Judulnya serius amat ya? Hihihi, bukaan, ini bukan esai tentang feminisme dan anti patriarki. Cuma daku mau cerita tentang pengalaman nonton (penggalan video) serial Jodha Akbar. Ada yang suka nonton serial India ini?
Nah, beberapa tahun lalu
kan sempat heboh ada serial berjudul Jodha-Akbar yang tayang di salah satu
stasiun TV. Daku nonton tapi pas di episode-episode terakhir gak full menyimak (karena bercerita tentang
anaknya Ratu Jodha dan kisah cintanya yang tragis). Episodenya lumayan yaa
lebih dari 100, tapi ini bagus kok karena scene
per scene cukup cepat.
Kisah Cinta Putri Jodha dan Raja
Jalaluddin Akbar
Jadi, cerita singkatnya
Jodha-Akbar tuh gini: seorang putri dari Kerajaan Rajput bernama Jodha sedang
bahagia di hari ulang tahunnya. Dia dipenuhi cinta dari ayah, ibu,
adik-adiknya, kakak-kakaknya, dan kakak sepupunya. Akan tetapi ada kekacauan
saat kakaknya Jodha diangkat jadi pangeran mahkota.
Kacau? Iyaa karena raja
Rajput adalah adik dari raja yang sebelumnya. Jadi kakak sepupu Jodha (anak
raja yang dulu) protes mengapa bukan dia yang jadi pangeran mahkota. Dia lalu
memberontak dan kabur.
Jodha sedih tapi dia
harus menerima nasib: dijodohkan dengan Raja Suryabanh Singh. Adik perempuannya
kesal karena juga naksir si Surya, lalu ‘mengutuk’ agar Jodha diculik oleh
musuh (pasukan Kerajaan Mughal). Sementara yang hampir diculik malah Moti Bai,
pembantu Jodha, saat mereka sedang berdoa di kuil.
Ternyata ‘kutukan’ jadi
kenyataan. Suryabanh meninggal di medan perang. Kerajaan Mughal berhasil
melawan Kerajaan Rajput dan pangeran-pangeran diculik. Jodha harus mau menikah
dengan raja Mughal (Jalaluddin Akbar) sebagai barter dari kakak-kakaknya.
Jodha sekali lagi harus
menerima nasib, terpaksa menikah dengan musuh. Ternyata Kerajaan Mughal bisa
menang karena ada andil dari kakak sepupu Jodha yang masih dendam karena gagal
jadi pangeran mahkota. Wadidaw! Perebutan posisi mengerikan sekali ya.
Akhirnya Jodha menikah dan pindah ke istana Kerajaan Mughal. Langsung disambit eh disambut oleh Ratu Ruqaiyya, istri utama dari Raja Jalal, cantik tapi menyeramkan.
Ratu RuqaiyyaAda pula Maham
Anga, Perdana Mentri yang berkuasa dan dia di atas angin karena menjadi
pengasuh sekaligus ibu susu sang Raja (waktu masih kecil).
Walau Jodha tidak betah tapi untung ada ibu mertuanya yang baik bangeeet, Ratu Hamida.
Ratu HamidaAda juga Ratu
Salima, istri kesekian raja yang dulu adalah istri kedua dari gurunya Akbar
(Bairam Khan). Jadi, Salima dinikahi untuk melindunginya, bukan karena cinta. Mbulet dah!
Kesanku
Setelah Nonton Ulang Jodha-Akbar
Raja punya harem karena dulu di sana adalah hal
yang biasa. Namun daku mau komentar mengenai kostum-kostumnya, bagus-bagus euy. Ceritanya juga memiliki alur cepat
sehingga tidak membosankan. Total daku nonton ulang sampai 3 kali (yang
terakhir nontonnya di sosial media jadi tidak full dari episode pertama).
Wanita
di Dunia yang Patriarki
Yang paling menonjol
dari serial ini adalah: mengapa nasib para wanitanya menderita? Meski enggak
semuanya ya. Jodha awalnya terpaksa menikah dengan musuh. Sampai di istana malah
dijutekin ama another wives. Poligambreng,
haloo?
Kalau dibalik? Jadi seperti
Pancali alias Drupadi di Mahabharata, she
has 5 husbands. Astaga! Jangan dibawa serius deh, kan namanya cuma cerita.
Ada juga adiknya Raja
Jalal, namanya Bakshi Banu. Dia dijodohkan dengan tangan kanan raja,
Sharifudin. Namun malah tersiksa karena sang suami tidak mencintainya.
Meski ada patriarki di Jodha Akbar tetapi sutradara dan penulis naskah berhasil membuat cerita mengenai wanita-wanita pemberani dan pemberontakan mereka (dalam hal yang positif). Misalnya adegan-adegan ketika Jodha mahir memainkan pedang, memanah, dan berkuda.
Ratu Jodha dan ratu-ratu lain juga berhasil melawan musuh dan pasukan wanitanya keren banget.
Emang
Enak Jadi Istri Raja?
Ada satu lagi yang
terpikir: emang enak jadi istri raja? Uang dan emasnya banyak tapi tugasnya
juga banyak, harus mau menerima tamu, berbasa-basi, ikut mengatur kerajaan. Capek
deh! Mending jadi orang biasa?
Nasib
sang Kasim yang Selalu Menderita
Satu lagi yang bikin
sedih adalah: kehadiran kasim di serial Jodha Akbar. Kasim=pembantu dan mereka
adalah wadam alias dulu pria tapi dipaksa jadi wanita dengan jalan yang
mengerikan. Nasibnya malah seperti budak dan tersiksa walau tinggal di istana.
Sudahlah, namanya juga
cerita, walau based on true story tapi
pasti ada dramatisasinya. Cuma yang paling daku ingat dari serial Jodha Akbar
adalah ketika ratu memanggil suaminya ‘yang mulia’, ya karena dia raja sih. Jadi
pengingat untuk lebih menghormati suami, meski dia bukan raja. Kamu suka nonton
serial atau film India?
Ada bloger Sby mba Yuniari yg sukaaa bgt ama jodha akbar ini
BalasHapusku inget dulu doi seriiingg nyetatus soal jodha akbar
wow sampai 100 lebih episodenya mba??? keliatannya aku bakal gak sabar deh liatnya hehehe...aku juga inget dulu pas lagi hits2 nya semua pada liat jodha akbar tp entahkok aku gak tertarik waktu itu
BalasHapusyang aku suka dari film india itu ceweknya cantik2 trus najunya juga mewah2 hehe
aku krg suka film India... but lately memang jrg nonton juga sih...Tp memang ya setelah tahu kehidupan para bangsawan itu tidak seindah yg terlihat... Ada banyak peraturan dan protokol yg harus mereka jalankan.
BalasHapusAku suka nonton film India, tapi biasanya yang pemerannya Sahrul Khan 😆. Eits, tapi aku pun pernah nonton Jodha Akbar, betul sangat kental banget patriarki di drama yang satu ini, mana base on true story juga. Bikin berigidik bayangin hal-hal ini pernah kejadian di dunia nyata.
BalasHapusAkan tetapi, secara pakaian aku pun bilang pakaian mereka bagus-bagus banget 🤩. Jalan ceritanya cukup menarik walau belum sempat nonton sampai finish.
Sedih banget yaa..
BalasHapusTapi memang kisah jaman dulu kalau beneran digambarkan, bisa jadi lebiiih lebiiih mengerikan. Dan bisa jadi penonton can't relate.
Kalau di filmkan, biasanya uda disesuaikan dengan kebutuhan penonton.
Jadi nontonnya meski greget, tetep ngerasa "Oh.. iya yaa.."
aku udah lama ga apdet soal seri atau film India. Tapi aku tau drama Jodha Akbar ini, karena orang rumah nonton hahaha. Terutama ibuku mbak. Bahkannnn nih nggak sekali atau dua kali aja nontonnya, lupa aku berapa kali
BalasHapusaku cuman diceritai beberapa point pentingnya aja dan tetep bikin aku bingung. Bener kata mba Avi, mbulet dah ini
kata ibuku memang bagussss, makanya sampe nonton berkali-kali
Kalo film india emang lumayan banyak angkat cerita soal patriarki yaa.
BalasHapusAku udah lama euy ga nonton drama india. Terakhir nonton movie doang yang three idiots, ya Allah itu udah berapa tahun yang lalu.
Aku hanya ngikutin riuhnya dan hits-nya Jodha Akbar ini dulu dan banyak yang suka dan jadi laris yaa serialnya ternyata ceritanya seru juga
BalasHapusorang rumah dulu nonton, Mbak. Dan saya sekilas-sekilas lihat, kalau tidak salah ada adegan Ratu Jodha di goa, terus dia juga selalu menyamar. Tapi memang sawang sinawang sih, orang melihat jadi istri raja itu enak, ternyata banyak masalah dan lika-liku juga termasuk dalam perebutan harta.
BalasHapusKisah Jodha Akbar menyajikan potret menarik tentang perjuangan seorang wanita dalam sistem patriarki. Jodha, meski berada di lingkungan istana yang sangat maskulin, mampu menunjukkan kekuatan dan kecerdasannya. Kisahnya menginspirasi kita untuk terus memperjuangkan kesetaraan gender.
BalasHapusAku nggak ngikutin cerita ini. Kebetulan bukan penikmat film India. Hehe... Btw, kalau soal patriarki seperti itu, di Indonesia juga ada.
BalasHapusKisah yang rumit. Hmm wanita dalam budaya patriarki sering dianggap sebagai barang yang bisa diperjualbelikan atau ditukar untuk mendapatkan sesuatu. miris
BalasHapusSaya nonton nih serial ini bareng sama kakak saya. Cuma nggak pernah selesai, soalnya demennya sama serial Jodha hanya pas Mahal Anga nya hidup. Pas dianya gak ada, kurang seru aja gitu hehe
BalasHapusWaktu SMP, pertama kali di TPI (saat itu nama stasiun televisinya) memutar film-film dari India, saya suka nonton. Nonstop itu tugas jam depan televisi. Hehe
BalasHapusSekarang udah gak pernah lagi nonton
Asyiknya sekarang membaca aja. Sesekali sih nonton tapi yg durasi cepat
Gak begitu ngikutin Jodha Akbar sih dulu. Tapi cukup bagus ya ceritanya, Bund. Kalo film India yg ku tonton dulu tuh, Beinteha, xixixi..
BalasHapusKalau aku amati, serial India dan negara Asia lain memang khas dengan tema patriarki mba Avi. Beda sama serial barat. Hihi. Aku kurang ngikutin Jodha sih mba tapi baca sekilas menarik juga ya
BalasHapusDulu sempat ngikuti sinetronnya di TV. Ada temen yang sampe bela-belain beli CD-nya. Entah bajakan atau enggak kurang paham. Menarik sih, tapi pas kepanjangan episodenya akhirnya nggak lanjut nontonnya. hehehe.
BalasHapusDulu sempat ramai, ya, Jodha Akbar ini pas disiarkan di salah satu televisi swasta, sampai beberapa pemainnya bahkan diundang ke Indonesia juga. Ceritanya memang sangat complicated dan mirip dengan keruwetan sinetron Indonesia, itu kenapa Jodha Akbar bisa sukses di Indonesia
BalasHapusYa ampun kompleks banget masalahnya ya. Ini tentang politik juga masuknya ya berkaitan juga dengan pernikahan. Ini serial favorit mamaku dulu, tapi aku belum pernah nonton sih, tahu serial ini karena banyak dibicarakan oleh orang2. Banyak banget istrinya, tapi yang bisa diambil dari Jodha adalah ketangguhannya ya dan keterampilannya dalam memanah, dll.
BalasHapusDunia ini memang penuh dengan patriarki.
BalasHapusDi Jawa juga masih ada. Kalau ka Avi gak merasakan, alhamdulillah.. berarti keluarga uda lebih fleksibel terhadap posisi laki dan perempuan.
Jadi Jodha Akbar series juga dicintai karena diangkat dari kisah nyata yaa.. yang mewakili nasib perempuan India pada masanya.
ya Allah film ini yaa sumpah deh wkwkwk jadi kesukaannya Ibuku sampe hari2 tuh nontonin iniii dan keskip masak buat ayah wkaakaka,
BalasHapusUdah lama banget nggak nonton film hindi.. seru ya melihat kompleksitas alur ceritanya, jadinya pengen mantengin terus hehe
BalasHapus