“Masih mending diberi sepeda motor, daku malah lihat sendiri anak SD dibelikan mobil oleh orang tuanya!”
WHAT?
Ketika
daku cerita tentang fenomena anak masih kelas 6 SD sudah bisa naik motor, ada
sohibku yang cerita kalau anak lain sudah dibelikan mobil. Apa gak shock berat mendengarnya? Anak masih di
bawah umur dibelikan mobil, tanpa sopir? HAH? Orang tuanya waras?
Read:
anak SD yang dibelikan motor
Gimana
enggak kaget kalau ada cerita semacam ini. Orang tuanya benar-benar kelebihan
uang (salah satu nasabah prioritas di bank swasta terkemuka) sampai bisa
membelikan anaknya mobil seharga ratusan juta rupiah. Benar-benar mobil, bukan
mainan atau boom-boom car.
Lu Punya Duit lu Punya Kuasa
Setelah
mendengar cerita dari kawanku ini maka daku jadi ingat ungkapan lawas lu punya duit lu punya kuasa. Kalau punya
uang maka manusia (nyaris) bisa melakukan apa saja. Termasuk membelikan benda
mahal ke anaknya.
Masalahnya
yang dibelikan ini mobil, heuu. Apalagi anaknya itu tergolong jangkung sehingga
kakinya sudah bisa mencapai pedal gas dan rem sehingga ia diperbolehkan
menyetir sendiri. Anak masih kelas 6 SD lho, alamak!
Pemanjaan yang Berlebihan
Fenomena
pemanjaan yang berlebihan pada anak benar-benar mengerikan. Pertama, anak akan
merasa mudah mendapatkan barang apa saja yang ia suka, termasuk mobil. Jika anak
sudah punya mobil, bisa jadi ia minta benda lain. Misalnya velg mahal, kapal
pribadi, pesawat jet pribadi, dll.
Kedua,
ia tentu saja belum cukup umur untuk menyetir. Masih butuh beberapa tahun lagi
baru bisa mendapatkan SIM A. itupun kalau ia lolos ujian.
Tidak Mau Disalahkan
Bagaimana
jika si anak kena tilang? Maka jelas ia tidak mau disalahkan (karena lagi-lagi
ia diajarkan oleh orang tuanya mengenai lu
punya duit lu punya kuasa). Akhirnya pihak berwajib yang malah disalahkan.
Kok
bisa siih? Padahal udah bener lho tuh anak kena tilang karena resikonya besar
banget. Kalau mobilnya nabrak bagaimana? Kalau yang ditabrak jadi luka-luka, bahkan
meninggoy bagaimana? Apa orang tuanya mau tanggung jawab?
Stabilitas Emosi Anak
Memang
betul kalau anak di bawah umur tidak boleh menyetir karena emosinya belum stabil.
Ketika mengendalikan mobil butuh kematangan dalam berpikir dan mengelola emosi.
Namun sayang sekali hal ini tidak disadari oleh orang tua yang membelikan mobil
tersebut.
Waktu yang Ditukar dengan Uang
dan Hadiah
Kok
bisa ada orang tua seperti itu? Yaa ternyata kesibukan kerja bisa menumpuk rasa
bersalah mereka. Untuk menebus rasa negatif itu maka mereka memberikan berbagai
hadiah ke anaknya. Termasuk mobil yang sayang belum waktunya didapat.
Jadii
please deh! Jadi orang tua yang waras
dikit. Mentang-mentang punya uang, jangan apa-apa dikasih ke anak. Pastikan anak
memiliki benda yang sesuai dengan usianya. Jangan sampai gara-gara mobil jadi
berurusan dengan pihak berwajib atau Rumah Sakit.