Sedang viral ibu-ibu yang ngece sekolah negeri karena baginya sekolah swasta adalah yang terbaik. Meski biayanya jauh lebih mahal. Di satu sisi, ada ibu yang ngotot menyekolahkan anaknya di SDN/SMPN karena lebih dekat rumah (berkat sistem zonasi), dan masih percaya bahwa lulusan sekolah negeri itu pintar-pintar.
Spontan perbedaan
pendapat ini memicu mom war alias
peperangan di kalangan ibu, yang ada di media sosial. Tiap pihak mengklaim
bahwa dirinya benar. Sudah gitu pakai acara senggol bacok, katanya, ibu-ibu kok
dilawan?
Mom War yang Seolah Tiada Habisnya
Alamak! Daku heran ama
orang-orang dengan sumbu pendek ini, kok ya masih saja meluapkan amarahnya di
sosial media? Dikit-dikit mom war,
sekolahnya beda malah di-bully.
Lantas jadi tinggi hati karena merasa sekolah anaknya adalah yang terbaik.
Daku baru tahu istilah mom war ketika sedang hamil Saladin. Ada
saja yang diributkan, mulai dari melahirkan normal vs Caesar, MPASI instan vs
homemade, bayi diberi ASI vs sufor, dll. Kalau semua ditulis bisa panjang kali
lebar.
Kok ya malah ribut di
media sosial? Apa enggak malu kalau komennya dibaca oleh keluarga, tetangga,
atau gurunya anak? Padahal tiap orang punya alasan tersendiri, termasuk saat
menyekolahkan anak di swasta atau negeri.
Kalau lagi gabut ya
jangan keseret mom war atuh. Ibu-ibu,
mending menyibukkan diri dengan membersihkan dapur, bikin kue, siram-siram
tanaman, atau yang lain. Saat bengong dan buka media sosial dan ada yang kurang
pas di hati mbok ya di-skip saja, jangan dikomentari negatif
atau memicu peperangan alias mom war.
Semua
Sekolah Itu Bagus
Saladin memang sekolah
di SD Alam (swasta) tapi menurutku bukan berarti sekolah negeri itu jelek.
Sekolah swasta bagus, yang negeri juga bagus, homeschooling juga bagus. Yang jelek itu kalau tidak sekolah
padahal biayanya ada.
Baca: Serunya Belajar di Sekolah Alam
Tiap orang tua punya
pertimbangan masing-masing mengapa menyekolahkan anak di sekolah tertentu. Ada
yang mencari sekolah unggulan agar anaknya berprestasi. Ada yang ke sekolah
berbasis agama biar sekalian diajari tata cara ibadah yang baik dan benar.
Namun ada juga yang
memilih sekolah negeri. Dengan alasan muridnya lebih beragam sehingga anak bisa
merasakan lingkungan heterogen dan lebih open
minded.
Pendidikan
di Rumah Itu Penting
Jangan lupa bahwa
pendidikan di rumah juga penting, tidak hanya di sekolah. Jika sekolahnya
favorit, unggulan, atau pakai istilah yang ‘wah’ tapi anak di rumah tidak
pernah diajak belajar, bagaimana dia bisa smart?
Pendidik pertama adalah ibu dan jangan 100% dipasrahkan ke guru.
Pendidikan di rumah
dilakukan dengan: menemani bikin PR atau tugas sekolah, membacakan majalah
anak-anak / buku cerita, bermain sambil belajar, dll. Ingat yaa, menemani bikin
PR bukan membuatkan PR anak karena sama saja mengajarkan anak untuk tidak
jujur.
Read: Joki dan Pendidikan Kejujuran Anak
Sudahlah Bu, sudahi
saja mom war karena akan capek
sendiri. Kalau ada orang lain yang sekolahnya berbeda ya biarkan saja. Itu
urusan mereka sendiri. Jadi ingat quote ini deh: dilarang mengatur kecuali
donator. Bukan keluarga, bukan saudara, kok malah ngatur-ngatur urusan sekolah
orang lain?
Agak gimana ya sama fenomea mom war ini
BalasHapusSegalanya bisa di war in
Mulai dari asi vs sufor, lahiran normal vs lahiran sesar
Eh sekarang sekolah negeri vs sekolah swasta
Harus gitu ya semua di war in
Hahaha
Pada ngeyel semua emang.
HapusSebenarnya fenomena ini sudah dari zaman dulu Cuman bentuknya saja yang berbeda kalau dulu kan hanya berbalas komentar ketika belanja sayur, kalau sekarang sudah ada social media otomatis menjadi lebih intens. Menurut saya setiap sekolah itu bagus dan tergantung dengan rezeki anak kalau sudah mendapatkan sekolah ya maksimalkan saja belajarnya tidak usah dibandingkan dengan sekolah lain karena pastinya akan berbeda
BalasHapusYes
Hapusmom war ini memang nggak ada habisnya sih. mulai dari ibu bekerja vs tidak bekerja, proses melahirkan, menyusui sampai urusan sekolah. pokoknya sampai anak besar kayaknya ada aja yang diributin. hihi
BalasHapusGak ribut gak seru haaaaa begitulah?
HapusMenurut saya pribadi, sekolah memang penting untuk mendapatkan edukasi umum, tetapi pembentukan akhlak dan karakter yang baik di rumah, jauh lebih penting , agar jadi pribadi yang santun, akhlak tinggi, beradab dan smart. Mom war ini kayaknya nggak akan berujung deh, wkwkwk... Untungnya nggak ada father war 😂🤣
BalasHapusSaya kok baru tahu ada istilah Mom War ini, Mbak hahaha. Dan seperti yang saya sering tuliskan, ini karena masih banyak masyarakat Indonesia yang belum menerima perbedaan. Jadi sesuatu yang berbeda pasti dijadikan perbedaan. intinya saling menghargai pilihan masing-masing.
BalasHapusTernyata istilahnya Mom War ya perbedaan pendapat terus ribut di medsos.
BalasHapusSekolah bagus bukan jaminan anak menjadi baik, karena sekolah bukan laundry anak. Kerjasama yang baik antara sekolah dan orang tua yang akan mendukung kesuksesan anak
hahaha aku sih tim nontonin, karena duaduanya ngga ada salahnya kok, karena balik lagi semua tergantung bagaimana orangtuanyaa, didikannya gimana
BalasHapusSekolah negeri maupun swasta punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Yang terpenting adalah kualitas pendidikan yang diterima anak. Mari kita sama-sama mendorong pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di semua sekolah.
BalasHapussekolah negeri maupun swasta menurutku ya sama saja sih, yang penting itu anaknya niat mau sekolah dan belajar dengan sungguh2
BalasHapusMemilih sekolah memang penting, tapi bukan dengan membandingkan negeri dan swasta. Akan lebih bijak kalau dasarnya memang pada kualitasnya. Mom War sekolah ini harus segera diakhiri.
BalasHapusWaah ini kegalauanku juga sekarang mbak karena aku lagi war sekolah SD anak huhu... bener2 ya, ada yang udah fool bokeed juga. Balik lagi sih, yang penting konsep sekolahnya sesuai dengan apa yang kita mau.
BalasHapusKalau sudah urusan adu argumen tentang mana yang lebih baik. Tentu, masing-masing punya alasan sendiri mengatakan pilihannya adalah terbaik.
BalasHapusSebenarnya, ndak usah saling war, ye kan.
Tapi, mau bagaimana lagi. Kita tidak bisa mengendalikan pemikiran dan tindakan orang lain sih ya.
Ya ampun, kirain Mom War cuma ada di zaman saya. Ternyata sekarang masih ada mana temanya bandingin sekolah pula *tepok jidat tetangga* ngeselin asli
BalasHapusKita jadi penonton aja. Toh sekolah dimana juga mereka gak bakalan bayarin. Hehehe...
BalasHapusSebagai orang tua pasti ingin menjadikan anak kita yang terbaik, jadi disesuaikan dengan kemampuan aja ya
Org tua sekarang yg dipentingin sih gengsinya. Ntr pas ngegosip, selalu yg diomongin anaknya sekolah di mana. Kalo ga bonafide, ya selalu diomongin. Haha.
BalasHapusYa tinggal kita pinter2 sih pilih temen ngerumpi. Untung istriku tuh santai aja kalo ditanya tempat sekolahan si kecil. Di negeri jg ga masalah meski kalah saing dgn swasta. Asal ortunya jg msh berperan dlm pendidikan di rumah. Jd slg mengisi kekurangan aja. Biar imbang.
Makanya aku hampir tidak pernah bikin status di medsos, agak segan meladeni orang-orang yang beda pendapat. Mending kalau punya opini ditulis di blog aja haha
BalasHapusHihi.. setuju dah!
BalasHapusJangan ngatur hidup orang. Tapi suka gatel memang kalo liat mom war ini. Serasa dia yang paling bener, gitu kaan.. Yang unik kalau pembahasannya uda mulai masuk ke ranah pribadi nih.. uda jangkauannya makin kemana-mana, ngomongin fisik dan kadang jatuhnya jadi bullying.
Paraah siih, kalo uda makin panas.. kalok gak mendadak jadi ustadzah, yaa.. mendadak jadi orang bijak.