Haissh dari judulnya udh provokatif. Sorry ya,
perlu klean tau kalo daku tuh biasa aja ama smoker. Suamiku juga merokok. Tapi
gara-gara seriesnya hits maka daku jadi baca bukunya lalu nulis review novel
Gadis Kretek.
Ini data bukunya:
Penulis: Ratih Kumala
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun: 2012
Dikisahkan Pak Raya (Soeraja) sedang sakit
keras karena stroke dan kanker. Dia ingin agar putra bungsunya, Lebas, mencari
Jeng Yah. Lebas bingung karena petunjuknya hanya foto dan surat yang sudah tua.
Lebas memenuhi permintaan sang ayah. Di tengah
perjalanan ia ditemani oleh sang kakak. Mereka juga bingung, siapa Jeng Yah?
Mengapa sang ibu cemburu ketika nama itu
disebut?
Dengan uang dan fasilitas sang ayah, Lebas
berusaha mencari Jeng Yah tanpa pusing mikirin biaya bensin dll. Raya adalah
orang kaya yang old money berkat
bisnis rokoknya.
Alur yang Maju-Mundur Cantik
Dalam review novel Gadis Kretek maka daku bisa
bilang kalau alurnya maju - mundur. Tiba-tiba pembaca terlempar ke masa lalu,
saat Indonesia masih dijajah Jepang. Ada Idroes Moeria yang membuat bisnis
rokok setelah bossnya berhenti (karena penjajahan).
Namun Idroes mendapatkan pesaing yakni
Soejagad, mantan rekan kerjanya. Mereka tak hanya berusaha memasarkan rokok
produksi masing-masing. Namun juga berebut perhatian dari Roemaisa (Roem) sang
gadis desa.
Beruntung Idroes diterima saat melamar Roem.
Pertama karena ia bisa baca-tulis (dan Jagad tidak). Kedua, sang mertua
tertarik dengan bisnis rokoknya.
Pembaca kembali ke masa depan dengan Lebas
yang kebingungan. Apakah Jeng Yah mantan pacar ayahnya? Ia pergi ke Magelang
dan Kudus untuk mencari petunjuk, karena perusahaan rokok ayahnya berakar dari
2 tempat itu.
Kemunculan Dasiyah
Setting kembali ke masa lalu ketika Idroes dan
Roem bersatu kembalik setelah ia diculik oleh penjajah. Roem sangat bahagia,
apalagi setelah itu ia hamil dan melahirkan seorang putri cantik bernama
Dasiyah. Kemudian lahirlah Rukayah.
Dasiyah tumbuh menjadi gadis yang mencintai
kretek dan aroma tembakau. Ia dipercaya sang ayah untuk membantu mengelola
usahanya. Bahkan Dasiyah punya merek rokok sendiri bernama ‘Gadis Kretek’
dengan formula saus yang dia buat sendiri.
Saat Dasiyah memasarkan rokok mereknya, ia
bertemu dengan Soeraja (dibaca Suraya). Raya akhirnya bekerja di pabrik rokok
milik Idroes dan berhasil mencuri hati Dasiyah. Namun mereka gagal menikah dan
Dasiyah memukul kepala Raya dengan lampu kerosene!
Mengapa Dasiyah begitu marah? Apakah ia
cemburu berat atau ada sebab yang lain? Berhasilkah Lebas menemukan Dasiyah? Baca
sendiri yuk.
Apakah Novel Ini Mendukung Penyebaran Rokok?
Mungkin banyak pembaca yang bingung, mengapa
sih judulnya Gadis Kretek? Bukannya regulasinya makin ketat dan harganya
dinaikkan tiap tahun? Kok malah Ratih Kumala bikin cerita tentang rokok?
Jangan marah dulu gaeees. Pertama, ini cerita
fiksi sejarah dan sejarah industri rokok di Indonesia tuh udah lamaa, bahkan
sejak era penjajahan (atau era kerajaan) sudah ada rokok tingwe (linting dewe).
Rokok kretek dinamai kretek karena saat dibakar berbunyi ‘kretek-kretek’.
Kedua, daku bikin review Novel Gadis Kretek
dan baru paham maksud dari penulisnya. Ada sindiran-sindiran halus tentang
rokok. Ketika Dasiyah masih bayi, sang ibu marah-marah karena para tetangga
datang (dengan alasan ingin menjaga plasenta Dasiyah yang dikubur-biasanya di
dekat rumahnya). Roem marah karena mereka menjaga sambil merokok dan takut
bayinya akan keracunan asap rokok.
Perjuangan Dasiyah demi Cita-Citanya
Yang
dititikberatkan dari Gadis Kretek adalah perjuangan Dasiyah. Sebagai gadis muda
yang kaya, ia punya privilege dan
dipercaya oleh sang ayah. Namun ia tetap bekerja keras demi kemajuan bisnis
keluarganya, dan bereksperimen membuat saus rokok yang enak.
Nah,
gimana, klean masih pengen baca atau nonton seriesnya setelah baca review novel
Gadis Kretek? Buku ini sangat worth it untuk
dimiliki dan dibaca karena ada percikan semangat perjuangan Dasiyah. Atau klean udah
baca novelnya sejak lama?
Novel Gadis Kretek ini sangat menarik menurutku secara pribadi. Penulis sangat bagus menciptkan alur maju-mundur, penokohan, serta ceritanya.
BalasHapusBeneran sangat worth untuk dibaca berulang dan dimiliki novelnya.
Akan tetapi aku memang belum kesampean nonton seriesnya, padahal pemain nya oke semua ya.
Aku nonton baru episode 3 nih.
HapusOh aku baru tau kalau ada bukunya. Aku suka film ini krn mamaku suka sama Aldebaran. Halah. Kidding. Aku suka ntn dgn alur yg sebentar2 masa lampau lalu kembali ke masa di depan. Kdg kita suka missed kl alurnya mulai dr masa lampau ke depan. Mau cari ah bukunya.
BalasHapusHahaha Lebas di sini emang cakep tapi tengil banget
HapusAku malah tahu dari anakku kalau dia baca novelnya duluan. Trus ngebut deh nonton di Netflix. Aku belum baca maupun nonton...hihi. Tapi baca review sana-sini jadi seolah udah baca.
HapusTernyata ada pesan tersirat ttg bahaya rokok yah...
Audiens malah bahas kebaya Janggan-nya mbak Yah...wkwkwk
Menarik sekali kan gadis kretek ini, daku juga review tapi dari versi filmnya. Tak sabar membaca bukunya juga.
BalasHapusNah saya belum kelar nonton nIh Kak.
HapusAku belum baca bukunya, tpi uda nonton seriesnya. Hal menarik dari seriesnya yg aku ambil adalah, dasiyah juga mati karena infeksi paru, jg soeraja juga mati karena penyakit kanker paru kalo gak salah. Aku gatau apakah di novel juga sama. Bagiku itu pesan mendalam, efek dari rokok
BalasHapusKalau di novel, Dasiyah meninggal karena habis melahirkan....
HapusPerbedaan yang sungguh mencolok sekali.
HapusRasanya dibuat perbedaan agar lebih menarik dari sisi "pesan" yang ingin disampaikan ke penonton, mungkin yaa..
Belum baca yang versi novel. Ini memang ada akar sejarahnya di dunia nyata
BalasHapusPenggambaran di novelnya lebih detail daripada di seriesnya ya Mbak. Ada beberapa scene yang beda juga antara novel dan seriesnya. Aku lebih seneng baca novel biasanya dibandingkan kalau udah jadi film atau series, biasanya banyak yang nggak sesuai bayangan pas mbaca.
BalasHapusAku baru buka beberapa halaman pertama dari Novel Gadis Kretek.
BalasHapusMenarik dan aku mendukung banget kalau sineas Indonesia mengangkat kisah seperti ini. Selain sejarah yang dibalut fiksi, kita semua jadi dipaksa belajar kondisi negara saat itu serta latar belakang perilaku seseorang karena keadaan dan lingkungan.
daku belum baca novelnya maupun menonton seriesnya.
BalasHapussepertinya kalau memilih bakal daku dahulukan baca novelnya dulu, soalnya pernah baca review antara novel dan seriesnya ada bedanya gitu
aku sudah nonton seriesnya nih mba, menarik yaa, penuh filosofi juga. banyak makna bagus yang bisa kita teladani, tentunya bukan kebiasaan rokoknya yaa, BTS dari pembuatan rokok itu termasuk butuh citarasa tinggi juga ya tenyata. Terkesan dengan bahasa sausnya, hehe.
BalasHapusSaya belum pernah membaca novelnya, Mbak. Dan sangat penasaran dengan seriesnya. Apalagi yang main Dian Sastro Gadis Sampul 1996 favorit saya hehehe. Masuk list saya tahun 2024 ini.
BalasHapusDian Sastro memang mempesona 😄
HapusMenurutku kalau novelnya sih aman ya karena yang lebih diangkat menurutku sejarah kretek. Nah yang dipermasalahkan orang-orang kenapa rating versi serial Gadis Kretek ditujukan untuk anak 13 tahun ke atas
BalasHapusaku udah kelar ntn seriesnya tapi belom kelar baca bukunya haha. seru sih ceritanya. cocok banget yang main Dian Sastro
BalasHapusAku sudah nonton seriesnya sih mbak
BalasHapusTapi penasaran juga sama bukunya
Uda donwload di gramdig juga, tapi ya itu bacanya blm sempat
Jujurly aku blm nonton dan belum baca... wkk... biasanya nunggu liburan agak panjang dulu baru ngebut nonton sampe habis...
BalasHapusIih sumpah jadi penasaran pengen baca setelah kamu review mbak. Bagusan mana sih novel sama filmnya. Aku lom liat keduanya. Huhuhuhu....
BalasHapusBelum nonton seriesnga , bukunya juga belum saya baca tapi baca ulasan ini jadi penasaran mau baca juga. Kira2 ceritanya sama dengan yang di seriesnya atau gak ya? Kudu nonton juga nih biar bisa membedakan sendiri
BalasHapusudah nonton seriesnya, tapi belum baca novelnya. tapi kalau lihat dari film sih seru yaa, alur ceritanya juga enak banget ditonton. apalagi setelah nonton podcast dian sastro yang nyeritain betapa beratnya jadi peran Jeng Yah, harus nahan marah 😂
BalasHapus