Siapa bilang jadi ibu rumah tangga itu membosankan? Bagiku, jadi IRT bisa melakukan nyaris apa saja, asal ada gadget dan sambungan internet. Termasuk jadi freelancer seperti penulis lepas, desainer grafis, dll.
Namun salah satu
tantangannya adalah mengatur waktu.
Beneran lho, awal jadi freelancer dulu
daku sempat kelimpungan karena belum sempat masak. Sementara deadline kerjaan sudah di depan mata.
Ngerjain yang mana dulu? Nahh ini beberapa triknya agar semua beres:
Jangan
Paksakan Masak Setiap Hari
Sebenarnya daku tuh
hobi masak dan bikin kue. Namun kalau kepepet ya sudah, beli lauk saja. Jangan memaksakan
diri untuk masak tapi akhirnya waktunya habis di dapur. Akibatnya pekerjaan
keteteran.
Selain beli masakan
matang, bisa juga dengan langganan katering. Masak boleh asal bentar saja dan
jangan sampai bikin bingung milih antara konsentrasi di dapur atau di depan
laptop.
Delegasikan
Pekerjaan Rumah Tangga
Kalau urusan dapur
beres, saatnya delegasi pekerjaan rumah tangga seperti mencuci dan beberes
rumah. Banyak deadline pekerjaan? Lempar
saja baju kotor ke laundry. Kalau ada
uang lebih juga bisa hiring asisten
rumah tangga, bisa yang hanya datang setengah hari atau tidak menginap (jika
takut privasi terganggu).
Delegasi juga bisa
diserahkan ke mesin. Daku tuh pengen punya vacuum
cleaner yang bundar pipih dan bisa dikendalikan (ada remote) atau vacuum cleaner yang
bisa sekalian mengepel lantai. Pilih mesin cuci 1 tabung daripada 2 tabung
karena lebih praktis.
Kerja
Saat Anak Tidur / Sekolah
Bagaimana jika punya
anak kecil? Baru mau menyalakan laptop eh dia merengek-rengek. Solusinya adalah
mengorbankan sedikit waktu istirahat dan kerja ketika bocah sedang tidur / take a nap.
Kalau anaknya sudah
sekolah maka kita bisa kerja saat dia berada di sekolah. Enggak usah nungguin
anak di depan TK. Langsung aja pulang atau alternatifnya, kalau terpaksa
nungguin, kerja via HP (dan mengabaikan gangguan suara di sekitar).
Jangan
Tunda Pekerjaan
Ingat ya, jangan pernah menunda pekerjaan karena
jelang deadline kita bisa panik
duluan. Apalagi kalau kawasannya sering listrik mati. Saat ada brief kerjaan masuk ya langsung
dikerjakan saja.
Buat
Jadwal yang Detail
Namanya kerja dari
rumah juga harus profesional dong. Buat jadwal harian yang detail. Kapan masak,
kapan beberes, kapan kerja. Lalu jadwal juga harus ditaati, jangan dilihatin
doang. Kalau perlu ada alarm per beberapa jam di HP.
Beri
Pengertian pada Anak
Anak juga wajib diberi
pengertian bahwa pekerjaan yang dilakukan di rumah itu menghasilkan uang. Jika bunda
kerja maka akan punya lebih banyak uang untuk beli susu dan berbagai
keperluannya. Jadi dia tidak akan merengek-rengek saat bundanya serius di depan
laptop, karena sedang diburu deadline.
Masih semangat jadi freelancer? Intinya adalah pengaturan waktu yang baik dan efisien. Kalau
mau jadi pekerja profesional ya wajib tepati jadwal yang telah dibuat dan mengerjakan
tugas sebaik-baiknya. Keluarga terurus, kerjaan jalan terus.
bener banget mbak, saya setuju, memang diperlukan manajemen waktu yang baik agar segala hal yang dikerjakan bisa berjalan dengan baik, semoga tetap istiqomah ya mbak, berkah & sehat selalu :)
BalasHapusAamiin
HapusIya, saya pun kerja saat anak tidur. Masak nggak harus tiap hari. Pokoknya kerjaan beres, urusan rumah juga harus beres.
BalasHapusKunci sukses jadi IRT yang freelancer adalah manajemen waktu yang baik. Semangat, Bunda! Pasti bisa :)
BalasHapusInsya Allah waktu bekerja sebagai freelance dan menjadi ibu rumah tangga akan tetap bisa seiring sejalan. Dan memang harus pintar mensiasati. Misalnya masak lauk yang tahan lama dan praktis. Terus memang harus Bekerja saat anak tidur atau sekolah
BalasHapusMasih dong semangat jadi freelancer. Justru sekarang ada waktu, karena anak-anak udah besar. Tapi ya kelimpungan juga sih, zaman mereka kecil. Semangaaat...
BalasHapusKalau aku kata, Ibu rumah tangga yang punya segudang aktivitas lain itu keren banget. Mereka harus punya cara-cara jitu untuk menyeimbangkan semuanya, walau itu gampang.
BalasHapusjadi Ibu rumah tangga kudu pinter mengatur waktu, apalagi kalo udah punya pekerjaan tambahan. jadi waktu bersama keluarga tetep tidak keganggu dengan kerjaan
BalasHapusHaha, itu tips pertama kok langsung pas banget
BalasHapusIya, jangan paksa masak tiap hari
Cari saja mana yang memudahkan hidup kita ya mbak
Wah iya aku juga selalu memberikan pengertian ke anakku kalau ibu lagi buka laptop berarti lagi kerja.. sejauh ini aman hehe
BalasHapusPrioritas pekerjaan dan urusan rumah tangga harus ditata sebaik mgkn. Jgn sampe tabrakan atau tumpang tindih. Kalo bs dilakukan bersamaan, ya udh berarti kita emg org multitasking.
BalasHapusEmg susah sih jd freelancer apalagi jg jd ibu rumah tangga. Salut buat yg bs melakukan dua kerjaan itu semua dlm satu waktu.
setuju banget nih bagian jangan tunda pekerjaan dan buat jadwal yang detail. karena semua jadi lebih rapi dan bisa selesai tepat waktu
BalasHapusJangan menunda pekerjaan udah seperti kuncian hidup ya kak. Soalnya sekali aja menunda pekerjaan maka akan jadi kebiasaan, dan makin terlunta² dengan pekerjaan lainnya
BalasHapusAlhamdulillah meski di rumah saja, dengan adanya kerja paruh waktu alias jadi freelance, setidaknya saya punya sedikit tabungan. Bisa nambah2 buat kebutuhan jika ada kebutuhan mendadak
BalasHapusJangan tunda pekerjaan ini aku setuju banget, tapi kalo masak kewajiban, boleh sie sekali dua kali ngga masak, tapi klo terusan ya boros. Sebenarnya masak bisa ditinggal kaya masak nasi dengan magic com. Bisa kita sambi masak sayur dan lauk.
BalasHapustipsnya useful banget bun buat para momi tapi biasanya kadang belum bisa konsisten dengan jadwal yang sudah dibuat mom apalagi kalau anak-anak atau pasangan di rumah ya bun
BalasHapusJangan maksain masak tiap hari tuh aku banget Mba. Nggak kepegang lho kalau maksain masak sendiri, beberes semuanya sendiri, badan kan juga ada limit energi. Sementara pekerjaan sebagai freelancer pun kalau nggak dikerjakan tepat waktu kan mempengaruhi kerjasama selanjutnya.
BalasHapusEmang bener, jadi IRT sekaligus freelancer tuh tantangannya banyak, terutama soal bagi waktu. Paling setuju sama bagian jangan maksa masak tiap hari dan delegasi pekerjaan rumah. Nggak usah merasa bersalah kalau kadang harus beli lauk matang atau pakai jasa laundry. Yang penting keluarga terurus, kerjaan juga kelar, dan kita tetap waras. Terima kasih udah sharing, sangat menginspirasi! 🥰💪
BalasHapustantangan banget ya mba manajemen waktu bagi yang masih punya balita..saya merasakan banget nih dan memang harus merelakan waktu tidur untuk bekerja
BalasHapusiya, kalau punya uang mah pengennya punya ART ya. biar ga stres, iya kerja, iya ngasuh, iya beberes, iya masak :')
BalasHapusMsnjadi ibu rumah tangga freelancer memang harus pandai-pandai atur waktu dan tenaga. Apalagi kalau lagi dapat job seabrek, harus pintar berkomunikasi dengan semua anggota keluarga nih
BalasHapusIbu dengab profesi menjadi freelancer ini memang tantangan banget untuk bisa mengatur waktu agar semua berjalan on track. Keren tipsnya, ka Avi.
BalasHapusJangan menunda. Ini reminder yang paling kudu di bold.
Mengatur waktu supaya bisa tetap mengurus rumah sambil kerja walau freelance itu susah susah mudah ya. Yang paling penting sih jangan menunda-nunda pekerjaan karena itu bisa bikin tumpukan masalah baru.
BalasHapusBuat ibu rumah tangga yang mempunyai usaha sampingan ataupun freelancer memang harus banget bisa mengatur waktu agar keduanya bisa dilaksanakan dengan fleksibel. Yang paling utama juga adalah komunikasi dengan pasangan dan anak-anak, ya, agar mereka paham dengan setiap kegiatan
BalasHapusNah, bener tuh. Manajemen waktu itu sangat penting, apalagi bagi orang yang intensitas pekerjaannya lumayan banyak. Aku juga masih amburadul, suka nggak on track, hehe...
BalasHapustantangan banget memang kerja di rumah itu, distraksinya wow banget, jadi pengaturan waktunya harus benar-benar disiplin
BalasHapusBetul sih, kalau ada DL, sebagai freelancer, saya kadang gak sempat masak. Jadinya akhirnya membeli. Hehehe. Kalau sempat masak, baru masak.
BalasHapus