M. Saladin Al-Ayyubi. Anak yang kulahirkan di akhir tahun 2012. Seorang putra yang kudamba setelah
sebelumnya daku keguguran. Dia ditunggu oleh banyak orang, terutama kakek dan neneknya. Ya,
Saladin adalah cucu pertama di keluargaku.
Namun
ketika dia beranjak besar, ada lubang besar di dada. Ketika Saladin divonis speech delay. Plus dia juga super aktif
(dan pernah diduga autism walau
ternyata bukan).
Masa
kecil Saladin baginya sangat menyenangkan. Berlari di lapangan, memanjat pohon
lalu meluncur turun. Naik lemari, nyebrang jalan sendiri. Enggak ada
takut-takutnya.
Akan
tetapi bundanya yang sport jantung
melihat tingkahnya. Bagaimana bisa anak berusia 2 tahun dengan tenang nangkring di atas lemari? Saladin saat
manjat pohon malah diteriakin oleh tetangga sehingga daku juga stress, dan
sempat menarik diri dari pergaulan.
Balada Memiliki Anak yang Berbeda
Ketika
Saladin jadi anak yang berbeda, yang telat ngomongnya, bahkan pernah dikira
bisu, bagaimana perasaanku? Hancur tentu saja. Bukannya membandingkan dengan
anak lain. Namun pandangan-pandangan negatif itu yang menusuk hati dan
membuatku diam-diam menangis.
Saat
itu daku stress bahkan hampir depresi. Padahal Saladin tidak kurang suatu
apapun. Tidak ada disabilitas di fisiknya. Hanya saja memang dia kurang bisa
mengontrol gerakannya dan punya keterlambatan skill bicara.
Penerimaan dan Pengasuhan yang
Tepat
Ketika
sudah bisa menata hati maka jawabannya adalah penerimaan. Ketika ada penyangkalan maka tidak akan ada solusi. Saladin
adalah anak yang berbeda. Akan tetapi bukan berarti dia tidak bisa diajari.
Dengan
pola asuh yang tepat maka daku optimis Saladin bisa berkembang dengan baik. Modalnya
apa? Kesabaran dan ketelatenan. Juga stimulasi terus-menerus agar dia bisa
mengendalikan diri.
Parenting
Memang Harus Sabar
Memang
ya modal besar pengasuhan adalah kesabaran.
Jangan emosi duluu. Sabar ketika anak memanjat (tidak teriak-teriak). Sabar ketika
anak mendorong-dorong kursi, menjungkalkan sofa lalu dienjot-enjot.
Ingatlah
bahwa masa anak-anak hanya sebentar. Mereka pasti ada fase yang bikin ortunya mumet. Namun pasti akan berlalu. Jika orang
tua tenang dan sabar maka anak-anak anak gampang diajari dan lama-lama paham
peraturan.
Cari Solusi dari Para Ahli
Akan
tetapi bukan berarti Saladin dibiarkan begitu saja. Wajib ada solusi yang
terjadi setelah konsultasi dengan para ahli: konselor keluarga, psikolog, dan
dokter anak.
Misalnya
jika Saladin punya keterlambatan bicara maka solusinya adalah terapi wicara. Dia
juga wajib puasa gadget agar lebih
fokus. Saladin juga dijari terus dengan cara bermain sambil belajar.
Saladin yang Sekarang
Lalu
bagaimana keadaan Saladin sekarang? Dia sekarang udah pre teen. Alhamdulillah udah bisa bicara di usia nyaris 4 tahun. Dia
sudah cukup bisa mengendalikan diri dan mau dinasehati baik oleh orang tua,
guru, maupun kakek dan neneknya.
Sekarang
Saladin sudah bisa membaca beberapa aksara mulai dari huruf Arab, Rusia, Jepang
dan China serta Korea sedikit-sedikit. Dia juga suka main catur dan belajar
coding. Si bocah juga senang belajar desain grafis. Sepertinya selain
kinestatik dia juga anak visual.
Setelah
hujan pasti ada pelangi. Tak perlu menangis terus-menerus saat punya anak
istimewa. Namun segeralah konsultasi ke dokter anak atau psikolog untuk
mendapatkan solusi yang tepat. Seperti Saladin, akhirnya ia menemukan bakat dan
minatnya dan tak lagi mendapatkan julukan anak
nakal.
Pesanku,
jangan menyalahkan keadaan apalagi menyalahkan diri sendiri. Tetaplah mengasuh
dengan penuh kasih-sayang. Peluk dan cium anak-anak, kalau bukan orang tua yang
menyayangi, siapa lagi?
Yashhh tiap anak pasti bawa tantangan masing² untuk ortu. It's okaayy, ini bagian "tugas" untuk kita semua. Yg penting ikhlas, ridho dan ga perlu pikirkan suara² sumbang. Semangaattttt❤️💪
BalasHapusMakaciii
HapusMasya Allah, saya pernah ikutan kelas parenting yang bilang kalau anak belum ngomong itu bisa jadi dia sedang mengumpulkan kosakata di dalam otaknya. Kosakata yang dipelajari dari lingkungan sekitarnya, saat fase ledakan bahasa, baru semua kosakata itu keluar. Semoga Saladin jadi anak yang sholeh dan cerdas, berkat ayah bundanya yang sabaaarr mendidik :)
BalasHapusaamiin
HapusMengharukan. Selama ini baca cerita tentang Saladin, aku baru ngeh ternyata Saladin pernah melalui masa-masa yang cukup berat dalam pengobatan. Salut juga buat Mbak Avi dan keluarga besar yang bahu membahu, saling menguatkan demi merawat dan membesarkan saladin.
BalasHapusSekarang alhamdulillah udah makin sehat, ngomong juga udah lancar (sama kayak anak sepupuku, speech delay, eh sekarang ceriwis dan pintar banget, ganteng pula kayak Saladin hehe).
Iyaa Mas, memang Saladin gak bisa 'dipegang' oleh orang lain. Dulu daku pernah nolak tawaran kuliah lagi soalnya fokus mendidik diaa, orang lain gak ada yg kuat soalnya.
Hapussepertinya setiap anak mempunyai karakter sifat dan kemampuan masing2..
BalasHapussiapa sangka di balik kelincahannya, keterlambatannya dalam bicara ternyata menyimpan banyak bakat yang tidak diduga ;)
dengan penanganan yang baik dari orangtua maka setiap anak bisa berkembang semakin maksimal
Setuju...memberikan yang terbaik untuk anak adalah salah satu langkah yg tepat terbukti kini salahudin sdh banyak kemajuan... Jadi sebagai ortu kita tetap harus optimistis dan berusaha untuk si anak
BalasHapusAku bacanya sungguh mengharukannn Mba... Terimakasih sudah berbagi. Doaku yang terbaik untuk Dek Saladin semoga dalam tumbuh kembangnya selalu diwarnai dengan kebahagiaan dan keceriaan. Siapa tahu nanti pas sudah besar bisa jadi orang Jenius... Aminn 😁
BalasHapusAku belum ngerasain kehidupan as Suami, belum juga ngerasain kehidupan as Ayah. Tapi aku suka baca cerita teman blog soal Parenting... Bikin hati hangat soalnyaa...😚
Memiliki anak yang berbeda memang lebih Challenging ya mbak
BalasHapusTetapi alhamdulillah ya, sekarang saladin makin pinter ya
Semua ini tentu atas kesabaran bundanya dalam mendampingi setiap tumbuh kembangnya
Salut sama Bunda Saladin. Tiap anak memang punya kelebihan dan kekurangan. Setiap tantangan mesti dihadapi dan dicarikan solusinya. Semoga Saladin bisa bertumbuh kembang sesuai harapan Bunda nanti
BalasHapusSalam hormat buat bunda nya Saladin yang super keren. Pada akhirnya penerimaan merupakan sebuah kebijaksanaan dari orangtua terhadap anak. Masya Allah, momen yang penuh kesedihan kini berganti menjadi rasa bangga dan haru ya mba. Melihat perkembangan Saladin yang semakin wah, bikin takjub. Terima kasih sudah mengingatkan untuk jangan ragu ajak anak ke ahli, supaya mendapatkan solusi yang lebih tepat dan akurat. Kesabaran dan ketelatenan menjadi 2 hal berarti dalam proses pengasuhan ❤
BalasHapuskarena setiap anak unik dan diciptakan dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya. Memang orang tua kudu sabar dan terus berusaha tak lupa menyerahkan kepada yang ahli untuk memberikan saran terbaik supaya kita sebagai orang tua bisa menjalankan dengan lebih terarah dan terus bersemangat
BalasHapuskalau membaca atau mendengar cerita temen-temen mengenai anaknya yang katanya speech delay atau "berbeda" dengan anak-anak yang lain, bikin terharu sama perjuangan orang tuanya yang nggak kenal lelah buat melatih, mengajar pelan-pelan si anak.
BalasHapusBiasanya kalau masih kecil, anak-anak susah dikontrol ya mbak. Adik aku yang cowok, waktu masih balita, aktif lari larian kesana kemari, bahkan pernah hampir ke jalan raya waktu di Malang dulu. Otomatis was-was yang ngejar
sekarang udah gede, malah biasa aja anaknya, anteng yang kayak males malesan kalau lagi ga mood
Saladin hebat.
BalasHapusMashaAllaa~
Memang dengan kesabaran orangtua, semoga membuahkan hasil yang manis untuk generasi anak-anak yang bahagia dan cerdas.
Cerdas bukan hanya akademik tapi juga kemampuan bersosialisasinya yang menjadi anak mudah dicintai lingkungannya dan selalu membawa kedamaian.
Alhamdulillah Saladin tumbuh jadi anak yang cerdas dan sehat, berkat ketelatenan dan kesabaran orang tuanya terutama Bunda Saladin nih, you did a great job dear! Sehat selalu sekeluarga yaa
BalasHapusdari Bunda Saladin saya jai banyak belajar tentang parenting, mengetahui keunikan anak-anak, dan lainnya, termasuk bagaimana menerima anak yang berbeda atau tidak umum dengan orang lain, dan melihat Saladin ini anak yang unik bun, kecerdasannya di atas rata-rata kalau baca cerita-cerita di tulisan Mba ini
BalasHapusSehat selalu untuk bunda dan Saladin. Kebetulan saya juga punya anak spesial. Di awal sangat menguras mental saya. Tapi seiring waktu, ikhlas dan berusaha sebaik mungkin adalah jalan terbaik.
BalasHapusAku selalu senang membaca soal pengasuhan Bunda Saladin. Bakat coding dan desain grafisnya diasah terus bunda, jarang-jarang anak sekecil itu suka dengan coding. Aku sebagai lulusan informatika, mendukung penuh anak-anak untuk melek IT dan mempergunakannya untuk hal yang baik.
BalasHapusMasyaAllah.. Kenapa aku jadi haru ya membaca tulisan ini :'( Sehat selalu ya Saladin dan bundanya.. Semangat bun, salut dengan dirimu.. <3
BalasHapusSehat sehat anaknya ya kak.. apapun kondisinya anak adalah anugerah terindah dari Yang Maha Kuasa
BalasHapus