Mama jelek!
Betapa sedihnya ketika
kata-kata itu terlontar dari mulut anakku sendiri. Apakah salahkuu dan apa
dosakuu (yang nyanyi berarti kita seumuran). Haiyaa, Saladin, 11 tahun,
lagi-lagi tantrum.
Ketika Saladin tantrum
maka bagaimana? Daku berusaha keras untuk tenang lalu melipir. Namun kadang
juga bisa kelepasan. Bukaan, bukan nyubit, karena daku anti sekali KDRT.
Kelepasannya itu berupa ikutan teriak dan tantrum juga gitu dan suasana rumah
jadi runyam.
Stay Cool
Sebenarnya saat anak
tantrum, ibu wajib untuk tenang dan menarik nafas. Lantas menginvestigasi apa
saja sih penyebab anak marah dan ngambek gak jelas gini? Mengenai penyebab
tantrum udah pernah dibahas ya di bawah ini:
Kalau anak tantrum maka
sebaiknya memang menghindar darinya. Pertama, dia bisa marah lalu melakukan
kekerasan fisik. Kedua, ibu juga bisa tegoda untuk balas nyubit.
Jadi mending ngumpet dulu
di kamar mandi atau di dapur, lalu cuci muka. Tarik nafas yang panjang,
hembuskan, dan ulangi sampai beberapa kali. Kalau udah tenang baru deh temui
anak dan semoga amarahnya juga sudah hilang.
Mengapa harus
menghindar lalu menenangkan diri? Ya karena jangan sampai ibunya ikut tantrum. Setelah
cuci muka pasti kita udah lebih tenang lalu siap memeluk dan meredakan
amarahnya.
Jangan Ikutan Marah
Tapii mood ibu tuh
kadang sedang jelek ya. Kalau anaknya tantrum maka ibunya juga ikut tantrum,
teriak-teriak, bahkan menangis. Kalau sudah begini maka hancurlah dunia. Rumah terasa
panas, apalagi jika tidak ada ayahnya yang menengahi.
Oleh karena itu penting
bangeeet bagi ibu untuk jaga mood, salah satunya dengan meluangkan waktu me
time. Ibu juga perlu mempelajari cara menangani ledakan emosinya sendiri. Karena
ibu yang bahagia dan bisa mengatur emosi, maka anaknya juga akan bahagia.
Bagaimana Jika Terlanjur Marah?
Lalu gimana kalau sudah
terlanjur marah bahkan kelepasan main fisik? Pasti nyesel kan? Gak mau kan kita
tiap malam memandang anak yang ketiduran (setelah tantrum) lalu minta maaf
sambil menangis.
Ketika anak sudah
bangun, yuk dirangkul lalu meminta maaf. Jangan ada gengsi di antara kita. Orang
tua bisa saja salah dan ikut marah saat anaknya tantrum. Yang penting jangan
diulangi lagi, YGY.
Berpelukaaan
Salah satu cara ampuh
untuk merekatkan bonding ibu dan anak adalah dengan berpelukan. Anak akan suka
dipeluk, disayang, dan perlahan-lahan jarang tantrum. Apalagi bagi anak yang
bahasa cintanya physical touch, ia
akan minta dipeluk tiap hari, sebelum berangkat sekolah maupun saat mau tidur.
Jadiii kalau anak lagi
tantrum jangan ikut emosi yaa kalau tidak mau suasana rumah jadi panas. Tetaplah
tenang dan Tarik nafas panjang. Jangan ikut tantrum jika tak mau ada kekacauan di
istanamu sendiri.
Ya Allah, relate banget sih mba meski inginnya ideal ya dimana anak tantrum kitanya tetep stay cool. tapi kadang situasi gak se-ideal itu ya. Kebanyakan malah kita nya juga lagi bad mood.
BalasHapussaya juga seringnya minta maaf dan peluk anak kalau udah sama-sama tantrum. menjelaskan perasaan saya agar anak juga tahu kalau ibunya just only ordinary human yang juga kadang punya emosi marah atau bad mood.
Memang kadang-kadang ucapan anak bikin orang tua kaget ya, Mbak. Seperti keceplosan, Mama jelek, mama jahat, dan sebagainya. Anak lain juga begitu. Dan ini kadang karena mengikut temannya, atau nonton sesuatu. Salah satunya karton Sinchan yang kalauj kesal bilang "Mama Jahat".
BalasHapusMakanya orang tua memang jangan sampai terpancing. Karena orang tua marah dengan suara tinggi, anak juga nanti akan ikut-ikutan.
betuuul, kadang kita bisa ikut emosi juga tapi tetap harus tenang dan bersabar agar keadaan menjadi membaik kedepannya :')
BalasHapusjangan sampai ibu juga ikutan tantrum ya, harus bisa menenangkan diri dan memastikan bahwa anak tantrum bisa diatasi dan diketahui penyebabnya sehingga masalah bisa diselesaikan dengan baik ya. Kudu sabar banget
BalasHapusHaha, aku dulu sering gitu
BalasHapusAnak tantrum aku akan lebih tantrum
Lalu yang bingung bapaknya
Menenangkan anak dan istri
Bener banget bun, memahami penyebab tantrum anak dan menjaga ketenangan diri saat menghadapinya adalah kunci untuk mengatasi situasi tersebut. Memberikan waktu untuk menenangkan diri sebelum berinteraksi dengan anak sangat penting agar kita bisa merespons dengan bijaksana.
BalasHapusKuncinya berarti pada orangtuanya juga ya kak.
BalasHapusKalau orangtuanya bisa sabar, maka bisa diatasi dengan baik ya.
Penting hal ini diketahui oleh calon orangtua juga sih
Aaakk bener banget mba, Isya juga pernah tantrum dan akunya ikutan tantrum hasilnyaa yaa bisa ditebak. Situasinya makin runyeeem wkwkwk untung masih sadar dan segera tobat wakakak
BalasHapusMashaAllaa~
BalasHapusAku sesungguhnya tadi uda kepikiran nih, mau komen apa. Tapi liat Saladin pakai baju tulisan "My Mom is A Blogger" jadi ilang deh.. mau komen apa tadi yaak.. hihihi~
Iyaya, kalo anak uda tantrum.. tuh suka gengges sendiri.
Dan uniknya, setiap usia ada tantangannya masing-masing untuk masalah tantrum ini.
Jadi, tetap berproses dan semoga semakin "dekat" dan menjadi sahabat anak. Jadi ada ruang komunikasi yang terbuka di sana.
Mbaaak aku salfok sama Saladin yang di atas lemari itu. Kok bisaaa? Setuju sih, menghadapi anak tantrum memang harus dengan kepala dingin dan kesabaran ekstra. Aku belajar ini setiap kali dititipi jaga ponakan.
BalasHapusSusah lho pas anak tantrum, lalu aku mesti stay cool. Relate banget ini tulisannya. Cuma ya bisa. Biasanya kalo anak tantrum kubiarin dulu sih. Nanti klo udah reda baru kuajak ngobrol.
BalasHapusWah bener banget nih kalo anak tantrum maka ibu nya sebisa mungkin dipastikan jangan ikutan tantrum. Agar anaknya segera kembali normal. Yuk, belajar stay cool, Mom!
BalasHapusAku kalau habis marahin anak, justru aku yang nangis mbak. Huhuhu... Paling gak bisa nahan emosi. Belajar banyak nih dari mbak Avi buat jaga emosi biar gak gampang marah sama anak
BalasHapus