Memecahkan dan menyelesaikan masalah? Eww bukan mengajari anak jadi detektif ya. Tapi kita sebagai orang tua tuh emang wajib mendidik anak-anak untuk jadi mandiri plus jadi problem solver.
Contohnya ketika anak
ingin suatu jenis snack tetapi uang
sakunya sudah habis. Bisa jadi kita pakai cara instan alias menambah uang
sakunya. Namun kalau begini terus, anak bisa kurang kreatif dan menganggap
orang tuanya adalah mesin ATM. Enggak mau kan?
Jadi memang anak wajib
dilatih berpikir agar dia bisa menyelesaikan
masalah. Otaknya juga kudu ‘diasah’. Begini caranya:
Uji
Imajinasi
Teman-teman pernah baca
rubrik uji imajinasi di sebuah
majalah anak-anak? Ternyata bagus lho karena anak jadi diajak untuk memakai imajinasi
dan menggunakan otaknya.
Untuk merangsang
imajinasi maka salah satu caranya dengan membacakan
buku, sejak anak masih bayi juga tidak apa-apa. Bahkan kalau bisa sejak
dalam kandungan ya.
Jika imajinasi anak
sudah terlatih maka dia bisa membayangkan, bagaimana jika dalam keadaan
‘terdesak’? Yang dimaksud ‘terdesak’ adalah misalnya ketika anak ingin beli kue
tapi uangnya habis. Jadi dia bisa membayangkan bagaimana punya uang ekstra
untuk mendapatkan keinginannya.
Anak bisa membayangkan
uang datang dari mana? Bisa jadi dia punya ide untuk mengumpulkan uang koin
yang berceceran di rumah (tapi harus izin dulu sebelum memakainya). Kemudian,
dia juga punya ide lain untuk menjual jasa.
Misalnya dia bisa buka
jasa menyemir sepatu, menyiram bunga, membuatkan simpul dasi, atau yang paling
sederhana adalah mengantarkan barang (dengan catatan jaraknya masih relatif
dekat dan terjangkau oleh sepeda). Dengan demikian anak bisa mendapatkan uang
sendiri.
Membantu
Permasalahan di Rumah
Apakah anak-anak selalu
mager alias malas gerak saat di rumah? Mereka hanya main game atau nonton video, mumpung tidak ada PR dan ulangan. Sebaiknya
diajak ya untuk membantu permasalahan di rumah.
Misalnya ketika gas habis sedangkan bunda takut memasangkan tabung gas. Maka anak diajak untuk berpikir agar bunda bisa lanjut masak. Dia bisa memberi usul, contohnya memasak menggunakan panci listrik atau magic com.
Atau memanggilkan tetangga
yang bisa dimintai tolong untuk memasangkan tabung gas.
Mengajari
Berbagai Skill
IQ dan EQ memang wajib
dijaga tapi mengajarkan keterampilan tambahan ke anak juga perlu. Kalau anaknya
laki-laki bisa diajari skill memaku
dan basic pertukangan, membelah kayu
(untuk anak 12 tahun ke atas), mengecat tembok, dll.
Anak laki-laki juga
wajib diajari skill memasak. Minimal
bisa menanak nasi, membuat mie instan, dan membuat telur ceplok / dadar. Karena
memasak berguna untuk survival.
Read: Anak Laki-Laki Wajib Belajar Masak
Kalau anak perempuan?
Mereka bisa diajarkan cara membuat kue, menjahit (manual alias dengan tangan),
berkreasi dengan barang bekas, dll.
Jangan lupa ajarkan skill wajib (untuk anak perempuan maupun
laki-laki) misalnya cara mengetik, membuat tabel dengan program di laptop,
mengedit gambar pakai aplikasi, dll. Selain menambah skill juga bisa untuk killing
time saat liburan.
Latihan
Jualan
Kalau anak-anak sudah
punya skill tambahan, saatnya latihan
berjualan. Di sini enggak hanya jualan barang tapi juga jasa ya. Misalnya saat
mau ke CFD, bunda beli minuman kemasan (di toko grosir) lalu dibawa dalam
termos berisi es batu. Anak-anak yang berjualan keliling di sana.
Contoh lain adalah
anak-anak bisa menawarkan jasa: membuatkan akun media sosial, bikin akun marketplace, atau memberi kursus privat
(jika anak sudah SMP). Dengan cara ini maka mereka belajar untuk mencari uang
sendiri sekaligus memecahkan masalah. Karena orang tua tidak bisa hidup
selamanya, jadi memang dilatih sejak dini untuk mandiri.
Menonton
Film / Baca Buku Detektif
Siapa suka baca novel detektif? Nah anak-anak selain dilatih untuk mencintai buku juga diajak untuk membaca novel atau komik bertema misteri / detektif.
Atau, mereka diajak nonton
film detektif. Gunanya untuk melatih otak agar mengetahui cara memecahkan
misteri dan problem solving, serta
mengasah logika.
Cara-cara untuk melatih
anak bisa disesuaikan dengan usia mereka ya. Tentu untuk anak usia SD dengan
SMP berbeda. Anak wajib dilatih untuk bisa problem
solving agar bisa mengandalkan diri sendiri dan tidak dikit-dikit merengek.
Namun, untuk kasus-kasus tertentu (misalnya saat mereka di-bully) ya diajarkan agar terbuka dan cerita ke orang tua sehingga
yang menyelesaikan masalah adalah orang dewasa.
pentingnya edukasi gini juga perlu sih biar emak emak nggk treak treak wkwk, biar nggk stres juga bun
BalasHapusSetuju nih terkait mengajari anak untuk mengatasi masalah yang ia temui dalam keseharian, sejak dini belajar problem solving karena ini salah satu cara seni bertahan hidup, saat ia sudah dewasa kelak.
BalasHapusMengajak membaca buku dan film tentang detektif pastinya ciamik dan ampuh buat menimbulkan daya imajinasi dan pemecahan masalah. Makasih banyak mba buat tips dan trik untuk mendidik anak supaya menjadi pribadi yang lebih tangguh dan bisa mandiri sesuai kapasitasnya 🥰
Ternyata banyak caranya ya. Ilmu parenting yang berfaedah banget ini, buat bekal anak-anak nanti supaya bisa survive di dunia yang kejam ini T.T Aku mau tanya deh bun, misalkan nih anak lagi dilatih untuk menemukan solusi sendiri kan kita biarin saja ya anaknya melatih otaknya untuk cari jalan keluar dari permasalahannya, nah di titik seperti apa sih orangtua akhirnya boleh membantu anak tersebut atau bisa memberi arahan?
BalasHapusBila anak sudah diajari gimana cara menyelesaikan masalah sejak dini. Maka dia akan terbiasa untuk menyelesaikan masalah yang kelak nanti dia hadapi. Sehingga, dia bisa mandiri.
BalasHapusSETUJUUUUU 💪💪💪
BalasHapusKemampuan critical.thinking dan problem solver ini emang sebaiknya harus ditumbuhkan sejak kanak2.
supaya mereka juga punya urge dan tumbuh daya pikirnya , ga bergantung ke ortu muluuuuu
SETUJU Mbak, pokoknya anak tuh jangan terlalu dimanja ya. Sebisa mungkin kalau misalkan ada kesempatan, biarkan dia menyelesaikan masalah yang ia hadapi sendiri. Kalau misalkan udah membahayakan, baru kita sbg orang tua yang turun tangan.
BalasHapusAnakku tapi kalo dibacain buku cerita susah euy. Ngibrit mulu, ngabur kesana sini. Mungkin belum fasenya juga kali ya. belum ada 2 tahun umurnya
Sabar dan tetap bacain ya Mas
HapusDia dengerin kok. Saladin dulu juga gitu. Dibacain majalah anak2 malah muterin kamar.
setuju banget ini mbaaa...anak2 memang sejak dini harus diajarkan untuk mempunyai kemampuan problem solving agar dia lebih pede juga atas setiap keputusan yang di abuat..klo bisa lebih mandiri jadi mereka tidak lagi bergantung dengan orang tua sepenuhnya karena dia sudah bisa memecahkan masalah mereka sendiri
BalasHapusMengajari anak dengan berbagai skill emang penting banget, supaya ga bingung mau ngerjain apa aja di masa depan
BalasHapussangat setuju untuk mengajarkan anak2 agar mencari solusi ketika menghadapi masalah. Jadi mereka terbiasa menghadapi sendiri dulu masalahnya, nanti pas buntu baru deh minta bantuan orangtuanya
BalasHapusIni ya pentingnya peran Ibu yang pintar macam mbak Avi dan Ibu-Ibu pembaca. Bisa tau macam-macam skill yang sekiranya dapat diajarkan ke anak.
BalasHapusThanks for sharing mbaa~
kangen majalah anak-anak waktu dulu, memang bener mbak, waktu aku bocil dulu kalau baca majalah, imajinasinya juga main. misal membaca cerita anak yang bolos sekolah lalu dimarahi ortunya, jadi ikutan mikir, berarti kalau bolos itu ga baik
BalasHapusaku dari kecil nabung uang koin, entah darimana dulu aku kok bisa nabung hahaha, terus beli sandal kalau ga salah dari mecahin celengan kaleng itu
Menarik sekali ini, penting menurutku soal bagaimana memecahkan persoalan sejak dini, berdagang itu hal baik yg perlu diajarkan karena kalau sudah bisa dagang, nantinya soal keuangan dia akan mampu mengatur dengan baik.
BalasHapusKata orang kalau udah bisa dagang nantinya mau dibuang dimana aja pasti bisa hidup.
Setiap orang tua harus mengajari anak untuk menyelesaikan permasalahannya sendiri, karena mereka harus bisa menyelesaikan masalah mulai dari kecil sampai yang besar tapi harus dituntun oleh orang tua dalam proses
BalasHapusKeren banget artikelnya say menambah wawasan nih, aku juga sering kasih anak contoh kasus, kayak waktu SD gimana kalau kamu ngga dijemput sama mama, apa yang kamu lakukan? Jadi kami berdiskusi, dia bilang cari pak guru untuk hubungi HP Mama jadi anak bisa berpikir solutif ya..
BalasHapusgambarnya conan, jadi tertarik untuk baca :D
BalasHapusNah ini nih salah satu yang wajib dimiliki anak ya. Skil problem solve. Sedari kecil semakin bagus. Supaya anak terlatih. Sebab hidup gak selalu ada orang tua yang bisa memberi solusi. Aku masih belajar banyak nih soal problem solve ini ke anak-anak. Jangankan ke anak yang masih kecil yang masih sekolah di SD. Bahkan yang udah pada kuliah pun, mereka seringkali minta solusi dari aku.
BalasHapus