“Belajar di sekolah kok hanya menggelindingkan ban bekas? Enggak ada gunanya!”
Pernyataan
itu sangat menohok. Untung orang yang bilang posisinya jauh (karena hanya
menyampaikan lewat DM). Kalau tidak udah kutinggal begitu saja karena takut
emosi.
FYI,
Saladin belajar di sebuah sekolah swasta (sekolah alam). Sekolah model ini
memang baru ada di kotaku. Namanya juga sekolah alam, tentu ada banyak
aktivitas di luar ruangan. Termasuk sesi menggelindingkan ban bekas.
Mengapa Harus Ban Bekas?
Ternyataa,
menggelindingkan ban bekas juga ada gunanya. Pertama, anak yang ada di sekolah
alam kan rata-rata kinestetik. Jadi setelah masuk gerbang lalu dhuha, mereka
diajak untuk melakukan kegiatan ini agar energinya tersalurkan. Istilahnya adalah
belajar lapangan.
Kalau
sudah agak lelah baru mereka diajak untuk memegang buku. Beginilah cara
mengatasi dan mengajari murid kinestetik. Tidak bisa disamakan dengan anak
dengan metode belajar yang lain.
Baca: Asyiknya Belajar di Sekolah Alam
Metode lain dalam belajar lapangan ada bermacam-macam, jadi anak tidak akan bosan. Contohnya adalah murid diberi tugas untuk menyiram tanaman, menyapu halaman sekolah, bahkan bersama-sama membersihkan kolam ikan.
FYI ada aquaponic di dalam sekolah, jadi ada kolam ikan sekaligus kebun
sayur mini.
Perundungan Akibat Pemilihan
Sekolah Anak
Jujur
daku sebenarnya agak sedih ketika dirundung karena pilihan sekolah yang
berbeda. Saat ini sekolah kan ada banyak ya. Ada sekolah negeri, swasta pun
macam-macam. Ada yang nasional plus, berbasis agama, sekolah alam, dll.
Hari
gini masih mem-bully pilihan orang
lain? Sama aja tidak menegakkan demokrasi di negeri kita. Lah suka-suka orang
tuanya lah mau menyekolahkan anak di mana. Yang penting cocok dengan metode belajar anak dan sesuai dengan visi dan misi
keluarga.
Memang Kurikulumnya Berbeda
Di
sekolah Saladin memang kurikulumnya berbeda. Bukan kurikulum merdeka atau yang
lain, tetapi PIESQ. Kepanjangannya adalah physical
intellectual emotional spiritual quotient.
Jika
kurikulumnya berbeda maka metode pembelajarannya juga berbeda. Tidak bisa
disamakan dengan sekolah konvensional.
Abaikan Saja, Jangan Emosi
Bagaimana
jika ada orang lain yang merundung keputusan kita sebagai orang tua untuk
memasukkan anak di sekolah tertentu? Sudahlah, tahan emosi, abaikan saja.
Sudah Betah di Sekolah Alam
Nanti
setelah lulus SD, Saladin akan kusekolahkan juga di SMP alam (yayasan yang
sama). Alasannya karena dia sudah betah dengan lingkungan di sana dan cocok
dengan guru-gurunya. Gimana gak kerasan kalau
bunda guru benar-benar mengajar dari hati, seperti anaknya sendiri.
Jadiiii,
please deh! Stop merundung ibu lain
yang mengirim anaknya untuk belajar di sekolah tertentu. Ada banyak
pertimbangan mengapa tempat itu dipilih, selain kurikulum dan biayanya, juga
lingkungannya.
Daku
percaya tiap sekolah itu baik dan anak akan berkembang pesat jika ia belajar di
sekolah yang tepat. Cocok-cocokan ya, jadi jangan paksakan anak harus
dimasukkan ke sekolah tertentu, dengan alasan di sana semua muridnya
berprestasi, bilingual or trilingual, tetapi
anak malah stress sendiri karena dipaksa belajar.
Semangat yaaa Saladin dan bunda!
BalasHapusAku jadi inget teman-teman yang bersekolah di homeschooling karena mereka juga punya alasan yang kuat. Waktu itu mbak drg. Anne Adzkia sempat curhat galau, karena dianggap "lemah" - tidak berani menyekolahkan anaknya di sekolah umum.
Untunglah beliau menguatkan hati dan sekarang malah medsos, website tentang homeschool (Sakola bumi) ini jadi basis pembelajaran, dan diundang ke mana mana untuk sharing!
So, pilihan terbaik untuk anak kita, tentu saja ada di tangan orangtua yang peduli dan sayang dengan masa depan anaknya ya bun!
Tetap semangat belajar dan berproses di Sekolah Alam. Karena ini adalah pilihan terbaik untuk Saladin oleh orang tuanya. Biarkan Anjing menggonggong kafilah berlalu. Betul, jangan didengar, kalau sudah diberikan penjelasan tapi masih menghina berarti orang-orang itu memang tidak layak berada dalam hidup Kita. Harusnya mendukung malah membully. Itu saja sudah tidak benar.
BalasHapusCara belajar setiap anak itu berbeda-beda, gak bisa disamakan. Kalau anak tipe kinestetik dipaksa untuk belajar dalam kelas, duduk diam di mejanya pasti akan merasa bosan dan pelajaran juga sulit diterima.
BalasHapusMemang udah bener sekali, Mbak, menyekolahkan anak kinestetik di sekolah yang mengasah motoriknya . Supaya anak bisa lebih konsentrasi.
Dulu anak saya juga sekolah yang ada pembagian kelas berdasarkan cara belajar anak. Anak dengan cara belajar kinestetik dipisahkan dengan anak yang cara belajarnya audio dan visual. Supaya semua bisa konsentrasi belajarnya.
Sudah, biarkan aja orang-orang yang sok tau, merundung ibu yang menyekolahkan anaknya di sekolah alam. Mereka itu belum paham dan bisa jadi iri hehehe. Yang penting anak belajar dan bermain dengan bahagia, orang tua tenang ga was-was lagi. Cara dan gaya belajar anak tentu berbeda2, semangat mom!
BalasHapusHeran sama orang2 yang hobinya ngomentarin pilohan orang padahal kan itu urusan kita dan kita yg paling tau apa yg terbaik buat kita dan keluarga.
BalasHapusSemangat yq Saladin dan bunda yg penting Saladin happy dan terus berprogress
Bayaran Sekolah alam memang mahal harganya dan cocok buat anak yang aktif. Kalau mpok memilih SDN negri aja deh yang gratis.
BalasHapusHehe namanya juga netizen mbak
BalasHapusApa saja dikomentari
Termasuk memilih sekolah untuk anak
Padahal pilihan sekolah itu hak Preogeatif orang tua ya
Setuju sekolah yang tepat Insya Allah bakat anak terasah, prestasi pun terukir tapi yang paling penting anaknya suka
BalasHapusAjaib yaa ngga ikut bayarin sekolah kok berani-beraninya merundung pilihan sekolah anak orang. Abaikan saja say, setiap orang pasti sudah punya pertimbangan sendiri ya pilih sekolah untuk anak kok mereka repot
BalasHapusMemilih sekolah untuk anak pasti orangtua akan lebih paham. Karena lebih tau karakter anak. Aku juga awalnya memilih sekolah alam untuk anakku yang kedua tapi ga jadi karena jarak yg terlalu jauh
BalasHapusSemangat ya mbk.. Kadang kita ngerasa sedih banget setelah dibully, semoga setelah itu jadi pribadi yang lebih kuat lagi ya mbk. Baru tahu ternyata kegiatan awalnya di sekolah menyalurkan energi, ini menarik banget. Sesuai dengan anak2 kinestwtik ya
BalasHapusSekolah di alam itu menyenangkan seru dan banyak pengalaman ya mba. Anak-anak bisa lebih banyak eksplorasi. Sayapun termasuk yang ingin sekali anak banyak belajar di alam
BalasHapus