Sabtu, 21 September 2024

Kalau Tidak Punya Anak Aktif, Daku Tidak Akan Belajar Sabar

 Cuma ngana sukaa bikin pusing!

Ada yang hafal lirik lagu poco-poco? Namun kali ini daku tidak mau cerita tentang senam poco-poco. Melainkan mau berkisah tentang tingkah Saladin yang kadang bikin pusing, bikin senyum, bikin emosi, campur-aduk dah!



Bagaimana tidak pusing kalau baru seminggu dibelikan buku tulis, eh sampulnya lepas dan isinya di-untel-untel.  Kalau di sekolah juga sering lepas seragam dengan alasan kegerahan (dalamnya pakai kaos sih). Untungnya di sekolah relatif bebas, bahkan tidak pakai seragam tidak apa-apa.



Akan tetapi daku baru sadar bahwa pengalaman membersamai dan mengasuh anak aktif selama haampir 12 tahun ini membuatku punya banyak pengalaman baru. Benarr-benar mengasah jiwa dan membuatku jadi sabar.  Alhamdulillah, sekarang tidak panik lagi saat Saladin memanjat pohon, karena tahu dia bisa cara turunnya (atau lompat langsung dari atas).

Dulu  Daku Tidak Begini

Jujur dulu daku tidak begini. Aslinya tuh duluuu daku lumaayan  galak, judes, dan tidak sabaran. Apalagi posisi sebagai anak pertama perempuan, dan dididik jadi alpha woman oleh mama.



Dulu daku tuh ngambekan dan punya emosi-emosi negatif yang yah, cukup memalukan. Akan tetapi ketika punya baby, mengasuh anak sendiri, mau gak mau belajar sabar. Apalagi kalau anaknya ajaib seperti Saladin.

Belajar sabar karena apa? Karena sadar bahwa anak tidak bisa dididik dengan cara  VOC alias main fisik dengan mencubit / mukul. Kalau dia menumpahkan minuman ya sabar, jangan diomeli terus apalagi diungkit kesalahannya. Tapi anak diajak untuk membersihkannya sambil diberi pesan untuk lebih hati-hati.

Belajar Parenting

Kalau gak punya anak seperti Saladin mungkin daku gak belajar parenting dengan serius. Dengan ikut komunitas ibu-ibu, baca buku psikologi, Montessori, dll. Akhirnya sekarang malah daku jadi parenting blogger.

Read: Anakku Aktif Bukan Nakal

Mengenal Sekolah Alam



Saat Saladin tidak bisa belajar di sekolah konvensional maka akhirnya dia kumasukkan di sekolah alam. Akhirnya daku belajar mengenai sekolah alam, yang relatif lebih bebas. Namun anak-anak dididik untuk mencintai alam dan bertangggungjawab.

Read: Cerita Saladin saat Ketusuk  Kawat

Belajar Masak dan Bikin Kue

Saladin suka makan nasi goreng dan ngemil juga. Akhirnya daku jadi belajar masak dengan lebih intensif. Juga belajar bikin kue seperti pancake, brownies, pie susu, quiche, pizza, dll.

Read: Anak Laki-Laki kok Belajar Masak?

Kompak dengan Pasangan

Last but not least, kehadiran Saladin membuatku untuk belajar lebih kompak dengan suami. Beliau yang antar-jemput, yang mendidiknya dengan lebih tegas. Sementara daku yang memasak dan mengasuh dengan halus.



Punya anak istimewa tidak perlu disesali, tapi disyukuri. Alhamdulillah kehadiran Saladin membawa berkah dan  membuatku belajar banyak hal. Terima kasih Tuhan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar