“Barangnya dikirim via kurir saja ya, tunggu di rumah.”
Ucapan seorang kawan membuatku gembira. Dia baru merintis usaha teh herbal. Lantas aku akan dikirimi sample teh karena pernah curhat bahwa belakangan susah tidur. Semoga dengan mengkonsumsi teh herbal maka aku tak lagi kena insomnia.
Keesokan harinya, ada
sebuah pesan masuk ke HP-ku. Rupanya abang kurir. Dia mengabarkan akan mengirim
paket dan menyertakan nomor resinya. Namun anehnya, resi harus diklik dulu baru
terlihat gambarnya.
Ternyata Penipuan
Sejenak aku berpikir. Ada yang aneh. Kawanku belum mengabari kalau sudah mengirimkan paket berisi teh herbal. Jika ada kurir maka ia biasanya langsung datang ke rumah, tidak mengabari atau mengirim nomor resi.
Sumber foto: PexelsSegera kubatalkan niat
untuk memencet link yang dikirim oleh abang kurir. Aku lantas mengirim pesan ke
kawanku yang baik budi. Benar dugaanku, paket belum sempat dikirim, sedangkan pengirim
link resi tersebut palsu! Bukan abang kurir tapi sosok yang ingin menipuku.
Aku menarik napas. Hampir
saja jadi korban social engineering. Penipuan model baru ini memang
mengesalkan. Jika saja aku ceroboh dan mengeklik link resi palsu, maka hacker bisa beraksi dan menguras
rekening tabunganku dalam sekejap.
Pengertian Social Engineering
Teman-teman pernah dengar istilah social engineering? Jadi, social engineering adalah penipuan yang membuat korban percaya tipuan hacker. Sang penipu memanipulasi secara psikologis sehingga akan dipercaya, lalu korban mengeklik link dan menangis karena isi rekeningnya langsung habis. Dicuri oleh hacker jahat itu.
Sumber foto: PexelsSocial engineering adalah penipuan model baru dan korbannya adalah orang-orang yang suka mengeklik link sembarangan. Waspada jika ada pesan masuk berisi gambar tapi formatnya .apk karena bila diklik, HP akan otomatis men-download aplikasi pencuri data pribadi kita. Jangan sampai hacker memanfaatkan kesempatan dalam kebingungan.
Papaku Hampir Jadi Korban Social
Engineering
Ternyata papaku juga
hampir saja jadi korban social engineering. Ceritanya, beliau mendapatkan pesan
singkat di HP. Ternyata sebuah undangan pernikahan. Namun link undangan harus
diklik, baru terlihat siapa yang mengundang.
Untung saja saat itu
adikku sedang di rumah. Papa bertanya lalu membatalkan niatnya untuk mengeklik
undangan tersebut. Link yang dikirim bukan undangan, tetapi modus dari hacker untuk mengambil-alih data
perbankan. Beliau selamat dari penipuan.
Jenis-Jenis Modus Penipuan Social
Engineering
Ternyata ada banyak
modus penipuan social engineering yang wajib diwaspadai, seperti ini:
1.
Undangan Pernikahan
Sumber foto: Tribun PontianakSeperti yang dialami
oleh papaku, penipu mengirim pesan singkat ke banyak nomor HP. Dia bilang ingin
mengirim undangan pernikahan. Ternyata linknya palsu dan saat diklik maka
rekening bisa terkuras.
2.
Nomor Resi Palsu
Sumber foto: YoursayTeman-teman hobi
belanja online? Wajib waspada ya. Jangan sampai ada penipu yang ngaku kurir dan
mengirim nomor resi via chat. Kalau shopping
via marketplace maka nomor resi
tertera di aplikasi, bukan dikirim oleh kurir.
3.
Surat Edaran Bank yang Palsu
Sumber foto: web KeminfoAda lagi modus social
engineering yaitu surat edaran palsu. Logo Bank BRI memang benar tetapi isinya
salah. Biasanya surat edaran berisi peringatan atau himbauan untuk mentransfer
sejumlah uang, padahal pihak bank tidak pernah memintanya.
4.
Akun Media Sosial Bank Abal-Abal
Aku pernah mengirim tweet ke akun X Bank BRI. Tak lama
kemudian ada yang membalas melalui personal
message. Namun aneh karena dia memanggilku ibuk bukan ibu. Ternyata akunnya palsu! Harus hati-hati karena ada
banyak akun medsos bank yang palsu.
Cara agar Tidak Kena Social
Engineering
Lalu bagaimana cara
agar tidak tertipu dan terjebak social engineering?
1.
Jangan Mengeklik Link Sembarangan
Kalau teman-teman
sedang pegang HP, pastikan dalam keadaan sadar. Jangan pas masih mengantuk
(baru bangun tidur) atau ketika suasana hati sedang galau. Penyebabnya karena
penipu memanfaatkan mood jelek kita,
sehingga bisa dimanipulasi, dan akhirnya mengeklik link yang dikirim via pesan
singkat.
Intinya jangan pernah
klik link sembarangan karena tidak semua yang ada di internet itu aman. Teman-teman
harus berani #BilangAjaGak saat dibujuk untuk mengeklik suatu link. Apalagi jika
yang menyuruh adalah nomor tidak dikenal.
2.
Tetap Tenang
Lantas bagaimana jika
terlanjur mengeklik link? Tenang dulu. Segera cabut kartu SIM dari HP lalu
pindahkan ke gadget lain. Kemudian, ganti
semua password perbankan yang ada di ponsel. Ganti juga password email agar
semuanya aman.
3. Bedakan Nomor untuk Mobile Banking dengan Nomor HP Umum
Sumber foto: PexelsKalau bisa, miliki 2 HP
dan bedakan nomornya. Jadi, nomor ponsel khusus perbankan tidak digunakan untuk
nomor WA atau aplikasi pesan lain. Dengan menggunakan 2 nomor HP maka akan
lebih aman.
4.
Jangan Menyimpan Password Perbankan Secara Digital
Sekarang memang era
teknologi informasi. Namun jangan simpan password perbankan dan password email
secara digital. Takutnya saat tidak sengaja mengeklik link penipuan, maka isi
rekening bisa digondol hacker. Jadi, catat semua password di buku khusus dan
hafalkan baik-baik.
5.
Periksa Nomor Pengirim Pesan
Sumber foto: KompasianaJangan percaya jika ada
yang mengirim pesan berisi surat edaran dari bank, kartu undangan, atau yang
lain. Teman-teman bisa memeriksa nomor HP pengirim dengan aplikasi tertentu. Nanti
aplikasi akan memperlihatkan identitas nomor, dan jika banyak orang menyimpan
kontaknya dengan nama penipu maka
jelas ia adalah hacker.
Komunitas Literasi Finansial BRI
Biar aman dalam transaksi
perbankan dan terhindar dari penipuan, maka teman-teman bisa ikut Komunitas
Literasi Finansial BRI. Nanti ada banyak benefit di antaranya ilmu tentang
investasi dan mengatur keuangan pribadi. Dijamin kita bakal lebih cerdas
finansial dan tidak kena social engineering.
Bank BRI membuat Komunitas
Literasi Finansial agar makin banyak orang yang sadar finansial dan terhindar
dari penipuan. Dengan pengalaman selama 126 tahun maka Bank BRI memberi ilmu
keuangan yang sangat berharga. Termasuk cara-cara agar tidak terjebak social
engineering. Bank BRI, #MemberiMaknaIndonesia.
Penipuan social engineering tuh semacam scam gitu kalik yah. Untungnya sekarang udah banyak informasi, jadi engga boleh main klik. Trims remindernya Mbak. Jangan sampai lengah deh...
BalasHapusSocial Engineering ini masih terus marak terjadi. Jadi kita harus terus hati-hati dan waspada. Jangan klik tautan yang belakangnya APK. terus jangan memberitahukan data pribadi kita, termasuk pin dan kode OTP.
BalasHapusBener dah. Kita nggak boleh sembarangan klik link. Apalagi kalau dari nomor yang nggak tersave di HP kita.
BalasHapusKalau pun ada undangan pernikahan dari teman pun modelan undangan bukan apk ya.
Tapi tautan link website kayak biasanya.
Beberapa hari terakhir nih aku tiap hari dapat pesan yang berisi link apk tak dikenal. Serem dah kalau pesannya diterima oleh orang yang belum dapat literasi mengenai sosial engineering begini
Baru tau kalau penipuan begini itu namanya penipuam social engineering dan kita harus semakin waspada lagi karena penipuan juga semakin canggih caranya.
BalasHapusPenipuan zaman sekarang semakin canggih dan kreatif ya. Cuma kasian bagi mereka yang minim literasi atau orang-orang tua yang tinggal di pedesaan, biasanya sering jadi korban social engineering. Adududuh, ngeri banget mana saya catat semua password dan data penting di hape. Oke noted !! Very nice infoooooo
BalasHapusEdukasi tentang social engineering ini harus lebih disebarluaskan, terutama ke orang tua yang minim pengetahuan tentang hal ini. Saya selalu mewanti-wanti ibu dan ayah agar tidak sembarang mengklik link yang ada. Dan kebanyakan korban juga para orang tua. Dulu guru ku ada yang kena undangan pernikahan ini sampe akun WhatsApp nya ke hack. Ngeri banget.
BalasHapusWah iya bener banget nih pokoknya kudu harus cross check ya sebelum mengklik atau membuka suatu link karena itu bisa saja salah satu cara dari scam
BalasHapusSekarang banyak banget penipuan kaya gini. Malah lebih pinter pencurinya yang memanfaatkan kelengahan kita. Jangan sampai lengah pokoknya kalau ada link baru jangan buru-buru dibuka. Biasanya yang sering penipuan gini dari pihak yang mengaku BRI ya. Banyak banget kalau follow akun BRI aja langsung muncul DM yang nggak jelas mau nipu gitu.
BalasHapusHal spt ini lah yang harus disosialisasikan. Cuman bahasanya tuh bikin bingung. Korbannya apalagi org miskin yg notabene nggak ngerti social engineering.
BalasHapusSmg BRI trs mengedukasi nasabahnya. Krn nasabah BRi tuh kbnykn UMKM yg nsh kecil. Tren utk penipuan jg bnyk dstu.
Aku kemarin waktu belanja pake debit, aneh juga, masak di gesek beberapa kali, kan bisa digesek langsung. Auto takut dan curiga klo Dia hapalin nama dan nomor kartu.
BalasHapusPenipuan Social Engineering dapat menimpa siapa saja. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kewaspadaan dan memahami cara-cara untuk melindungi diri dari kejahatan online.
BalasHapusBagikan informasi ini kepada orang-orang terdekat Anda untuk membantu mereka terhindar dari penipuan.
Bersama kita ciptakan dunia digital yang lebih aman!
Memang ada aja ya trik akal-akalan orang ini. Sehingga perlu kewaspadaan kitanya, serta sosialisasi kan juga ke keluarga biar lebih hati-hati juga
BalasHapusAlhamdulillah sampe sekarang belum pernah dapat kiriman link2 apk. Paling seringnya di grup2. Populer banget ya link2 apk itu. Apa gak bisa diberantas sama polisi or kominfo?
BalasHapusMakin lama modus penipuan semakin canggih makanya harus waspada selalu dan gak pa-pa skeptis yang penting aman.
BalasHapusSaya belum lama ini di X memention akun CS sebuah bank. Tahu-tahu yang merespon banyak banget dan semua mengaku CS bank tsb. Untung saya jeli, sudah tahu mana akun yang benar. Alhamdulillah selamat.
BalasHapusPernah mba aku juga tiba-tiba di wa orang ngaku kurir. Pas aku tanya paket apa malah kirim link. Normalnya kan kurir biasanya bakal foto paketnya. Jadi ngga aku klik, langsung aku blok aja
BalasHapusZaman sekarang modus penipuan makin menjadi-jadi, ya. Kita harus hati-hati dan harus melek literasi finansial agar tidak terjebak
BalasHapusEra digital, penipuan digital makin merajalela
BalasHapusSalah satunya ya social engineering ini
Kudu waspada agar uang tidak melayang
ah ternyata yang undangan pernikahan ada juga ya, saya baru tahu. kejahatan ini memang sudha menyebar ke dalam berbagai hal ya, jadi kita wajib banget untuk hati-hati
BalasHapusBerarti penipu dengan sistem social engineering ini pintar ya sebenarnya. Karena dia mesti bisa membobol informasi pribadi target korban melalui link-link yang mereka sebar. Kalau target mengklik link yang mereka kirim. Sayang banget, ilmunya digunakan untuk hal-hal yang tidak baik.
BalasHapusPaling ngeri tuh sama undangan pernikahan sih. Secara kan kadang, ada saja ya teman-teman yang memanfaatkan undangan digital untuk mengabarkan soal hari bahagianya. Nah, taunya kalau ternyata link penipuan, repot sudah. Makanya kadang aku mendingan di japri gambar undangannya langsung sih daripada diarahkan ke link tertentu untuk mengintip undangannya itu. Ngeri banget.
BalasHapusJalan pintas ingin kaya tetapi dengan mencelakai orang lain, tidak cukup dengan sebel saja untuk menghadapinya, dengan menambah pengetahuan untuk mengatasi soceng ini semoga tidak menambah deretan korban penipuan
BalasHapusKAlau ada yang halal kenapa harus memilih langkahharam untuk mengais rezeki sih. Semoga pelaku soceng ini diberi hidayah dan sadar akan berbuatannya yang merugikan orang lain.
BalasHapusharus hati hati banget nih kalao ketemu link link aneh yang di sebar di grup terutama grup keluarga dan lingkungan kayak RT rw gitu, sering banget beredar link penipuan kek gini
BalasHapusSerem banget memang jaman digital sekarang. Kita kudu pinter² juga, kudu baca detail, bukan sembarang klik atau yg lainnya.
BalasHapusPenipuan seperti ini lagi sering banget terjadi belakangan ini, banyak yang tertipu tapi banyak juga yang terhindar dari penipuan ini. Aku tuh orang yang paling malas klik link gak dikenal, jadinya bisa terhindar dari penipuan seperti ini.
BalasHapus