikulumnya juga bagus, dll. Akan tetapi sekolah yang bagus ini relatif. Karena ada anak yang malah tertekan karena di-push untuk mengikuti kurikulum tertentu atau sistem pembelajaran di sekolah yang tidak sesuai dengan minat dan bakatnya.

Sekolah yang Cocok dengan Visi dan Misi Orang Tua

Sebenarnya, sekolah yang bagus adalah sekolah yang memiliki visi dan misi yang sesuai dengan orang tua. Jadi memang bagus belum tentu mahal ya.



Saladin kumasukkan di sekolah alam karena dia anak kinestatik, yang memang lebih cocok di sana. Di mana pembelajaran lebih banyak via outdoor dan praktek langsung (bukan hanya teori / hafalan). Alhamdulillah dia juga cocok dan sangat  sayang ke semua bunda guru, bapak guru, dan  bunda kepala sekolah.



Lantas bahasa inggrisnya bagaimana? Yaa walau bukan di sekolah internasional bukan berarti tidak diajari English, kan? Dia sudah diajari oleh bundanya sendiri sejak dalam kandungan, dan Alhamdulillah memang punya minat di bahasa asing. Selain English, dia juga belajar bahasa Rusia dan beberapa bahasa lain (juga aksaranya).



Jadi sekolah yang mahal belum tentu bagus? Bukan begitu. Yang penting adalah kecocokan. Kalau anak sudah cocok sekolah di sana, mau di negeri atau swasta, dia akan belajar  dengan enjoy.

Ikut Trial Class Dulu

Bagaimana kita tahu bahwa anak akan cocok dengan kurikulum dan sistem pembelajaran di sekolah? Sekarang gampang, tinggal cari informasi di internet dan media sosial. Bisa dilihat visi dan misi sekolah, apakah sesuai dengan ajaran orang tua atau malah sama sekali beda.



Selanjutnya baru survey langsung ke sekolah untuk melihat bagaimana gedungnya, guru-gurunya, dll. Biasanya ada sekolah yang menyediakan trial class, coba dulu. Kalau cocok, lanjut  dah.

Cek Jarak dari Rumah ke Sekolah

Faktor terakhir adalah jarak dari rumah ke sekolah. Kalau memang sudah cocok, tapi berapa jaraknya? Jika di atas 5 kilometer, bagaimana cara anak ke sekolah? Bisa diantar jemput oleh orang tua, ikut armada antar jemput, atau naik ojek online. Kalau terlalu jauh (jarak di atas 10 km) anaknya bisa stress di jalan.



Definisi sekolah bagus itu relatif ya dan yang bagus belum tentu mahal. Namun cocok-cocokan. Satu lagi, walau anak sudah diajari di sekolah tapi orang tua tidak boleh lepas tangan. Di rumah juga diajari, didampingi bikin PR.

Minggu, 20 Oktober 2024

Bagaimana Jika Sifat Ibu dan Anak Berbeda Jauh?

 Adakah yang punya sifat beda jauh dengan anak? Merasa anak kok begini sih? Marah melulu? Atau malah teringat dulu (saat kecil) kita tuh selalu clash dengan orang tua karena sifatnya berbeda?


Tulisan ini terinspirasi dari salah satu postingan di media sosial. Di mana si pemilik akun merasa pusing karena sang anak teriak, "Mama durhaka!" Ternyata setelah dites, mereka beda sifat.



Si mama tipe introvert thinking sedangkan si anak extrovert feeling. Nah daku langsung komen, "Kok sama? Aku feeling dan mama thinking."


Lantas bagaimana jika ibu dan anak beda jauh sifatnya? Ini cara mengatasinya:


Memahami Sifat Anak


Sifat anak kan beda-beda ya. Dari 2 atau 3 bersaudara aja sifatnya bisa beda jauh. Jadi cara memperlakukan dan mendidik juga beda.




Oleh karena itu ibu harus memahami bagaimana sifat anaknya? Ada anak yang moody (karena tipe feeling) jadi moodnya kudu dibaguskan dulu baru dia mau belajar. Sementara ada anak thinking yang suka berpikir.


Bagaimana cara memahami sifatnya? Coba psikotes dulu atau ikut tes yang lain. Atau bisa dengan cara pengamatan, karena anak extrovert dan introvert juga beda treatment-nya.


Kalau anak introvert biarkan bermain sendiri. Akan tetapi sesekali ajak bermain dan bergaul di luar. Sementara anak extrovert emang dasarnya suka berteman jadi jangan terlalu sering dilarang main di luar.


Sabar Dulu


Kadang kesel banget ya lihat anak tuh berantakin rumah melulu. Atau anak kok nangisan. Sabaaar.



Kalau sudah paham sifat anak pasti akan memahami. Anak yang suka berkreasi emang hobi menggunting atau bikin craft lain. Akhirnya rumah terlihat berantakan.


Sedangkan anak yang nangisan memang sensitif. Jangan dibentak atau dimarahi, kasihan. Coba peluk erat dan beri pengertian agar tangisnya reda.


Menyesuaikan dengan Bahasa Cinta Anak


Bahasa cinta ada banyak yaa (selengkapnya lihat di google). Sebagai ibu emang sebaiknya menyesuaikan dengan bahasa cinta anak.



Misalnya anak yang bahasa cintanya words of affirmation minta dipuji. Sedangkan anak yang physical touch lebih senang dipeluk dan dielus-elus. 


Jangan KDRT


Jangan pernah marah berlebihan apalagi KDRT (nyubit atau mukul anak). Bahaya! Nanti anak akan menormalisasi kekerasan dalam hidupnya. Sedih dah!



Kalau memang anak punya sifat yang beda ya diterima. Jangan tambah ditekan dan dijewer. Bukankah dia jadi begitu bukan karena keinginannya sendiri? Tapi karena emang sudah disetting sejak lahir.


Konsultasi dengan Psikolog atau Konselor Keluarga 


Jika masih mumet, mending konsultasi ke psikolog atau konselor keluarga. Nanti akan ada saran bagaimana cara menghadapi anak dengan berbagai perangai. 




Punya anak emang berjuta rasanya. Juga kudu sabar jika sifatnya beda jauh. Yaa seperti daku yang sanguine koleris extrovert tapi Saladin malah koleris introvert. Setelah ibu bisa menerima maka harus paham bagaimana cara menghandle anak agar tetap bahagia.


Kamis, 17 Oktober 2024

Review Novel Hujan, Bisakah Kita Menghapus Ingatan agar Berbahagia?

 Siapa suka baca karya Tere Liye? Jujur, novel Hujan adalah karya pertama beliau yang daku baca. Ternyata daku suka dengan gaya penulisannya. Emang bagus sih, enggak heran kalau buku-buku beliau sangat laris di pasaran, dan memang jleb kena langsung ke hati.

Berikut ini data bukunya

Judul: Hujan

Tahun: 2016

Penerbit: Gramedia

Apakah kau suka hujan? Dulu Lail suka hujan. Akan tetapi suatu kejadian saat dia kecil membuatnya benci hujan. Rentetan peristiwa setelah itu, dan cobaan-cobaan yang dilaluinya, menjadikannya nyaris putus asa.



Bahkan Lail ingin menghapus ingatan karena merasa yang dia lalui sudah terlalu berat. Siapa yang ingin dia hilangkan ingatannya? Memangnya manusia bisa menghapus ingatan?

Masa Depan yang Futuristik

Iyaa ini novel ber-setting di masa depan, circa tahun 2042. Kala itu Lail masih kecil dan hendak naik kereta bawah tanah bersama ibunya. Akan tetapi ada gempa dahsyat yang menggulingkan kereta. Para penumpang diajak untuk naik dan menyelamatkan diri.

Akan tetapi hanya Lail dan Esok yang selamat. Penyebabnya karena anak-anak yang diprioritaskan untuk naik. Ketika Esok sudah berhasil keluar dari bawah tanah, dia menarik Lail yang ada di tangga. Setelah itu lubang tertutup tanah karena bencana susulan.



Lail menangis keras karena sang ibu dan penumpang kereta lain terkubur hidup-hidup. Dia dan Esok akhirnya menyelamatkan diri ke sebuah tempat penampungan. Rupanya gempa dahsyat meruntuhkan sebagian besar benua, menyebabkan tsunami, dan hanya sedikit manusia yang selamat.

Kisah Lail dan Esok di Penampungan

Esok, yang beberapa tahun lebih tua dari Lail, menyemangati gadis kecil mitu di penampungan. Padahal cowok itu tak kalah tragisnya: ke-4 kakaknya meninggal dalam bencana. Sedangkan ibunya selamat tapi kakinya harus diamputasi.

Di penampungan Lail akhirnya bisa menyesuaikan diri. Diam-diam dia mengagumi Esok karena cowok itu bagai kakaknya sendiri. Mungkin saat itu dia terlalu kecil  untuk mengerti arti cinta.

Lail Masuk ke Panti Asuhan

Ketika keadaan mulai stabil, penampungan dibubarkan. Anak-anak yatim atau yatim piatu dimasukkan ke panti asuhan.  Di  sana Lail bersahabat dengan Maryam, gadis cerewet dan lucu. Sementara Esok diadopsi oleh keluarga kaya.

Masa Kuliah Keperawatan dan Jadi Relawan

Lail dan Maryam menjadi relawan karena iseng mendaftar, padahal masih di bawah umur. Ajaibnya mereka keterima. Memang saat itu bumi juga belum stabil sehingga takut ada bencana susulan.



Kemudian, Lail dan Maryam akhirnya kuliah di akademi keperawatan. Mereka tetap jadi relawan, bahkan jadi hero karena rela jalan kaki sampai 50 kilometer. Demi memberi tahu masyarakat di tempat lain bahwa akan ada bencana susulan yang menyebabkan air di bendungan naik.

Apakah Lail dan Esok Berjodoh?

Sementara Esok kuliah di tempat lain dan dia berhasil jadi mahasiswa jenius serta berprestasi. Bahkan merancang kendaraan canggih seperti mobil terbang. Esok tetap mengingat Lail sementara gadis itu minder.



Lail minder sekaligus cemburu karena Esok dekat juga dengan Claudia, adik angkatnya. Saking sakit hati, dia pun pergi ke pusat penghapus ingatan. Apakah Lail bisa menghapus ingatannya? Baca sendiri ah! Beneran lho jadi pengen nyanyi lagu lumpuhkanlah ingatankuu hapuskan tentang diaa.

Kesanku Setelah Membaca Novel Hujan

Tere Liye berhasil menulis dengan sangat rapi, ending-nya pas, dan tulisannya tuh dalam banget. Langsung kena di hati. Yaa meski ada sebagian netizen yang merundungnya karena beliau dianggap congkak, tapi daku tetap apresiasi karyanya.



Riset sebelum nulis buku Hujan juga pasti mendalam banget. Beneran lho, pembaca juga jadi belajar ilmu bumi, klimatologi, biologi, dll. Diperlihatkan bahwa memang Tere Liye orangnya kritis dan memahami masalah ekologi. Kritisnya dalam hal positif ya karena beliau aware tentang pemanasan global.

Meski ada bagian dari novel ini yang mengingatkanku pada kisah nyata (tsunami) dan kapal luar angkasa raksasa (kisah Nabi Nuh) tetapi tetap salut pada ide besar novel Hujan, yakni tentang penerimaan.  Manusia melewati berbagai cobaan dan satu-satunya cara untuk ikhlas adalah dengan menerima semuanya.

Rabu, 16 Oktober 2024

Menjaga Kewarasan pada Ibu yang Punya Anak Istimewa

  

Memiliki anak itu anugrah. Tapi bagaimana kalau anaknya istimewa alias ABK? Rasanya makin wow cetar membahana.

 

Saladin dulu hampir dicurigai ADHD. Akan tetapi setelah konsultasi ke psikolog ternyata bukan. Walau setelah itu dia butuh terapi okupasi biar perilakunya membaik.



 

Memangnya kenapa? Gimana gak mumet kalau Saladin yang kala itu berusia 3 tahun hobi manjat lemari, manjat pohon. Persis si bolang. Kalau malam susah tidur. Kalau siang makan melulu.

 

Menjaga Kewarasan Itu Penting 

 

Jadii bagi teman-teman yang punya anak aktif, anak kinestetik, atau anak istimewa, memang butuh jaga kewarasan ya. Jangan sampai kecapekan jaga anak jadi gampang emosi. Lantas sampai trauma punya anak lagi (eh tapi daku punya anak cuma 1 karena alasan kesehatan).

 

Menjaga kewarasan memang sepenting itu karena punya anak istimewa benar-benar istimewa. Ada yang kuat melek malam jadi ibunya tepar karena menemani melekan. Ada yang suka muterin rumah dan berantakin barang-barang jadi harus dirapikan lagi.



 

Jadi kalau siang harus istirahat, dan keluarga harus mendukung. Ibu harus jaga stamina, jangan dilarang tidur siang apalagi dengan alasan tidak logis.

 

Cara Menjaga Kewarasan Ibu

 

Bagaimana sih cara biar bahagia walau tingkah anak suka bikin pusing 7 keliling? Begini nih:

 

1. Lakukan Hobi

 

Walau sudah menikah jangan lupakan hobi ya. Usahakan melakukan hobi lama misalnya saat anak sekolah atau tidur siang, kita baca buku, main game, nyanyi, dll. Bisa juga dengan melakukan hobi baru misalnya bikin kue atau coba turotial make up.

 


2. Makan

 

Mengapa ibu suka marah? Karena telat makan. Biasanya ibu memastikan anak dan suami kenyang baru makan belakangan. Atau makan ketika rumah sudah rapi. 

 



Kalo lapar ya makan atuh. Makan 10 menit saja baru sapu dan pel rumah. Toh tidak ada yang memarahi bukan?

 

3. Me Time 

 

Me time tidak harus jalan-jalan ke luar negeri atau belanja barang mahal. Me time bisa dengan cara sederhana. Misalnya pakai lulur dan masker di rumah. Atau panggil tukang pijat lalu massage+scrub.

 

Terima Kondisi Anak Apa Adanya

 

Selain me time dan jaga kewarasan, penting banget buat menerima kondisi anak. Ketika dianugerahi anak istimewa ya sudahlah. Jangan ditangisi atau malah dibully.

 


Anak bisa merasa jika ibunya benci. Bukan salah dia jika dilahirkan seperti itu. Bukankah ibu yang ingin punya anak, tapi ketika tidak terlihat sempurna malah dicaci-maki? Sedih euy.

 Read: Menerima kondisi anak apapun keadaannya

Mari kita bahagia lahir batin. Menerima kondisi anak apa adanya. Pasti ada hikmah di balik keistimewaan anak, dan jangan disesali.

 

Senin, 14 Oktober 2024

Jangan Jadikan Istrimu Pelayan

 Beberapa hari lalu daku baca salah satu utas viral di media sosial. Sengaja tidak di-upload screenshot utasnya karena belum izin ke pengirimnya. Inti dari utas begini: apakah masih ada suami yang tiap hari disiapkan baju dan keperluannya untuk kerja? Suami yang menahan lapar karena istri masih belum pulang kerja dan menunggu untuk dimasakkan?

Reaksiku: haaah hari gini? Di era modern dan high tech masih ada suami yang menuntut istri untuk melayani dirinya. Emangnya suami tidak bisa ambil baju sendiri sebelum berangkat ke kantor?

                                                  Pexels

Well, sebenarnya judul awal tulisan ini adalah: Istri yang Dituntut untuk Melayani Suami dan Suami yang Tidak Bisa Apa-Apa saat Ditinggal Istri. Namun kuganti karena terlalu panjang. Mari kita kembali ke topik awal.

Lantas kalau istri tidak ada, suami tidak inisiatif beli lauk di warung atau beli nasi goreng. Jadi kalau istrinya datang bisa langsung makan bersama. Atau minimal masak nasi dan bikin telur dadar, toh menanak nasi pakai rice cooker juga gampang.

Sebatas Mana Melayani Suami?

Gara-gara utas yang viral itu daku jadi mikir memangnya sebatas apa istri yang melayani suami? Tiap rumah tangga beda-beda aturannya ya, jadi memang  tergantung kesepakatan.

                                                 Pexels

Tapi menurutku kalau suami menuntut untuk dimasakkan istri, sementara istri bekerja dan tidak disediakan khadimah (asisten rumah tangga) atau tidak ditransfer uang elektronik buat beli lauk, ya ngenes….

Bab melayani suami ini daku baru belajar tahun 2011 alias langsung diajari oleh ibu mertua. Aturan pertama: mengambilkan nasi untuk suami, yang kedua bikinkan kopi tiap pagi. Yang ini menurutku masih wajar karena memang suami lebih suka nasi dingin.

                                    Pexels

Akan tetapi kalau ada tipe suami yang minta apa-apa dilayani istri kok jadi gimana gitu. Seperti contoh yang disebut di awal (istri yang nyiapin baju suami). Mosok kalah dengan anaknya yang masih SD? Yang sudah relatif mandiri dan bisa ambil baju seragam dan menyiapkan tasnya sendiri?

Istri Adalah Ratu Rumah Tangga

Jangan lupa kalau istri itu ratu rumah tangga. Walau istri ibu rumah tangga atau wanita karir, tapi dia RATUnya. Jangan terlalu menuntut istri untuk melayani sampai segitunya. Apalagi jika uang belanja masih pas-pasan.

Ingat yaa, KALAU MAU SUAMI DIRAJAKAN ISTRI HARUS DIRATUKAN. Beneran gemessss sampai capslock jebol gini.

                                   Pexels

Jika mau dirajakan?  Sediakan ART untuk meringankan tugas istri. Kalau tidak mau ada ART dengan alasan privacy? Belikan robot vacuum cleaner, mesin pencuci piring, dan perangkat lain yang bisa meringankan tugas istri. Atau langganan katering dan laundry.

Suami yang ‘Lumpuh’ saat Istrinya Tiada

Setelah baca utas yang bikin gemes, daku baca utas lain (yang dibuat oleh netizen lain). Ceritanya, ada suami yang baru saja kehilangan istri untuk selamanya. Suami sedih, linglung, dan  bingung karena sebelumnya urusan rumah di-handle oleh istri.

                                                       Pexels

Jadi ketika istri meninggal, suami tidak bisa apa-apa. Tidak tahu jadwal pelajaran anaknya, seragam sekolahnya yang mana dan untuk hari apa, tak tahu urusan dapur sama sekali, dll.  Nah kan, kalau istri sudah tiada dan suami terbiasa dilayani, jadi bingung sendiri.

Mendidik Anak Laki-Laki untuk Mandiri

Memang betul ya kalau anak, terutama anak laki-laki, harus diajari untuk mandiri  sejak dini. Jadi ketika dia dewasa dan menikah, tidak akan merepotkan istri. Dia bisa bekerja sama dengan baik dan tidak menuntut untuk dilayani.

Anak laki-laki yang biasa menyapu dan mengepel sejak kecil, akan melakukannya sampai dewasa. Toh rumah yang dihuni kan milik bersama, dan si boy yang kini sudah dewasa bebersih karena memang tanggung jawabnya. Bukannya main perintah ke istri, padahal istrinya sedang repot menyusui atau melakukan kegiatan lain yang lebih urgent.

                                                   Pexels

Ingat ya, Pak! Melakukan tugas rumah tangga seperti menyiram tanaman atau menyapu teras itu bukan hal yang tabu. Bukankah menikah adalah cara untuk bekerja sama bukannya tuntutan dan penyiksaan untuk istri? Jangan sampai menyesal ketika istri tiada lalu tidak bisa apa-apa….

 

Minggu, 13 Oktober 2024

Review Film Maid in Manhattan, Bisakah Orang Biasa Menikah dengan Pria Kaya?

 

 

Well, it's never too late to watch a movie. Walau filmnya rilis 2002 lalu. Iyaa, Maid in Manhattan adalah film tahun 2002 dan waktu itu daku udah SMA tapi belum hobi ke bioskop wkwkw. Berhubung udah nonton maka langsung bikin review Film Maid in Manhattan biar gak lupa ceritanya.

 

Kembali ke Maid in Manhattan. Alhamdulillah film ini ada di aplikasi Prime Video. Langsung nonton dong karena ada Jennifer Lopez. Seneng karena ingat actingnya di film Monster in Law (dan keingat belum bikin reviewnya, tunggu ya, maybe di sini atau di Kompasiana).

 

Berikut ini data filmnya:

 

Genre: romantic comedy

Tahun: 2002

Sutradara: Wayne Wang

Pemain: Jennifer Lopez (sebagai Marisa Ventura), Ralph Fiennes (sebagai Chris Marshall), Tyler Posey (sebagai Ty Ventura), 

 


Dikisahkan ada pegawai hotel bernama Marisa Ventura. Dia single mother yang cantik dan bersemangat kerja. Marisa juga supel dan dekat dengan semua rekan kerjanya.

 

Selain bersih-bersih kamar, Marisa juga mau mengerjakan request tamu hotel. Seperti mengambilkan baju di butik terkenal, mengembalikannya, dll. Marissa kerja keras demi Ty, anak semata wayangnya.

 

Pertemuan Marisa dan Christopher 

 

Ty ke hotel untuk menemui mamanya. Di lift dia tidak sengaja ketemu dengan Christopher, seorang calon senator, dan dia dengan berani bertanya tentang politik. Rupanya Ty habis ikut lomba pidato bertema mantan presiden Amerika, dan kebetulan Chris ada di partai yang sama.

 

                                             Ty

Ketika Marisa membersihkan kamar hotel, dia diberi pesan untuk mengembalikan baju ke butik. Tapi temannya malah ngotot menyuruhnya untuk memakai baju itu. Pas sekali! 

 

Ty dan Chris akhirnya berkawan akrab dan mereka bertemu dengan Marisa. Chris salah mengira bahwa Marisa adalah salah satu tamu hotel seperti dirinya. Sementara Marisa memakai nama samaran agar tidak ketahuan. Masih mau lanjut baca review film Maid in Manhattan?

 

Chris jelas jatuh cinta pada pandangan pertama dan mengajak Marisa serta Ty untuk jalan-jalan. Sejak itu mereka dekat. Marisa tak melupakan keinginannya untuk melamar jadi pegawai di manajemen hotel, walau sedang kasmaran.

 


Akankah Marisa naik status dari hanya maid menjadi manajer? Atau dia malah ketahuan bohong dan membuat Chris kecewa? Nonton sendiri ahh....

 

Kesanku Setelah Nonton Maid in Manhattan

 

Dunia melihat orang dari penampilannya. Saat Marisa memakai baju seragam maid, dia dicuekin oleh pegawai butik. Tapi ketika dia pakai gaun mewah, dia dipuji oleh banyak orang. BTW konon cerita film ini terinspirasi dari kisah nyata.

 


Chris ganteng amat dan saat melihat nama pemerannya daku baru sadar. Ooh Ralph Fiennes! Pantesan kayak pernah lihat dia di manaa. Ternyata Ralph adalah pemeran Lord Voldemort! Potterhead mana suaranya?

 

Read: Review Harry Potter: Return toHogwarts 

 

Akting sebagai Ty juga bagus. Akting pemeran pendukung lain, bahkan figuran, juga bagus. Menunjukkan bahwa walau hanya maid, mereka tetap semangat kerja. Bahkan mengetahui berbagai rahasia tamu hotel.

 

Quote dari Film Maid in Manhattan 

 

Ada satu quote dari film Maid in Manhattan yang bagus banget. Kurang lebihnya gini: although we serve them, we are not servant. Pegawai hotel kadang diremehkan, dicuekin, tapi mereka tetap bekerja dengan semangat. Jangan lupa kasih uang tips ya!

 

Sekian review film Maid in Manhattan. Ceritanya simple, bahkan ada yg bilang mirip Cinderella versi modern. Tapi daku sukaaa karena Jennifer Lopez cantik banget dan actingnya bagus. Kamu juga suka nonton film komedi romantis?