Jumat, 14 Juni 2024

Haruskah Ulang Tahun Anak dirayakan?

 Happy Birthday to you!

 

Kalau lagi ulang tahun pasti happy banget ya. Apalagi kalau anak-anak yang merayakan hari lahir. Mereka mendapatkan cium pipi dari ayah dan bunda. Bisa makan kue tart dan tiup lilin. Ada juga kado-kado yang indah.

 



Daku ingat dulu pernah merayakan ulang tahun ke-8 dan berbarengan dengan ultah adikku Doni yang ke-4. Dibikin bersamaan karena ultah kami hanya selisih sebulan. Rasanya bagai jadi princess sehari, dan ada teman yang ngasih kado crackers keju, hehehehe.

 

Birthday Party, Yes or No?

 

 

Namun apakah ulang tahun anak harus selalu dirayakan? Mengingat tak selamanya kondisi ekonomi orang tua berada di atas. Apalagi kalau pestanya meriah dan mengundang banyak orang, dan memesan makanan katering, ada MC professional, dll.

 

 

                                 Saladin merayakan ultah bersama kakeknya

Sebenarnya ini tergantung kebijakan orang tua ya. Ada yang beralasan bahwa ulang tahun wajib dirayakan walau hanya dengan mengiris kue tart di rumah, dan yang datang di pesta hanya anggota keluarga inti. Karena kan momen ini hanya setahun sekali.

 

 

Namun ada juga yang menganggap ulang tahun adalah hari biasa. Kalau mau makan-makan bisa dilakukan di hari lain. Nah, dikau tim yang mana nih?

 

 

 

Ide Perayaan Ulang Tahun Selain Pesta

 

Kalau memang tidak mau pesta (karena dianggap Hedon) maka kita bisa merayakan ulang tahun anak dengan cara-cara ini:

 

1. Memberi Hidangan Istimewa ke Panti Asuhan

 

Jika ingin mengasah kepekaan sosial anak, maka kita bisa mengajari mereka untuk sedekah makanan ke panti asuhan. Sedekahkan yang terbaik, seistimewa mungkin. Misalnya nasi kuning dengan lauk komplit, nasi bento dari restoran ala Jepang, dll.

 

 


Ultahnya dirayakan di Panti Asuhan? Well, bukan begitu. Takutnya ada anak yang ingin party juga tapi dia malah mewek karena tidak ada dana dan orang tua yang mendukungnya. Jadi skip momen tiup lilin dan langsung kasih aja makanannya. Tentu sebelumnya izin ke pengurus panti dulu.

 

2. Bagi-bagi Makanan di Jalanan

 

Anak juga bisa diajak untuk bagi-bagi makanan di jalanan. Mereka akan paham realita yang sesungguhnya. Bahwa sebungkus nasi pun berharga bagi yang kelaparan. Jadi mereka tidak akan lagi buang-buang makanan.

 

3. Masak Bersama-sama 

 

Kalau dana agak mepet tapi Bunda tetap ingin anak happy, mengapa tidak masak sendiri? Ajak anak juga (dan suami kalau pas beliau lagi libur). Biar lebih praktis bisa pakai tepung premix bolu (untuk kue ultah) dan masak menu yang gampang saja (misalnya ayam goreng).

 

4. Berkreasi Lalu Tukar Kado

 

Biar anak-anak lebih kreatif, ayo diajak untuk recycle. Misalnya bikin sarung bantal dari sprei bekas, bikin wadah alat tulis dari botol plastik bekas, dll. Setelah itu dibungkus dan saling tukar kado. Anak akan belajar untuk memberi dan tidak terlalu mengharapkan pemberian kado dari orang lain.

 

 


Bagaimana, masih ingin merayakan ulang tahun anak? Yaa sebagai orang tua kita selalu ingin agar mereka bahagia, termasuk di hari ultahnya. Namun perayaan tidak harus mewah kok. Bisa juga dengan berkreasi atau bagi-bagi makanan.

 

2 komentar:

  1. Sejak kecil saya tidak pernah merayakan pesta ulang tahun. Biasanya saat weekend setelah ulang tahun bapak akan mengajak kami jalan-jalan ke Pantai atau makan di sebuah resto sebagai pertanyaannya
    Tapi ya tetap saja gak ada tuh kata-kata "Selamat ulang tahun ya".

    Makanya sampai sekarang saya Masih memandang hari ulang tahun ya seperti hari biasa aja. Cuma sebagai oengingat hitungan umur sudah nambah 1 lagi.

    BalasHapus
  2. Untuk anak, ulang tahunnya kadang dirayakan kadang tidak, tergantung kondisi ekonomi saat itu 😂. Tapi kalo tidak dirayakan, biasanya tetap dibelikan kue atau diberi buket

    BalasHapus