Minggu, 01 September 2024

Review Film Ranah 3 Warna, Perjuangan Alif di Bandung dan Kanada

 Siapa suka baca karya Uda A Fuadi? Mulai dari Negeri 5 Menara, Ranah 3 Warna, Rantau 1 Muara, dll. Nah, daku pernah baca buku-buku itu termasuk Ranah 3 Warna, dan novel ini sudah difilmkan juga. Namun daku nontonnya di aplikasi Prime Video, baru nulis review film Ranah 3 Warna.

poster film ranah 3 warna


Berikut ini data filmnya:

Sutradara: Guntur Soeharjanto

Pemain: Arbani Yazis (sebagai Alif), David Chalik (sebagai ayahnya Alif), Maudy Koesnaedi (sebagai ibunya Alif),  Amanda Rawles (sebagai Raisa), Teuku Rassya (sebagai Randai)

Durasi: 150 menit

Tahun: 2022

Arbani Yazis
                                             Alif

Mahasiswa identik dengan perjuangan. Bagaimana perjuangan Alif saat sudah jadi anak kampus? Alif awalnya ingin kuliah di ITB, karena dia bercita-cita seperti Pak BJ Habibie (alm). Namun setelah lulus dari pondok dan ikut tes penyetaraan SMA, dia lebih cocok di jurusan IPS. Alhamdulillah dia diterima di Unpad, jurusan Hubungan Internasional.

David Chalik
                                Alif dan ayahnya

Dengan penuh semangat Alif merantau ke Bandung. Meski sempat kaget karena sang ayah menjual sepeda motornya untuk modal kuliah. Di Bandung, Alif satu kos dengan Randai, sahabatnya sejak kecil.

Perkenalan dengan Raisa

Alif dan Randai dari dulu selalu bersaing untuk jadi juara kelas. Di Bandung, mereka juga bersaing dalam merebut perhatian si cantik Raisa. Sementara Raisa berusaha netral terhadap keduanya. Lanjut baca review film Ranah 3 Warna, yuk!

Amanda Rawles
                                 Randai, Raisa, dan Alif

Sementara di kampus, Alif dekat dengan teman-temannya yang bergabung dalam Geng Uno. Ada si Raim Laode yang berperan sebagai salah satu anggota geng. Kalau lihat si Raim, daku jadi pengen nyanyi lagu Komang, wkwkkw. Intermezzo dikit.

Kepergian Ayah untuk Selamanya

Sayang saat Alif belum jadi sarjana, ayahnya sakit keras. Dia segera pulang kampung. Ternyata sang ayah tidak terselamatkan alias meninggal dunia.

                                  Alif, ayah, dan ibunya

Alif ingin putus kuliah dan bekerja saja di kampungnya. Namun malah dilarang keras oleh sang ibu. Acting Maudy Koesnaedi sebagai ibunya Alif bagus banget. Jadi ingat pas beliau berperan sebagai Inggit, benar-benar menghayati.

Read: Review Film Soekarno

Kebangkitan Alif

Alif kembali ke Bandung dan berjuang untuk bayar SPP. Dia jadi sales tapi malangnya malah dipalak preman, pas hujan-hujan pula. Dengan setengah menangis dia memohon agar sepatu kulitnya tidak dirampas, karena hadiah dari sang ayah, Alhamdulillah dikembalikan.

Alif di ranah 3 warna


Kehidupan Alif seperti terjun tanpa payung. Sudah babak-belur, bangkrut, sakit parah. Randai menolongnya dengan meminjamkan uang. Namun Alif tetap ingin berusaha. Teringat nasehat yang didapatkan dari pondok: man shabara zhafira, lantas menemui Bang Togar.

bang togar di ranah 3 warna


Bang Togar adalah kakak tingkatnya yang sudah jadi penulis profesional. Sebenarnya dulu Alif sudah ikut pelatihan Spartan ala Bang Togar, dan tulisannya berhasil diterbitkan di koran lokal. Akan tetapi Bang Togar melatihnya lebih keras lagi, karena mendapat wasiat dari ayahnya Alif (via surat).

Perjuangan Alif di Kanada

Alif akhirnya berhasil jadi penulis dan menghasilkan uang untuk biaya hidup dan SPP. Kemudian dia ikut program pertukaran mahasiswa di Kanada, dan lolos. Akan tetapi dia harus bersabar lagi karena ditempatkan di peternakan. Sedangkan orang lain ditempatkan magang di perusahan media.

Bisakah Alif menerima takdirnya? Sampai kapan harus sabar? Nonton sendiri yuuk.

Kesanku Setelah Nonton Film Ranah 3 Warna

Filmnya cukup bagus ya walau hanya sekitar 80% yang dituangkan dari bukunya. Enggak apa-apa, mungkin karena durasi film juga terbatas. Setting tempat dan waktunya juga OK punya.

anaknya Tamara Bleszinsky


Akan tetapi Bang Togar yang ditampilkan di film lebih sedikit kalem daripada di novel. Adegan-adegan di Kanada juga tidak selengkap di buku. Kalau kalian mau belajar tentang adaptasi dari buku ke film, coba baca blognya Abang Raja Lubis.

Pergantian Pemain

Di film Ranah 3 Warna ada pergantian pemain yang krusial. Ibunya Alif dulu diperankan oleh Lulu Tobing lalu diganti Maudy Koesnaedy. Langsung jadi beda banget.

Maudy di ranah 3 warna


Kemudian, Teuku Rassya jadi si Randai, padahal di film sebelumnya diperankan oleh si Kipli. 

Aktor dan Aktris Pendukung yang Hebat

Di film Ranah 3 Warna ada beberapa artis terkenal yang jadi pemeran pendukung. Misalnya Lukman Sardi yang berperan sebagai bapak tukang servis sepatu, bertangan satu! Ada juga Asri Welas yang cocok banget sebagai ibu kos yang super centil.

                                  Lukman Sardi

Kemudian ada seniman beneran saat Alif mau ujian pertukaran mahasiswa. Pertama, ibu Niniek L Karim (yang seorang aktris senior). Juga ada Eko Supriyanto, penari ulung yang pernah jadi dancer-nya Madonna, serta Nugie (penyanyi dan aktor).

Asri Welas
                                Asri Welas

Teruslah berjuang hingga titik darah penghabisan. Jika sudah man jadda wa jada (siapa yang sungguh-sungguh dia akan berhasil) maka lanjutkan dengan man shabara zhafira (siapa yang sabar dia yang beruntung). Perjuangan akan membawamu ke dalam kesuksesan, tentu dengan dukungan dari orang-orang sekitar dan juga amalan jalur langit. Sekian review film Ranah 3 Warna, kamu sudah nonton?

18 komentar:

  1. Wah seru sepertinya. Kadang kala, saat menonton film yang diadaptasi dari novel memang ada suka dan tidaknya sih. Jadi pingin nonton film Ranah 3 Warna ini dah. Belajar tentang sabar dan syukur.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa mbak, kalau sudah berjuang emang kudu sabar.

      Hapus
  2. Kalau awalnya kita baca novelnya, lalu nonton filmnya, pasti akan berpikir, kok agak beda ya? Tapi memang benar, disesuaikan lagi dengan kapasitas film. Dan dari review Mbak, bagus nih, ceritanya. Bagaimana perjuangan mencapai cita-cita.
    Tapi saya jujur, kalau ada pemeran diganti, memang rasanya gimana gitu hahaha.

    BalasHapus
  3. Belum nonton iih, tapi para pemerannya banyak artis kawakan, bakalan bagus banget dehh...

    BalasHapus
  4. Iya ya, kebanyakan kalau film diadaptasi ke novel terkadang tidak selengkap novelnya. Beberapa scene dan karakter biasanya berubah. Sejauh, ini saya masih masuk orang yang biasanya lebih suka novelnya daripada bukunya. Tapi yang Ranah Tiga Warna ini saya belum baca kayaknya, yang sudah baca yang Negeri 5 Menara. Mungkin baca novelnya dulu kali ya, baru nonton filmnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku biasanya gitu juga Kak, baca dulu baru nonton.

      Hapus
  5. Pangliiing lihat David Chalik! Aku belum nonton filmnya, tapi udah baca (dan ngoleksi) novelnya. Biasanya sih kalau cerita di film dan novel nggak persis sama, asalkan nggak melenceng aja sih.

    BalasHapus
  6. waa pengen lihat filmnya, secara aku ngefans banget nih dengan triloginya, fantasiku mirip ga ya dengan filmnya, lebih bagus film atau novelnya? hehehe jadi penasaran

    BalasHapus
  7. Baru nonton Negeri 5 Menara akutuh. Tapi kalo dari karyanya beliau, ceritanya bagus semua sih, termasuk Ranah 3 Warna ini. Walo kata Bunda gak sama banget kayak novelnya, tapi setidaknya bisa ceritanya nggak jauh² banget.

    BalasHapus
  8. Waktu nonton filmnya daku ndak sampai kelar. Keknya perlu tengok lagi nih filmnya dan kelarin kisahnya. Apalagi unik ini perannya Rassya

    BalasHapus
  9. Film Ranah 3 Warna berhasil menyentuh hati dengan kisah perjuangan Alif yang gigih mengejar cita-citanya. Adegan di Bandung dan Kanada semakin membuat kita ikut merasakan suka duka yang dialaminya. Pesan tentang pentingnya pendidikan dan semangat pantang menyerah sangat menginspirasi.

    BalasHapus
  10. Ehh kalo pemerannya diganti jadi berasa ada yang kurengg gitu ga sih mbaa? hihi. pendapat pribadi sih yaa, tapi beneran lho kejadian di banyak film/drama kayak gitu

    BalasHapus
  11. Saya suka dengan film-film Indonesia yang sarat motivasi. Untuk film yang ini saya belum pernah nonton. Jadi penasaran nih...

    BalasHapus
  12. Wah di OTT Prime ya, kayanya aku juga langganan deh, nyar aku coba ubek-ubek deh. Habis baca review nya jadi pengen nonton

    BalasHapus
  13. MashaAllaa yaa..
    Yang meranin karakternya tuh ganteng ganteng dan cantiiik pissaan.. Sampai terpukau sama Randai, Raisa, dan Alif.
    Btw, Teuku Rassya di kehidupan aslinya uda lulus S2 gasii..? Tapi masih cocok aja meranin karakter mahasiswa. Jadi inget mas Hwang In Yeop.

    BalasHapus
  14. 3 Warna sepertinya sangat menarik dan penuh makna nih film. Membaca ulasan fikm ini di sini benar-benar menjadikan saya begitu penasaran dengan film wdisi lengkaonya. Sepertinya harus segera nonton nih

    BalasHapus