Pernah gak sih merasa suami kurang peka?
Sekujur badan terasa sakit, kepala
pusing, perut pun begah. Rasanya tubuh rontok karena PMS. Namun, suami bukannya
memijati, malah asyik main game di HP. Bunda, pernah merasakan hal ini? Lantas
bertanya-tanya, mengapa suamiku tidak peka, mengapa dia enggak memahamiku?
Sebenarnya, Bunda juga wajib paham jika
laki-laki itu lebih memakai logika daripada perasaan. Jadi, amat wajar kalau
mayoritas suami kurang peka terhadap keadaan istrinya. Sabar ya. Daripada
ngambek berhari-hari, lebih baik Bunda melakukan beberapa hal di bawah ini.
1. Bicara Terus Terang
Kalau Bunda ingin agar suami mengerti,
mengapa tidak bicara apa adanya? Kalau sedang lelah, bisa minta tolong dipijit
dan dibuatkan teh hangat. Sementara kalau uang belanja hampir habis, lebih baik
minta baik-baik. Daripada cemberut lalu banting piring, lebih baik ngomong to
the point, bukan?
Ingat bahwa suami bukan cenayang yang
tahu mengapa istri tiba-tiba bikin sambal super pedas lalu manyun seharian. Bicara
terus terang ke suami sendiri kan tidak ada salahnya. Setelah ngomong, perasaan
akan lega karena Bunda sudah mengutarakan isi hati.
2. Cari Waktu yang Tepat untuk Bicara
Kapan waktu yang tepat untuk bicara
dengan suami? Bunda jangan merepet saat beliau sedang buru-buru berangkat kerja
atau kelelahan saat pulang lembur. Nanti bisa ada perang dunia ketiga di dalam
rumah. Harus lihat-lihat situasinya, ya.
Bunda bisa bicara dengan suami saat
dalam keadaan santai. Misalnya setelah makan malam, saat minum teh sore, atau
sebelum tidur. Bicara sebelum tidur alias pillow talk ampuh untuk
mengeratkan kembali hubungan antara suami dan istri. Coba deh praktekkan dan
rasakan relationship yang lebih erat.
3. Kirim Surat
Kalau Bunda malas ngomong, lebih baik
mengungkapkan perasaan dalam sepucuk surat. Di zaman modern ini, tidak ada
salahnya menulis surat ke suami sendiri. malah dalam surat, bisa mengungkapkan
apa saja yang ada di dalam lubuk hati yang terdalam. Suami akan kaget karena
mendapat surat cinta dari istri tersayang dan membacanya karena penasaran.
4. Berbalas WA
Bagaimana kalau Bunda capek menulis
manual? Kirim saja pesan melalui WA ke suami, nanti kan beliau baca dan
membalasnya. Dengan mengirim WA, maka beliau akan tahu sebenarnya Bunda ingin
apa, tidak suka hal tertentu, dll. Akhirnya jadi clear dan bebas dari
miskomunikasi antara suami dan istri.
5. Memberi Tahu dengan Memuji Terlebih
Dahulu
Bunda, pernah dengar istilah bahwa ‘ego
laki-laki itu tinggi’? Coba bicara baik-baik dengan memujinya terlebih dahulu.
Misalnya saat mesin cuci rusak dan berkali-kali diperbaiki, tetapi kumat lagi.
Puji suami dengan sebutan ‘si ganteng’, baru utarakan keinginan untuk beli
mesin cuci baru. Yakin deh, nanti beliau akan membelikannya dengan senang hati.
6. Buang Gengsi Jauh-Jauh
Saat akan ngomong dengan suami, Bunda
wajib membuang gengsi jauh-jauh. Bicara itu untuk komunikasi, agar menjauhkan
dari kesalahpahaman. Mengajak bicara terlebih dahulu bukan berarti harga diri
jadi turun. Bagaimana suami tahu keinginan Bunda jika tidak diungkapkan?
Gengsi? No way!
Sebenarnya, memiliki suami yang tidak
peka itu merupakan 90% masalah dari para istri. Karena mereka memang berbeda
dari wanita yang perasaanya lebih halus. Saat suami kurang peka, jangan malah
banting pintu atau membuatkan kopi hitam tanpa gula. Namun, Bunda bisa mencoba
untuk bicara baik-baik, atau menulis surat tentang apa saja yang mengganjal di
dalam hati. Yuk kita belajar komunikasi positif.
Iya juga ya kak, sebagai perempuan jangan hanya mau dimengerti terus sama suami tetapi juga harus mau mengerti keadaan suami.
BalasHapusBetul sekali ya Kak, dengan mengutarakan apa yang ada di hati jauh lebih baik dari pada berkata: tidak apa-apa. Akan tetapi tubuh merespon sebaliknya.
BalasHapusAku juga agak tidak peka. Tidak semua orang punya mengerti apa mau kita, apalagi kalau tidak dibicarakan. Siapa yang dapat menebak isi hati.
BalasHapusSepasang suami istri memang yamg terpenting adalah komunikasi yang baik. Agar gak pake kode kodean
BalasHapusbapak-bapak memang tak peka ya wkwk. Sudah dibilang blak-blakan pun tetap harus menunggu setahun untuk terlaksana
BalasHapus