Jumat, 26 Juli 2024

Menampilkan Foto Anak di Media Sosial, Yes or No?

 Sebagai blogger pasti melengkapi blog post dengan foto-foto dan kalau bisa sih punya sendiri ya. Nah karena daku senang nulis parenting maka yang sering di-upload adalah foto keluarga dan anak. Jadiii Saladin sudah dipajang fotonya di sini, di blogku satunya (non TLD), dan di media sosial.

Akan tetapi ada beberapa orang yang tidak menampakkan foto anak, baik di blog maupun di akun media sosial. Kalaupun ada juga angle menyamping atau ditutupi stiker. Alasannya karena menjaga privasi.

Ketika Foto dan Identitas Anak Diproteksi

Kalau ada orang yang menutupi wajah anaknya dengan stiker bagiku itu normal sih. Karena mereka juga punya berbagai alasan, terutama faktor keamanan. Buat jaga-jaga gitu, lho! Atau takut kena ain? Entahlah, kalau mau tahu pengertian ain cek di mbah Google saja.



Selain foto anak yang ditutupi (atau tidak diunggah sama sekali), ada orang tua yang tidak menyebut nama sekolah anak. Ada juga yang tidak menampilkan nama lengkap anak. Tujuannya emang bagus karena takut identitas anak disalahgunakan.

Sedangkan kalau nama sekolah tidak disebut bisa jadi memang mereka takut anaknya jadi korban penculikan. Atau malah di-bully, entah dari teman sekolah atau orang lain yang tahu posisi gedung sekolahnya.

Wajar Kalau Ditutup Wajahnya

Jika ada yang menutup wajah dan identitas anaknya jangan di-bully ya karena pemikiran orang kan beda-beda. Jangankan foto anak, foto sendiri aja ada yang tidak mau ditampilkan. Kalau punya akun sosial media lebih banyak berisi tulisan dan foto-foto tanpa wajah (faceless).



Jadi kalau ada yang model begini kudu dihargai. Jangan malah sengaja mengunggah foto dirinya atau foto anaknya tanpa izin.

Malah di-upload dengan Gembira

Bagaimana dengan Saladin? Fotonya sudah terlanjur dipajang oleh bundanya, besar-besar pula. Baik di media sosial maupun blog Catatan Bunda Saladin pasti ada foto dia.



Ya gimana lagi, fotonya sudah diunggah sejak dia bayi. Mau dihapus juga jumlahnya banyak. Orang-orang juga sudah hafal kalau wajah Saladin mirip ama bundanya. Jadi yang kulakukan adalah berdoa semoga tidak kena ain.

Manfaat Memajang Foto Anak

Salah satu manfaat dari memajang foto anak adalah publikasi. Mulai dari teman blogger, teman FB, IG, dll sudah kenal Saladin walau hanya dari fotonya. Hal ini berguna banget saat Saladin ‘menghilang’ beberapa tahun lalu.

Read: Ketika Saladin kabur dari rumah

Haaah Saladin hilang? Iyaa, dulu waktu TK dia masih ‘ajaib’ lalu lari tanpa bilang-bilang dan tidak ditemukan selama beberapa jam. Ternyata dia main ke perumahan sebelah. Saat itu banyak teman FB yang langsung kasih tahu karena mbak yang menemukan Saladin upload pengumuman di akun FB-nya.



Jadi bagaimana klean memutuskan untuk memajang foto anak atau tidak di media sosial? Semua ada alasannya ya dan kita bisa sepakat untuk tidak sepakat.

21 komentar:

  1. Saya barisan pajang foto anak gak papa. Gara-gara suka pajang foto anak malah ketemu adik kelas kuliah di Malang pas makan bakso President. Gara-garanya dia hafal muka anakku yg sering kupajang di medsos . Trus panggil aku deh. Jadi reuni kecil bentar jadinya

    BalasHapus
  2. Aku langsung auto browsing soal ini.
    Ternyata memang ada etikanya ya!
    Jangan sembarangan!
    Aku pun jadi tahu istilah BBC untuk mendefinisikan kebiasaan berbagi di media sosial ini: "sharenting"

    Intinya tidak berlebihan dan harus mematuhi etika demi mencegah hal buruk yang terjadi.

    Etika bisa berupa mencantumkan watermark, non aktifkan fitur geotag dan lain sebagainya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa, apalagi kalau share foto bareng2, jangan sampe keliatan foto anak lain tanpa izin.

      Hapus
  3. Saya termasuk yang gak apa-apa upload foto anak. Tapi, jangan asal upload juga. Saya suka gak tega kalau lihat konten foto atau vide memperlihatkan anak yang sedang dimarahi. Ada juga yang memperlihatkan area privasi. Sebaiknya jangan deh kalau gitu.

    BalasHapus
  4. Aku termasuk yang gak masalah pajang foto anak sih, karena emang udah terlanjur juga sih hahaha. Tapi semakin besar anak jadi semakin males difoto, makanya foto waktu zaman mereka kecil tuh bisa jadi kenangan banget sih kalo menurut aku

    BalasHapus
  5. Saya termasuk ibu yang tidak menyukai untuk posting Poto anak, karena memang saya tidak ingin wajah anak² saya ada di dunia Maya. Kalau pun ada Poto² anak saya simpan di galeri saya sendiri mak

    BalasHapus
  6. Dulu sering juga mbak pajang foto anak, di medsos maupun blog. Semakin anak tambah besar, mereka merasa keberatan. Jadi udah nggak upload-upload lagi, bahkan di foto pun juga udah nggak mau.

    Sekarang sedang berusaha mengurangi juga nampilkan foto diri di dunia maya, demi keamanan

    BalasHapus
  7. kalo aku masih memperbolehkan anak di show off di social media, tapi biasanya memang ada maunya aja sih biar dilirik brand atau agency hehhehe

    BalasHapus
  8. Aku tim yang pajang foto anak namun nggak berlebihan
    Tapi sejak si sulung remaja, dia nggak suka fotonya di posting, aku pun izin klo mau posting

    BalasHapus
  9. Aku tim pajang foto anak sesekali dan dalam pose yang aman serta wajar, tidak mengapa. Pastinya sebelum diunggah perhatikan pakaian anak, apalagi jika anaknya perempuan. Konsen ku lebih ke situ dan terkait nama lengkap bener adanya sih better nama panggilan aja di sebutin.

    Sama kalau bisa izin dsn bilang sama anak, misal foto mereka ada di socmed atau blog mama/tante/sodara. Terhadap keponakan ku yang masih balita, dia sudahh bisa bicara. Aku suka minta izi kalau mau unggah fotonya. Selama dalam batasan wajar dan kasih watermark gapapa mba, semangat berkarya dan menginspirasi lewat tulisan parenting dan karya lainnya 😍😇

    BalasHapus
  10. Semua ada plus minusnya ya Mak, aku sendiri dari dulu memajang foto anak di medsos, malah dia punya akun instagram sendiri. Kalau sekarang malah jarang. Aku kalo kangen masa kecilnya juga buka instagram anak aku, heheh. Tapi untuk nama lengkap dan sekolah, ya nggak aku tulis sih…

    BalasHapus
  11. Tergantung sih kalo aku. Tapi kayak foto yang menunjukkan identitas anak, ga pernah aku posting mba. Semua ikut kebijakan ortu dan keinginan atau kenyamanan anaknya aja

    BalasHapus
  12. Pasti ada +/- nya ya kak. Tinggal bagaimana menjaganya dan identitas penting biar gak terlalu umbar. Sepertinya kalau sesuai porsinya masih oke aja ya

    BalasHapus
  13. Kalau menurut mpo harus tahu dulu tujuan upload ? Nah kalau sudah tahu pasti ada dampaknya ya tinggal di proteksi aja pakai teknologi.

    BalasHapus
  14. Untuk menampilkan foto anak ini memang plus minus ya dan ini juga tergantung bagaimana para ibu yang memposting foto anaknya. Sebenarnya untuk memposting foto anak itu juga ada caranya, dan memang harus seizin anaknya kalau memang anaknya juga sudah bisa diajak diskusi ya.

    BalasHapus
  15. Aku sih penganut paham memperbolehkan anak mengaplod foto anak. Asalkan masih berpakaian lengkap dan sopan, di tempat yang juga aman. Sekalipun itu anak laki-laki. Tapi untungnya, anak-anakku sih pada gak suka foto mereka aku upload. Sekalinya aku aplod aja, mereka protes. Hehehehe.

    BalasHapus
  16. Anakku uda bisa bilang "Mah, boleh gak foto ana dihapus dari sosmed mama?"
    Karena temen-temen kakak dan adek tau mamahnya blogger. Jadi begitu ditulis nama mereka, langsung muncul wajah mereka dari kicik ((kan jadi model pas dulu ngendors yaa...)).

    Jadi, skarang uda jarang bangeett foto anak.
    Kalopun ada, biasanya si anaknya pakai niqab.

    BalasHapus
  17. Jadi keinget Dema pernah hampir ilang juga pas lagi main di salah satu toko di mall huhu.
    Aku terus terang juga banyak pasang foto anak, wes bismillah. Yang penting pakai baju lengkap bukan yang kebuka2.
    Biasanya posting buat menyimpan kenang2an gitu biar inget saat dewasa.

    BalasHapus
  18. Kalau foto anakku tidak masalah. Tetapi memang punya batasan dan tidak yang begitu privasi banget.
    Kalau video harus izin dulu, karena ada beberapa video yang dia gak mau di share di sosmed.

    BalasHapus
  19. Aku masih oke aja upload foto anak. Tapi memang jarang banget sih mba. Kadang hanya pas ada moment tertentu aja pengen share di medsos, misal pas lebaran atau liburan.

    BalasHapus