Rabu, 18 September 2024

Jangan Panggil Anakku Nakal

 

Dasar anak nakal!

Kala itu daku menyesal karena terbawa emosi. Ketika ada anak tetangga (yang usianya lebih tua daripada Saladin) mengejek dengan sebutan nakal! Penyebabnya karena Saladin (yang waktu itu masih berusia 3 tahun) sedang asyik memanjat pohon mangga di pinggir lapangan.



Memang yang paling nyakitin itu omongan orang lain ya. Daku tidak dendam, Cuma masih ingat kejadian lain. Saat Saladin sempat dikira ‘bisu’ (oleh tetangganya mamaku) padahal dia speech delay. Dan baru ketahuan kalau bahasa ibunya English, makanya bingung bahasa.

Read: Saladin yang Diejek Bisu

Stigma Negatif Anak Aktif

Anak aktif sering dicap nakal dan sedihnya, yang memanggil seperti itu adalah lingkungan terdekatnya sendiri. Padahal kalau anak sedang memanjat, dia belajar menguatkan tubuh dan koordinaasi tangan serta kaki. Jika anak lari-lari bisa jadi karena sedang mengekspresikan perasaannya.



Namun malah dianggap nakal karena apa? Karena yang mengasuh (baby sitter atau ART) capek mengejar dan mengawasinya. Penyebab lain, tetangga yang memanggil anak aktif dengan sebutan nakal itu masih berprinsip bahwa anak baik itu anak yang anteng, yang kalem, dan mudah dibilangin.

Read: Tuhan, Mengapa Anakku Berbeda?

Anak Aktif Bukan Anak Nakal

Padahal anak aktif sama sekali tidak berpikiran untuk berbuat kenakalan. Ada anak tipe kinestatik yang memang belajar dengan cara bergerak. Kalau ada yang memanggil balita dengan sebutan ‘nakal’ daku ikut sakit hati mendenegarnya, padahal bukan anakku yang diejek.

Bagaimana Jika Anak Dicap Nakal?



Kalau punya anak yang aktif macam Saladin dan dicap nakal oleh orang lain bagaimana? Abaikan saja. Pertama, bisa jadi mereka tak paham perbedaan antara anak aktif, ADHD, dan anak yang nakal beneran. Kedua, bisa jadi mereka hanya asal ngomong dan besoknya sudah lupa akan ucapannya, jadi tidak usah dimasukkan hati.

Sudah Konsultasi ke Psikolog?

Akan tetapi teman-teman perlu meneliti kelakuan anak lebih lanjut ya. Kalau dia memang aktif sekali dan kuat melek sampai tengah malam dan jika dipanggil tidak menyahut, bawa segera ke psikolog anak. Nanti akan ada diagnosis, apakah anaknya super aktif, ADHD, autis, atau yang lain. Yang jelas jangan self diagnosis karena berbahaya.



Punya anak yang aktif memang berjuta rasanya dan kudu sabaaar seluas samudra. Selain harus sabar menghadapi kelakuan anak yang ‘ajaib’, juga sabaar dalam mengabaikan omongan negatif orang lain. Yuk semangat dalam mengasuh anak dan menerima apapun kondisinya.

Selasa, 17 September 2024

Launching Next-Level Gaming Gadget dari ASUS: Laptop ROG Zephyrus G16, TUF Gaming A14, dan ROG Ally X yang Keren Banget

Siapa nih yang setiap hari kerja pakai laptop? Saat ini hampir semua orang butuh laptop, mulai dari dosen, arsitek, content creator, bahkan pelajar dan mahasiswa. Namun laptop seperti apa yang bisa membantu pekerjaan dan nyaman dipakai?

Media Roadshow ASUS Next-Level Gaming ROG and TUF di Hotel Harris Malang

Hari Kamis, 12 September 2024, daku berkesempatan untuk  menghadiri acara media roadshow Asus Next- Level Gaming ROG and TUF di Harris Hotel, Malang. Acara dimulai hampir jam 5 sore. Pembawa acara, Kak Nadia, menyapa para blogger dengan ramah.



Kemudian Kak Nadia menjelaskan tentang spesifikasi 3 gadget terbaru dari ASUS. Pertama adalah laptop ASUS ROG Zephyrus G16, kedua adalah laptop ASUS TUF Gaming A14. Yang ketiga ada ROG ALLY X, gadget yang berfungsi sebagai handheld gaming PC.



Laptop ASUS ROG Zephyrus G16 dan TUF Gaming A14 ditenagai oleh prosesor AMD Ryzen™ AI 300 Series terbaru yang memiliki NPU hingga 50 TOPs. Sedangkan ROG Ally X tampil sebagai handheld gaming PC paling powerful dengan sederet pembaruan yang bikin gaming makin asyik.



ASUS ROG, Laptop Gaming Nomor 1 di Indonesia

Head of Public Relations ASUS Indonesia, Pak Muhammad Firman menjelaskan tentang kekuatan laptop gaming ASUS. 



Saat ini laptop gaming  tak hanya digunakan oleh para gamers. Namun pelajar, mahasiswa, arsitek, dan profesional dari bidang lain juga memakainya.

Penyebabnya karena laptop gaming punya spesifikasi canggih seperti RAM dan ROM yang besar serta grafis yang memukau. Penggemar laptop ASUS makin banyak nih. ASUS ROG menjadi laptop nomor 1 di Indonesia, sejak tahun 2015.



Di tahun 2023, ASUS kembali mengukuhkan diri sebagai pemimpin pasar laptop di Indonesia dengan penguasaan pasar lebih dari 40%. Pencapaian tersebut juga menandakan bahwa ASUS telah menjadi pemimpin pasar laptop di Indonesia selama satu dekade berturut-turut.

 

Kepemimpinan ASUS di pasar laptop Indonesia selama 10 tahun terakhir tidak terlepas dari kualitas produk. ASUS telah menghadirkan banyak sekali inovasi teknologi mulai dari laptop ultra-ringkas dengan bezel layar tipis, laptop double screen, hingga laptop berperforma tinggi yang khusus dirancang untuk para konten kreator dan gamer.

Laptop ASUS ROG Zephyrus G16 yang Gagah

Laptop ROG Zephyrus G16 (GA605) punya desain ultra-modern yang ringan berkat penggunaan CNC-machined chassis. ROG Zephyrus G16 tampil sebagai Next-Level AI Gaming Laptop paling tipis yaitu hanya 1,49 cm dan bobot hanya 1,85kg. Jadi enteng dibawa ke mana-mana. Mau work  from home, work from cafĂ©, juga OK.



Bagaimana dengan RAM-nya? Laptop ROG Zephyrus G16 (GA605) punya RAM hingga 32 GB  dan memori 2  TB. RAM-nya gede banget, mau dipakai gaming, editing video, menulis, bakal super lancar.

ASUS ROG Ally X yang Canggih

Suka main game dan butuh gadget khusus? ASUS ROG Ally X jawabannya. ROG ALLY  X adalah gadget yang berfungsi sebagai handheld gaming PC. 



Dengan RAM 24 GB dan memori internal 1 TB, dijamin gaming makin cepat. Baterai berkapasitas dua kali lipat dari versi sebelumnya memberikan daya tahan yang lebih lama.

Laptop ASUS TUF Gaming A14 yang Bikin Jatuh Cinta

Daku jatuh cinta dengan Laptop ASUS TUF Gaming A14 karena spesifikasinya canggih banget. Laptop yang pas buat ngeblog, nulis novel, editing video, ngonten, dll.  ASUS TUF Gaming A14 merupakan Next-Level AI Gaming laptop paling tangguh dengan sertifikasi US Military Grade dan desain super ringkas.



Laptop ASUS TUF Gaming A14 (FA401) punya RAM 16  GB dan memori 512  GB. Ukuran layarnya 14 inchi, cukup besar ya. Bobotnya hanya 1,46 kilogram dan tebalnya hanya 1,69 cm. Ringan banget dan mudah dibawa ke mana-mana.

Spesifikasi Laptop ASUS TUF Gaming A14 (FA401)

TUF Gaming A14 (FA401) ditenagai oleh prosesor AMD Ryzen™ AI 300 Series yang dibekali dengan NPU berperforma hingga 50 TOPs. Dengan kombinasi arsitektur CPU, IGPU dan NPU yang canggih, prosesor ini ditargetkan untuk menghadirkan kinerja terdepan untuk gaming.



Generasi ketiga seri Ryzen AI memungkinkan kehebatan komputasi laptop yang privat, responsif, dan cerdas. Kinerjanya luar biasa, dan bisa dipakai unttuk gaming, rendering, editing, dan bisa multitasksing tanpa takut lemot.

Dilengkapi dengan GPU laptop NVIDIA® GeForce RTX™ 4060 (233 AI TOPS) untuk kemampuan AI canggih, memastikan laptop ini mampu menangani game modern. Selain itu, fitur Next-Level AI pada laptop ini menyediakan artificial intelligence, bikin tugas jadi mudah dan cepat.



Layar  ASUS TUF Gaming A14 (FA401) mendukung refresh rate 165Hz serta akurasi warna dengan color gamut 100% sRGB. Dengan dukungan teknologi Adaptive-Sync, pengalaman bermain game menjadi bebas tearing dan stuttering, menjadikan setiap sesi gaming semakin imersif.

Laptop ASUS TUF Gaming A14 (FA401) adalah pilihan ideal bagi para gamers. Akan tetapi, laptop ini juga bisa dipakai bagi kalian yang berprofesi  sebagai desainer grafis, content creator, arsitek, dll. Karena ASUS TUF Gaming A14 (FA401) punya desain tangguh dan performa andal.

Beli Laptop ASUS di Mana?

Kalian yang mau beli laptop ASUS TUF Gaming A14 atau gadget ASUS yang lain langsung saja beli di ASUS ROG Store dan partner ASUS. Nah, untuk laptop ASUS TUF Gaming A14 harganya bisa dilihat di bawah ini.

harga ASUS TUF Gaming A14


Wah, jadi makin jatuh cinta dengan ASUS. Selama ini daku sudah pakai laptop ASUS dan puas  baget dengan performanya. 



Untuk laptop ASUS TUF Gaming A14 (FA401)  sudah masuk wishlist. Kalau kalian suka laptop ASUS yang mana?

Senin, 16 September 2024

13 Tahun Bersamanya

 Lebih dari 1 dekade kami mengarungi pernikahan. September ini, tepatnya tanggal 16, menjadi momen pengingat. Bahwa 13 tahun lalu kami mengucap janji suci di depan penghulu. Ijab Kabul yang menggetarkan kalbu sekaligus membuatku hampir tak percaya, mengapa daku secepat ini menikah dengannya?



Apa yang ingin kuungkapkan bukan mengenai pernikahan jalur taaruf. Namun ke pengalaman selama 13 tahun. Iya, tidak terasa, 13 tahun? Dan masih bertahan sampai sejauh ini?

Naik dan Turun Selama 13 Tahun

Jika pernikahan menjadi gerbang bernama “kehidupan yang sebenarnya” maka daku bisa berkata iya. Belajar me-maintain uang dengan baik. Belajar merawat anak sendiri.



Anak yang spesial dan bikin daku ingin nyanyi lagu poco-poco alias Cuma ngana suka bikin pusing.

Read: Tuhan, Mengapa Anakku Berbeda?

Namun tak apa-apa. Jika daku tidak punya anak ‘ajaib’ seperti Saladin, mungkin tidak akan belajar sabar. Tidak akan belajar mengenai pengendalian emosi, mindfulness, belajar aksara (karena dia hobi belajar bahasa dan huruf asing), belajar masak, dll.

Pernikahan dan Patriarki

Kembali ke topik pernikahan. I’m not a feminist tapi kurang setuju dengan patriarki. Namun apa yang terjadi? Malah dapat ‘kuliah’ dari para tetua mengenai cara melayani suami.



Mulai dari mengambilkan makan (lengkap dengan lauknya) sampai memperlakukannya dengan baik. OK, daku berkaca dari mama dan papa (yang sudah menikah lebih dari 30 tahun). Walau mama tidak makan tetapi tetap menemani papa makan sambil mengobrol.

Read: Menikah Adalah Cara Kehilangan Diri Sendiri?

Akhirnya daku bikin peraturan untuk diri sendiri. Selain membuatkan kopi tiap pagi, juga mengambilkan nasi untuknya (karena beliau suka nasi dingin). Untungnya ya selera kami sama (dan mungkin kurang lazim bagi sebagian orang) karena sama-sama tidak suka pedas, pete, duren, dan jengkol. Jadi untuk masalah lauk, aman.

Read: 12th Wedding Anniversary

Apakah ini yang dinamakan patriarki? Well, sebenarnya ini caraku untuk me-maintain kasih sayang. Bahwa segala yang kulakukan untuknya adalah demi merawat pernikahan. Bukan karena takut atau disuruh orang lain.



Jika daku mencintainya karena Tuhan, maka daku berusaha dengan baik. Lagu Cintai Aku Karena Allah bukan sekadar lagu. Namun ada makna yang dalam sekali.

Sudah, sekian cerita wedding anniversary-nya. Jika ada yang bilang bahwa menikah adalah seni mengalah maka daku bilang, ‘sama-sama mengalah’ alias jangan hanya istri yang disuruh ngalah. Kalau ini sih seringnya suami yang mengalah, alias kalau dapat 1 nasi kotak, maka dikasihkan ke daku dan Saladin.

Satu lagi pesan dari seorang kawan, “Kalau kesal dengan suami, ingat-ingat kebaikannya”. Pernikahan memang kompleks tapi jika dijalani dengan ikhlas maka akan terasa ringan. Semoga kita selalu bahagia, apapun kondisinya.

Minggu, 15 September 2024

Sosok Ayah yang Family Man dalam Novel-Novel Andrea Hirata

Siapa suka baca karya Andrea Hirata? Daku sudah baca di antaranya: Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, Maryamah Karpov, Sebelas Patriot, dan Dwilogi Padang Bulan. Namun kali ini tidak bahas tentang ulasan buku ya. Melainkan mau bahas tentang sosok family man dalam novel-novel tersebut.



Andrea Hirata menuliskan tokoh ayah yang sangat berperan penting dalam kehidupan Ikal. Ayahnya adalah sosok yang pendiam tapi sangat family man. Dalam artian, beliau mendedikasikan hidupnya untuk keluarga. Hidupnya hanya untuk bekerja, beribadah, dan sisanya digunakan untuk lovely family. So sweet!

Kasih-Sayang Ayah yang Berbeda dari Ibu

Di buku-buku karya Andrea Hirata juga diperlihatkan bahwa kasih-sayang ayah memang berbeda dari ibu. Biasanya, kalau ibu cerewet, ayahnya pendiam. Kalau ibunya strict, ayahnya memanjakan.



Akan tetapi ayahnya Ikal mendidik dan menyayangi anaknya dengan cara yang menurutku manis banget. Dengan teladan, dengan kelembutan dan cinta. Dengan memberi beras ke orang yang kesusahan, walau kondisi perekonomian mereka belum bisa dibilang kaya-raya.

Mengungkapkan Cinta tak Harus dengan Kata-Kata

Mengungkapkan cinta tak harus dengan kata yang manis dan puitis. Walau rata-rata ayah adalah sosok yang pendiam, tapi bisa kok menjelaskan bahwa dia cinta. Dengan senyuman, dengan perbuatan, teladan, dan bukan sekadar omelan.

Menyayangi Anak tak Wajib dengan Membelikannya Benda Mahal

Ada yang merasa kalau tidak bisaa menyayangi anak karena tidak pernah membelikannya  mainan atau benda mahal? Menurutku enggak yaa. Menunjukkan kasih-sayang tak hanya dengan cara membelikan barang.



Andrea Hirata menuliskan dalam buku-bukunya kalau sang ayah sering mengajaknya menonton film, memboncengkannyaa dengan sepeda (sepeda kayuh bukan sepeda motor). Bahkan kakinya dibungkus agar tidak kena jeruji sepeda. Membuat kenangan dengan cara ini sangat ampuh, bukan hanya dengan membelikan anak robot-robotan seharga jutaan rupiah.



Selain dengan memberi kasih-sayang, ayah juga wajib berkomunikasi dengan ayah. Bukan hanya menyuruh tapi juga perhatian dan mendengarkan. Kak Rahman Kamal sudah menjelaskan cara berkomunikasi antara orang tua dan anak yang efektif.

Peran Besar Seorang Ayah dalam Perkembangan Anak

Memang ayah juga berperan besar dalam perkembangan anak. Karena daku pernah baca (maaf lupa di mana) kalau suara ayah lebih didengar anak. 



Jadi kalau kasih nasehat / peringatan sebaiknya ya ayah, bukan ibu. Anaknya bakal lebih nurut.

Apakah Tiap Suami Harus Jadi Family Man?

Memang ada suami yang tipe family man. Tapi ada juga yang biasa-biasa saja. Bahkan cenderung cuek. Dalam artian, tidak tahu anaknya dapat nilai ulangan berapa, tugas-tugasnya apa, dan ada yang malah lupa kapan ulang tahunnya!

Sangat menyedihkan jika ada yang bilang kalau Indonesia adalah fatherless country alias ada ayah tapi perannya kurang dalam keluarga. Ayah hanya memberi nafkah dan mengantar anak ke sekolah.



Sisanya? Ibu yang pontang-panting jemput ke sekolah, antar anak ke TPQ, ke tempat les. Padahal di rumah tidak ada ART yang berarti ibu juga yang memasak, membuatkan bekal, mencuci dan menyeterika, dll.

Padahal namanya keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak. Seorang anak juga wajib diajari dan dididik oleh ayah. Buku-buku Andrea Hirata menjadi contoh bahwa sosok ayahnya Ikal adalah family man yang ideal, dan patut dicontoh. Semoga para ayah di Indonesia juga sadar bahwa mengedukasi anak juga menjadi tugas mereka, dan Andrea sudah menjelaskannya dalam karya sastra. 

Selasa, 10 September 2024

Bagaimana Cara Membuat Anak Tertib Tanpa Disuruh?

 

Enggak mau!

Kebayang bagaimana pusingnya ketika anak disuruh cepat-cepat mandi lalu bersiap untuk ikut ke suatu acara. Bunda sudah cantik dan dandan rapi eh anaknya malah mager. Tapi kalau disuruh jaga rumah bareng si bibik malah menolak.

Punya anak macam ni memang sesuatu banget. Kalau disuruh malah marah. Ditertibkan malah bilangnya, “Bunda jahat!” Lha iki piye?


 

Menertibkan anak memang butuh strategi khusus agar dia mau nurut dan taat peraturan. Namun bukan berarti  membuatnya selalu diatur dan kehilangan inisiatif. Bagaimana cara mendidiknya? Jangan mumet dulu, ini caranya:

Peraturan Sejak Dini

Anak butuh diajari tentang peraturan hidup sejak dini. Misalnya jam tidur, jam bangun, waktu makan siang, dll. Gunanya biar dia enggak kaget pas sudah sekolah dan menghadapi berbagai rules yang berlaku.


 

Kadang kalau menghadapi balita suka tidak tega ya? Bangun kesiangan, ya dibiarkan saja, apalagi kalau weekend. Sebenarnya ini situasional sih tapi kalau bisa ya ditertibkan, misalnya dibikin aturan bangun paling lambat jam 5:30 pagi, nanti ritme bangun dan tidurnya akan teratur.

Orang Tua Mencontohkan

Kalau mau anaknya tertib ya oarng tuanya juga tertib. Misalnya ketika aturan bed time jam 8 malam ya semua lampu dimatikan. Jangan malah anak disuruh masuk kamar tapi ayahnya asyik nonton di ruang TV, nanti dia berpikir kalau orang tuanya curang.


 

 Kecuali kalau ada kegiatan mendesak / work from home. Anak kudu diberi pengertian bahwa orang tuanya masih melek karena bekerja.

Contoh lain lagi adalah ketertiban dalam membuang sampah. Kalau mau anak disiplin ya bapaknya jangan mager buang sampah lalu melempar bungkus snack sembarangan. Bukannya anak adalah peniru ulung?

Bicara dari Hati ke Hati

Kalau tingkah anak masih memusingkan dan susah tertib, coba deh bicara dari hati ke hati. Bahwa yang dia lakukan akan merugikan banyak orang, tak hanya Bunda dan Ayah. Anak jadi paham kalau indisipliner akan bikin pusing.

Jangan Menyuruh dari Jarak Jauh

Pernahkah Bunda menyuruh anak untuk datang tapi jaraknya jauh? Misalnya lagi di dapur sementara anak lagi main di teras? Jangan diulangi ya!


 

Kalau begini terus dia juga malas datang karena merasa diteriakin melulu. Jika memang butuh bantuan, datang dan bilang baik-baik. Pasti dia akan menurut dengan senang hati.

Disiplin Tidak Harus dengan Kekerasan

Menertibkan anak memang perlu kedisplinan tapi jangan pernah pakai kekerasan. Apalagi pakai cubitan, jeweran, dll. Ini sudah masuh ranah KDRT lho, bahaya!

Read: Jangan Sakiti Anakmu Sendiri

Memahami Karakter Anak

Memahami karakter anak memang challenging dan kalau masih bingung bisa konsultasi ke psikolog anak / konselor keluarga. Misalnya anak pertama cenderung tidak mau disuruh karena dia born to be a leader dan punya pemikiran sendiri. 


 

Untuk menghadapinya maka jangan pakai suruhan dan bentakan, tapi dengan kelembutan dan permintaan tolong.

Meminta Tolong dengan Lembut

Alih-alih nyuruh, coba ganti dengan kata “minta tolong”. Misalnya, “Bunda minta tolong dibelikan kecap di warung, bisa ya?” Anak akan merasa senang karena jadi hero dan dia bisa tertib tanpa harus diomeli.

Memilihkan Sekolah yang Tepat

Apa hubungan antara anak tertib dengan pemilihan sekolah? Well, setelah menyekolahkan Saladin di sekolah alam selama 5 tahun, daku sadar bahwa dia cocok di sekolah berbasis karakter. Dan ternyata di sekolahnya pakai metode Montessori.


 

Read: Asyiknya Belajar di Sekolah Alam

Kalau anak sudah ada di sekolah yang tepat, yang mengajari ketertiban dan kebersihan, maka dia juga akan tertib di rumah. Dia mau bantu menyapu dan sadar untuk buang sampah di tempatnya.

Mengajari anak untuk tertib memang butuh waktu dan kedisiplinan. Namun daku bilang sekali lagi, disiplin tidak harus dengan kekerasan. Justru dengan sesi mengobrol dari hati ke hati anak akan paham bahwa ketertiban akan dia butuhkan demi kesuksesannya sendiri.