I am NOT a baby!
Saladin
merengut dan protes ketika aku memanggilnya baby.
Segera kujelaskan bahwa baby bukan
hanya berarti bayi, tetapi juga kesayangan. Namun tetap saja dia manyun wkwkwk.
Lha iya lah, sekarang dia sudah berusia 11 tahun dan kelas 5 SD.
Punya
anak itu berjuta rasaya dan masih kuingat saat Saladin lahir di bulan November
tahun 2012. Pipinya bulat, matanya sipit, jadi pengen uwel-uwel dan ciumin
terus. Apalagi wangi bayi kan berbeda dan bahkan ada yang bilang kalau newborn baby punya aroma surga.
Ketika Masih Gemas dengan Anak
Mengapa
sih daku masih gemas saja dan mengelus-elusnya seperti bayi? Yaa karena memang
senyaman itu dan ternyata menurut MBTI daku adalah tipe Feeling sehingga suka
berpelukan dan manja-manjaan. Jadi ke anak juga melakukan hal yang sama.
Namun
Saladin sudah mulai kurang suka jika daku gemesin, atau malah balik mencubit
pipiku wkwkkw. Dia juga mengelap pipinya jika habis kucium. Juga tidak mau
dicium pipinya di depan umum (di sekolah atau tempat lain).
Merelakan Bahwa Dia Sudah Besar
Yaa
sudahlah daku harus terima kenyataan bahwa Saladin sudah besar dan memasuki
masa pra remaja. Kalau dia mengelap pipinya setelah dicium bukan berarti dia
tidak sayang. Mungkin geli saja atau malu karena ketahuan masih dicium sang
bunda, oleh teman-teman atau gurunya.
Menerima
kenyataan memang sesuatu banget ya. Saladin bukan bayi lagi yang bisa bebas
dipakaikan baju apapun atau digendong-gendong sesuka hati. Dia sudah tumbuh
besar dan rajin belajar, mulai dari sains, bahasa, catur, sampai desain grafis
dan coding.
Anak Sudah Pre Teen dan Orang Tuanya yang Menua
Mengapa
kadang ada orang tua yang belum menerima kenyataan bahwa anaknya cepat besar?
Padahal kalau tiap hari diberi makanan bergizi dan minum susu otomatis dia juga
cepat besar dan tinggi. Saladin sekarang memiliki BB 31 kg dan ukuran sepatunya
sudah 38 (sama denganku).
Jawabannya
yaa karena jika anak sudah bertambah usianya dan makin besar, bahkan sudah pre teen (atau teenager) maka otomatis usia orang tua juga bertambah. Bundanya
juga nambah umur, gak kerasa sudah 35+. Sedangkan ayahnya sudah 42 tahun (bulan
April 2024 ini).
Manusia
lupa bahwa bisa menua seiring dengan waktu dan kita tentu tidak bisa hidup
selamanya karena melawan takdir. Saat anak sudah makin besar dan orang tuanya
bertambah usia, terima sajalah. Yang penting masih berjiwa muda (dan tentu
harus jaga kesehatan dengan berolahraga).
Memberi Tanggung Jawab
Karena
Saladin bukan bayi atau balita lagi maka mulai kuberikan tugas-tugas dan
tanggung jawab. Misalnya dengan mencuci piring sendiri, belajar mencuci baju
dengan mesin, mengupas kulit telur rebus, melipat pakaian yang sudah kering, menyalakan kompor gas, dll.
Tanggung jawab sangat penting agar dia tidak jadi bocah yang terlalu manja
(meski berstatus anak tunggal).
Jadii
mari kita terima kenyataan bahwa anak bukan bayi lagi. Namun sudah jadi bujang yang mulai mampu mengemban berbagai tanggung jawab.
Nah aku kelas 5 SD juga sepatu udah pake no.38-39. Ntar pas gede jangan-jangan bisa 44-45 nih. Samaan kita deh Saladin haha.
BalasHapusIya ya, anak mikirnya baby = bayi. Berarti harus cari adegan film yang menunjukkan kalo baby= sayang :)
Ini yang sering saya bilang ke teman-teman saya yang cuek atau ngeluh soal anaknya. "Nikmati saja masa-masa ini karena suatu saat nanti akan kamu rindukan lho. Anak tuh cepat banget gedenya. Tau-tau sudah dewasa aja."
BalasHapusYang penting kita sudah membekalinya dengan ilmu yang mumpuni supaya dia bisa menjalani hidupnya dengan baik