Lagi rame berita tentang joki skripsi ya? Kita yang baca juga gemes, kok bisa sih nulis skripsi aja pakai jasa joki? Apa kuliahnya sesusah itu? Udah gitu bayarnya juga mahal (8 juta ++++).
Pexels
Ternyata joki enggak hanya untuk nulis skripsi. Bahkan untuk mengerjakan tugas kuliah / sekolah juga ada jokinya. Mereka juga terang-terangan buka jasa alias promosi di sosial media.
Mengapa Ada Joki?
Gara-gara berita joki ini daku melakukan riset kecil-kecilan. Ternyata joki muncul karena ada permintaan pasar. Mahasiswa lelah bikin tugas, capek bikin skripsi, ya cari aja penulis skripsi alias joki. Transfer uang, ujian, selesai. Gelar sarjana didapat. Ilmunya? Enggak tahu deh….
Adjie Santosoputro
Lalu mengapa joki skripsi makin banyak? Beberapa waktu lalu daku baca caption di akun IG Mas Adjie Santosoputro. Beliau memaparkan kalau joki ada karena mental orang-orang di zaman sekarang. Yang enggak mau menjalani proses yang enggak enak. Alias jadi instant human. (kutipan ini sudah seizin beliau ya).
Apakah Kejujuran Sudah Mati?
Bagi kita yang mengerjakan tugas dan skripsi sendiri, kalau tahu ada mahasiswa yang pakai jasa joki pun rasanya jadi gemas. Apakah kejujuran sudah mati? Buat apa kuliah tapi skripsinya dikerjakan orang lain? Apa enggak takut pas ujian malah bengong karena enggak paham? (karena skripsinya dituliskan oleh orang lain).
Mengajarkan Kejujuran pada Anak
Sebagai orang tua, kita pasti ingin agar anak berhasil. Namun jangan sampai anak tumbuh besar, kuliah, lalu seenaknya pakai jasa joki. Nah, sebelum terlanjur, yuk ajarkan KEJUJURAN pada anak dengan cara-cara ini:
Ingat Tuhan
Pendidikan agama tidak hanya dengan mengajarkan untuk berdoa dan ibadah lainnya. Namun juga mengajarkan anak untuk selalu ingat Tuhan. Tuhan ada di mana-mana dan mengetahui saat dia berbohong.
Jangan Dimarahi Terus
Bagaimana jika anak keceplosan berbohong atau melakukan hal yang kurang baik? Memang rasanya pengen ngamuk ya. Tapi tahan dulu, tarik napas.
Marah memang reaksi yang manusiawi. Namun marah terus-terusan (apalagi disertai pukulan / cubitan) akan melukai hati anak.
Emang enggak boleh marah? Boleh, asal jangan kelewatan. Daripada ngamuk, mending cari tahu mengapa anak berbuat hal yang kurang baik. Misalnya dia kekurangan uang saku, dipalak teman, jadi korban bully, dll. Jangan emosi dulu ya.
Read: Bahaya Kekerasan Fisik pada Anak
Apresiasi Usahanya
Kalau ingin anak selalu cerita ke bunda / ayahnya, menjaga kejujuran, dan berbuat hal yang positif, maka kita wajib apresiasi usahanya. Misalnya saat anak ulangan lalu nilainya belum sesuai KKM (di bawah 75) maka jangan dimarahi habis-habisan.
Read: Saat Nilai Saladin Jelek
Lebih baik apresiasi dulu usahanya yang sudah belajar tapi nilainya belum maksimal. Setelah diapresiasi, baru cari solusi. Misalnya ikut les / manggil guru privat.
Dengan cara ini anak akan merasa dihargai dan disemangati. Dia sadar bahwa proses lebih berharga daripada hasil. Jadi, dia tidak akan mencontek hanya karena ingin dapat nilai yang bagus.
Memberi Contoh
Parenting adalah walk the talk alias orang tua seharusnya memberi contoh yang baik. Bagaimana anak bisa jujur kalau orang tuanya suka bohong? Jangan suka bohong ah apalagi untuk hal-hal kecil.
Menanamkan kejujuran pada anak memang butuh usaha dan keteguhan hati. Jika orang tua sudah memberi teladan maka anak akan meniru. Beri pengertian juga pada mereka kalau mencontek dan memesan tugas / skripsi ke joki adalah hal yang dilarang karena sebenarnya merugikan diri sendiri.
Dimulai dari usia sekolah. Kalau ada PR, yang sibuk ngerjain keluarga (ntah ortu atau sodara). Ngerasa selalu ada yang ngeback up, jadi semakin gede, hasrat untuk ngejokinya makin kuat. Ini miris dan banyak terjadi di lingkungan sekitarku. >.<
BalasHapusNahh pernah lihat yg semacam ini dan miris....
HapusMakanya aku ga mau ngerjain pr anak2' ku mba. Aku tau kok banyak ortu yg begitu. Apalagi tugas prakarya. Yg ngelakuin ortunya. Aku bakal bantu anak, tp sekedar memberitahu cara pembuatannya Sajam yg melakukan harus tetep dia. Kali hasil guntingan ga rapi, gapapa. Yg penting itu hasil karya dia sendiri.
BalasHapusBener2 yaa yg pakai joki. Gimanalah pas udh kerja nanti 😔. Suka nyalahin pemerintah, tp mental orang2nya sendiri banyak yg begini. Ini kan salah satu bentuk korupsi juga.
Kalo gak dikerjakan ortu ya beli prakarya, dan ini jadi bencana karena anak diajari untuk berbohong.
HapusAku merasa sih. Saat anak berusaha jujur, tapi karena kejujurannya adalah sesuatu yang membuat kita tidak puas lalu malah menyalahkannya apalagi memarahinya. Maka, di masa depan anak tidak akan mau jujur lagi. Baginya, akan lebih baik bila berbohong tapi kita senang ketimbang harus dimarahi. Benar kan kak?
BalasHapusIyaa seperti itu.
Hapuswahhh kalo joki skripsi sie rasanya sudah ada sejak jaman dulu mbaaa..aku inget karena memang ada org di sekitarku yg minta bantuin joki buat ngerjain skripsinya hehe,,,
BalasHapustapi anak2 sekarang seharusnya lebih cerdas sekarng mereka malah sudah diajari bikin presentasi sejak sekolah jadi ngerjain skripsi bukan hal berat lagi harusnya ya karena itu juga bentuk tanggung jawab atas pendidikan yang kita terima
Iyaa bener Kak, kudu tanggung jawab.
HapusBocah SD ada banyak yg dijokiin ortunya mbaaac 🤪 biasanya ada tugas prakarya/ketrampilan, yaelaaahhh namapun bocah SD kan wajar klo hasilnya amburadul
BalasHapuseh ternyata banyak yg bawa prakarya rapiii bgt bikinan ortunya hahahahhahahah
Membangun kejujuran untuk buah hati itu hal yang utama seh menurutku karena disanalah awal untuk hal2 selanjutnya, karena dengan jujur kita bisa mengatur bagaimana mencari solusi jika mereka menemukan kendala dan akhirnya tidak perlu memakai jasa orang lain hanya untuk membuat dirinya terlihat bisa.
BalasHapusAku gak mau banyak komentar mengenai masalah ini deh. Krn punya temen yang tugas menggambar aja dibikin sama mamaknya. Alasannya kesel liat gambar anaknya jelek banget. Itu baru satu sisi ya. Belum lagi skrg org cenderung menggampangkan situasi. Jd gak heran kl nyontek ide orang lain pun dianggap gak masalah.
BalasHapusIya nih mba terkait joki skripsi dan tugas aku baca beritanya merasa miris pake banget. Entah kenapa, seringan itu memberikan tugas-tugas ke joki dan rela bayar mahal. Yang pinter ntr joki nya dong ya 😠Sayang banget sama biaya kuliahnya. Padahal tugas-tugas dan skripsi bagus banget buat kita berlatih sebelum brneran terjun ke dunia kerja dan dunia nyata di masyarakat.
BalasHapusFenomena ini mungkin karena berawal dari orangtua suka ngerjain tugas anaknya? Demi angka atau nilai bagus? Kan tingkah polah ortu suka di tiru dan di gugu anak. Semoga saja ya banyak pelahar dan mahasiswa mulai berpikir cerdas untuk stop bayar joki buat aneka tugas dan skripsi. Sayang soalnya kalau dibiarin menjamur, merugikan si mahasiswa atau pelajar itu sendiri juga.
sedih ya miris juga, joki tugas ada dimana-mana dan mereka ada karena demand market juga. Alias karena banyak yang males juga ngerjain tugas kuliahnya, jadi memilih mending instan.
BalasHapusteman pernah cerita, ada temennya dia yang pake joki buat menyelesaikan skripsinya dan dosennya tau kalau skripsi itu beli. Pas ujian, otomatis ga bisa jawab. Agak gimana gitu ya, kuliah udah dari semester 1, dan endingnya kok ga enak gitu rasanya. Bukan hasil kerja keras sendiri
Ingat dulu, kalau ada tugas prakarya yang bikin emaknya, anakku kusuruh bikin sendiri apa pun hasilnya hehe yang lain karyanya rapi dan bagus...anakku compang-camping namanya saja belajar..miris usaha joki ini bahkan ada perusahaan startup nya...
BalasHapusGeleng-geleng kepala memang ngikutin cerita zaman now. Segala macam ada jokinya. Dulu paling joki UMPTN yang ikut tes ke perguruan tinggi negeri. Sekarang wow, bahkan hal yang gak penting aja, kayak lari gitu, ada joki Strava. Buat apa coba ngejokiin Strava. Ya begitulah hidup sekarang. Semua serba kepengen terlihat wow. Jadinya segala macam dihalalkan. Semoga anak-anak kita bisa terhindar dari jenis kehidupan yang seperti itu. Dan PR kita sebagai orang tua nih dalam hal memberi pengertian kepada anaka-anak bahwa hidup dengan hasil usaha kita sendiri itu tidak apa-apa dan lebih baik daripada hasil joki.
BalasHapusYang baru-baru ini lagi viral kan... ada anak SMA ikutan ujian masuk UI dan DITERIMA dengan memanfaatkan AI.
BalasHapusGilaak sih ini.. menurutku anak sekarang memang gape banget mengenai dunia digital, tapi bisa-bisanya jadi senjata buat berbuat hal yang curang begini??
Heran akutuu..
Jadi, penting banget pendidikan dan karakter anak sejak dini untuk dibiasakan berbuat dan berkata jujur. Harga keberanian anak untuk mengakui hal yang salah secara gentle.
saya termasuk orang yang kalau anak kecil ada PR lebih suka mengajarinya, biar dia paham ketimbang membantu mengisikannya, karena dengan begitu dia akan belajar banyak hal, karena saya dulu diajarkan mengerjakan semua peer sendiri, alhasil saya pernah kesulitan mau ikutan salah satu jenis ujian, ada yang nawarin mau dijokiin ga, jiwa pembelajar dan jujur saya otomatis menolaknya. Di pikiran saya pokoknya harus bisa sendiri. Jadi mengajarkan anak dari kecil untuk jujur belajar itu memang benar-benar berimpek saat kita sudah besar
BalasHapus