"Aku kalau hamil tidak pernah minum vitamin dari dokter."
Ucapan seseorang benar-benar
mencengangkan. Hah? Daku sudah tidak bisa berkata apa-apa untuk menimpalinya.
Memang betul kalau gizi dan vitamin
saat hamil bisa didapatkan dari buah dan sayur. Namun kan kita tidak tahu
takarannya seberapa, sudah cukup apa belum nutrisinya? Apalagi kalau bumil (ibu
hamil) tidak doyan susu, jadi diresepkan kalk oleh bidan / dokter kandungan.
Pexels
Sedih sekali jika ada ibu yang
dianugerahi kehamilan tetapi menolak minum vitamin dengan alasan yang tidak
logis. Bukannya ini adalah salah satu pelanggaran hak terhadap anak? Apalagi di
trimester pertama, janin butuh asam folat dan zat lain demi pembentukan tubuh
(terutama jantung).
Jangan Pelit ke Anak
Ada lagi ibu yang dengan entengnya
bercerita kalau saat hamil, dia jarang periksa ke bidan. Mungkin dalam 9 bulan
dia hanya ke klinik bidan 3-4 kali. Juga tidak pernah USG karena
menganggapnya pemborosan.
Padahal USG mah bukan hanya untuk
melihat jenis kelamin bayi. Namun untuk mengecek kondisi bayi, berat badannya,
lingkar kepalanya. Dan kau tahu? Anak si ibu lahir dengan kondisi hydrochepalus
dan dugaannya karena kurang nutrisi di trimester pertama.
Kalau sudah terlanjur begini
bagaimana? Baru menyesal. Memang lebih baik mencegah daripada mengobati. Kita
tentu ingin anak lahir dengan selamat dan tidak kurang suatu apapun bukan?
Tetapi malah melanggar haknya dan pelit sejak ia masih berbentuk janin.
Speechless.
Hak Anak untuk Mendapatkan Vaksin
Ada satu lagi yang membuatku kesal
tapi jika kuungkapkan ke depan pelakunya, akan dicap sebagai 'tukang ikut
campur '. Apa pasal? Karena akhir -akhir ini banyak orang tua yang tidak mau
ikut posyandu dengan alasan anaknya tidak boleh disuntik vaksin sama sekali.
Beneran deh. Daku jadi kesal ke
orang tuanya sekaligus kasihan ke anaknya. Vaksin tidak bisa digantikan oleh
madu atau suplemen apapun.
Kalau ada anak yang tidak divaksin
tetapi tetap sehat, itu karena dia mendapatkan proteksi dari sekitarnya yang
sudah divaksin. Namun daripada berharap pada orang lain, lebih baik melindungi
diri sendiri. Caranya tentu dengan vaksinasi. Lagipula suntik vaksin di
Puskesmas/ posyandu gratis lho! Gratisan kok ditolak?
Belakangan muncul lagi kasus
penyakit cacar dan polio. Ternyata penyebabnya adalah anak-anak yang tidak
divaksin sejak bayi.
Kamu jangan tega ke anak! Mau kah
masa depannya tercerabut jika dia kena polio? Jangan ambil hak anak dengan
alasan yang tidak logis karena vaksin sudah jelas kehalalannya. Mau naik haji
dan umroh aja harus vaksin dulu lho.
Jadilah orang tua yang smart dan
jangan mudah termakan hoaks. Jangan utamakan ego tapi anak-anak jadi korbannya.
Berikan mereka hak untuk mendapatkan nutrisi dan vaksinasi agar sehat dan kuat.
Setujuuuu banget bangettttt ππππ. Aku yaaa, yg jelas2 ga pengen punya anak, tapi akhirnya punya demi nyenengin suami, ga mau skip jdwal periksa dokter, semua vitamin yg dikasih aku minum, beli susu hamil Prenagen walopun menurut Orang2 di LN susu hamil itu ga penting, cukup pake susu biasa aja. Tapi aku beli sampe pas lahiran.
BalasHapusVaksin apalagi. Yg wajib hrs aku lakuin, yg ga wajib pun aku KSH juga. Semua demi anakku sehat aja. Drpd ntr dia kenapa2, amit2 jadi terbelakang cuma Krn aku cuek pas hamil, yg rugi siapa?? Ortunya juga ntr hrs urus anak sakit.
Makanya ga abis pikir Ama bumil yg mampu dari segi ekonomi, tp cuek Ama hal2 yg begini. Kalo dia ga mampu, okelah aku msh maklum. Tp yg mampu ini loooh.
Setuju pisan mba. Jangan jadi orangtua egois. Apalagi terkait hak-hak yang sudah selayaknya di dapatkan sama anak. Minum vitamin untuk bumil pastinya sangat penting apalagi dokter yang meresepkan.
BalasHapusNah, terkait vaksin pun jelas banget yaa edukasi nya dan bahan-bahan yang di gunakan buat vaksin jadi emang gak ada alasan buat gak vaksin.
Kasian anak kalau misal jadi kenapa-kenapa gegara orangtua nya teledor, malas cari info dan mudah kemakan hoax. Anak itu amanah yang harus di jaga dan di rawat dengan baik dan dengan ilmu. Semoga saja para orangtua semakin tercerahkan dan tidak abai akan hak-hak anak.
Ngomongin soal hak anak untuk divaksin ini masih ada beberapa ibu di desaku yang menganggap kalau anak nggak perlu divaksin. Soalnya setelah vaksin, si anak malah sakit.
BalasHapusYapp... anak kan ngga minta dilahirkan ya
BalasHapusMostly (mayoritas) ortu pengin punya anak
jadi yhaaa kudu jadi prtu bijak dong
sering mendengar case seperti ini mbak, seperti orang tua yang enggan memeriksakan kandungannya ke dokter, ga mau minum vitamin karena merasa badannya kuat dan mungkin kehamilan sebelumnya baik baik aja.
BalasHapussetuju kalau sebagai ortu jangan terlalu pelit bahkan egois ke anak sendiri, bagaimanapun ortu pasti ingin yang terbaik buat anaknya
setuju banget ini sama mb avi..jangan sampai kita merampas hak anak karena keegoisan orang tua..bukan mereka yang minta dilahirkan tapi orang tua yang ingin mempunyai mereka jadi sudah seharusnya kita merawatnya dengan sebaik mungkin sejak kehamilan dengan mencukupi semua kebutuhan kesehatannya
BalasHapusTerima kasih Mama Saladin sudah bantu ingatkan saya dan juga mungkin para orangtua di sini soal hak anak mendapatkan vaksin. Kalau orangtua ini tidak mampu secara materi bisa untuk membeli beberapa vaksin (yang berbayar) mungkin ok, tapi kalau orangtua yang mampu dan paham bahwa vaksin wajib untuk anak-anak demi kesehatannya, ini yang harus kita bantu ingatkan. Kalau sudah dibantu diingatkan masih ngeyel, ya sudah kita senyumin saja hehehe daripada dibilang ikut campur
BalasHapusWah ini kalo istriku baca, kayaknya dia bakal ngomel-ngomel parah si. Dulu pas hamil anakku, itu segala macem tetek bengek permintaan istri aku ladenin semua. Mau murah mahal, asalkan masih sesuai ketentuan dokter dan on budget, pasti aku usahain. USG aja ada kali seminggu sekali, terus diliat dah itu kondisi bayinya begimana, hahaha
BalasHapusMeskipun akhirnya istriku lahiran sesar karena bocor ketuban duluan, tapi at least bayinya lahir dengan sehat dan tidak kekurangan apapun. Segala kebutuhan pun sudah banyak kami siapkan.
Serius deh, yang masih suka egois gitu teh pikirannya ada dimana?
Giliran anaknya kenapa-napa baru deh berlindung dibalik kata "Musibah". Heleh... musibah musibah ndasmu
aku no komen deh mengenai masalah ini. Aku jelas team vaksin (mamaku juga termasuk rajin kok konsultasi sama dokter mengenai vaksin; wkt aku masih kecil) tapi aware bahwa ada juga yang menentang. Dengan berbagai alasan. Penting sih penyuluhan pada mereka agar paha, bahwa mendapatkan vaksin pun merupakan hak seorang anak
BalasHapusSebagai orang tua Kita harus memberikan yang terbaik bagi anak. Untuk itu harus mencari info dan belajar sebelum memutuskan apa yang harus dilakukan . Jangan malas dan egois. Karena pertumbuhan anak tidak bisa diulang. Manfaatkan juga fasilitas kesehatan dari pemerintah
BalasHapusAda ya ibu-ibu yang egois seperti itu, mungkin nggak terlacak sama posyandu. Kalau terdata pasti didatengin dan diedukasi ibu yang kurang perhatian sama janin apalagi yang asupannya sangat bergantung dari asupan gizi ibunya.
BalasHapusIbu hamil yang mual-mual saja ingin makan apa saja tapi terhalang harus mual. Tertolong berkat vitamin yang diberikan nakes. Biasanya sudah lengkap ada asam folat, kalsium, zat besi.
Kalau ngga mau minum suplemen sebetulnya ngga hanya janin yang rugi, tapi ibunya juga rugi karena bayi mengambil cadangan kalsium dari ibu. Efeknya ibu bisa kekurangan kalsium, bisa cepet osteoporosis, masalah tulang, dan gigi. Juga jadi lemes karena kena anemia.
Sepakat untuk gak bisa egois jadi orang tua karena ada hak anak yang harus ditunaikan. Kalau udah jadi ortu mesti ingat ada kehidupan lain yang bergantung ama kita...
BalasHapusAku juga punya tetangga begini, ka Avi.
BalasHapusDia mati-matian menghindar dari vaksin, karena saat itu ada Pekan Vaksin Indonesia yaa.. yang sampai bidan dan nakesnya keliling ke rumah rumah untuk memberikan vaksin secara gratis serta edukasi kesehatan bagi Keluarga.
Si tetangga aku ini bela-belain pergi pagii butaa dan pulang malam hanya demi menghindar vaksin.
Alasannya, vaksin itu haram.
Oke, faiin..
Aku gak akan mendebat apa-apa juga sii.. soalnya dia ngajinya begituu..