Sabtu, 07 Oktober 2023

Review Film Hati Suhita, Ketegaran Seorang Wanita Muda

 Judul: Hati Suhita

Sutradara: Archie H

Pemain:

Nadya Arina (sebagai Alina Suhita), Omar Daniel (sebagai Gus Birru), Anggika (sebagai Rengganis), Ibrahim Risyad (sebagai Dharma), Dessy Ratnasari (sebagai Umi – ibu mertua Suhita), David Chalik (sebagai ayah mertua Suhita), Widyawati (sebagai nenek Suhita)

Penata musik: Tya Subiakto

Diadaptasi dari novel karya Khilma Anis

 

film Hati Suhita

Siapa yang udah baca novel Hati Suhita?

Begitu tahu novelnya dibikin film, daku langsung antusias. Namun sayangnya baru bisa nonton di bulan Oktober ini.

Hati Suhita menceritakan kisah yang sebenarnya klasik yakni perjodohan tetapi latar belakangnya pesantren sekaligus budaya Jawa.

Jadi, Suhita adalah nama ratu di kerajaan Jawa kuno. Alina Suhita diharap menjadi wanita Jawa yang tangguh dan memenangkan peperangan. Tetapi sekaligus patuh karena ia dibesarkan di pesantren (ayahnya seorang ulama).

Hati Suhita Khilma Anis

 

Sejak remaja Suhita sudah dijodohkan dengan Gus Birru. Perjodohan ini disengaja karena ortu dan mertua Suhita sama-sama pemimpin pesantren, dan diharap Suhita kelak (ketika lulus mondok) bisa menjadi pemimpin pesantren.

Kok yang mimpin wanita?

Pesantrennya emang beda karena mengajarkan persamaan hak antara pria dan wanita. Lagipula Gus Birru, anak tunggal sang kiai di pesantren, lebih tertarik berbisnis (punya kafe) dan aktif di pergerakan di luar lingkungannya.

Suhita yang Cerdas

Sejak awal film diperlihatkan Suhita yang jadi kesayangan orang tuanya, kakek-neneknya, serta kedua mertuanya. Umi (ibu mertuanya) menganggap Suhita seperti anak kandungnya sendiri. Sedangkan bapak mertuanya senang sekali dengan masakan Suhita.

Alina Suhita


 

Suhita diplot jadi pemimpin pesantren karena memang cerdas. Dia tak hanya pintar mengaji, menguasai kitab kuning dan kitab-kitab lain. Tapi juga ingin memajukan pondok pesantren dengan modernisasi dan ditambah dengan perangkat pendukung.

Gus Birru yang ‘Menggemaskan’

Tapii sayangnya Suhita belum bisa mengambil hati Gus Birru (Gus adalah sebutan untuk anaknya kiai). Si Birru ini ganteng, pintar, pebisnis, dan dari keluarga baik-baik. Suami idaman lahh.

Birru tidak mau mencintai Suhita karena ia sebenarnya memiliki kekasih bernama Rengganis. Mereka sama-sama aktif di pergerakan. Gus Birru protes, dia sering menyuarakan kebebasan berpendapat, tetapi tidak bebas memilih istrinya sendiri. Dia terpaksa dijodohkan demi mematuhi orang tuanya.

Gus Birru

 

Akhirnya Suhita dicuekin sejak malam pertama. Bahkan di hari lain, ketika dia sengaja menggoda (pakai baju seksoy) Birru juga tetap dingin.

Kasian banget yaa. Ajaibnya Suhita  enggak marah atau protes. Dia tetap menghadapi suaminya dengan sabar. Berakting (di depan mertuanya) seolah semuanya baik-baik saja.

Gus Birru Mulai Melunak

Titik balik dari hubungan Suhita – Gus Birru adalah ketika si Birru sakit parah, ternyata kena tipes. Suhita bergegas membawa suaminya ke RS. Di sana ia menunggui dan menyuapi dengan sabar banget, walau Gus Birru masih ‘dingin’ (sekaligus ngeselin).

Tapi Gus Birru lama-lama paham mengapa Suhita yang dijodohkan dengannya. Karena ia wanita yang benar-benar cerdas dan memahami hampir semua buku yang ada di perpustakaan pribadinya. 

Suhita dan Gus Birru

 

Awalnya tuh si Birru nuduh Suhita mau-mau aja dijodohkan demi kekuasaan (karena otomatis dia jadi pemimpin pesantren setelah nikah). Astagaaa! Kok bisa pikirannya kayak gitu!

Padahal Suhita yang berhasil mendamaikan Gus Birru dengan ayahnya. Kedua mertuanya diajak ke kafe milik Birru lalu sang ayah sadar bahwa anaknya telah jadi orang sukses, dan tidak meninggalkan misi akhirat. Karena di kafe juga ada tempat solat-nya.

Rengganis yang Galau

Penonton dibikin gemas dengan Rengganis yang masih belum rela Gus Birru menikah dengan wanita lain, dan sering menelepon. 

Rengganis

 

Gus Birru juga masih ngarep dan ngajak ketemuan, bahkan bekerja sama membuat majalah. Di film ini ditampakkan Rengganis selalu memakai kerudung merah  (sebagai tanda antagonis?)

Ada Dharma

Ada lelaki bernama Dharma yang sepertinya diam-diam naksir Suhita. Jadi ini bukan cinta segitiga tapi segi-empat. Apakah Suhita  mempertahankan Gus Birru meski dicuekin? Atau melepaskannya lalu menerima Kang Dharma? Nonton sendiri yuk!

Peranan Para Artis Senior

Di film Hati Suhita ada beberapa artis senior seperti Widyawati, Dessy Ratnasari, dan David Chalik. Acting Teh Dessy bagus banget dan bisa beradaptasi sebagai ibu-ibu Jawa (meski bukan orang Jawa). 

Dessy Ratnasari Suhita

 

Sedangkan David Chalik sukses berperan sebagai bapak mertua yang sabar tapi tegas. Terakhir kali daku nonton Mas David di film Ranah 3 Warna sebagai bapaknya Alif (yang orang Padang). Tapi di film Hati Suhita beliau juga berhasil acting jadi kiai di Jawa.

Novel vs Film

Nahh karena merupakan film adaptasi maka ada sedikit perbedaan antara novel dan filmnya. Daku udah baca setengah novelnya dan merasa kalau di buku, Gus Birru lebih ngeselin. Jadi Suhita lebih makan ati.

Sinopsis film Hati Suhita

 

Tapi yaa namanya film adaptasi, wajar kalau ada perbedaan, dan kalau tidak melenceng dari inti cerita ya gakpapa sih. Kalau klean mau baca tentang film adaptasi coba deh meluncur ke blognya Bang Raja Lubis karena beliau pernah menulis tema ini.

Apresiasi daku berikan ke Mbak Tya Subiakto karena telah menata musik di film Hati Suhita dengan begitu bagusnya. Sesuai banget dengan filmnya (drama). Daan daku baru lihat di IG plus tahu info, kalau yang memainkan biola di beberapa scene di film ini adalah Haloterong alias Nahla. Ada yang pernah main ke blognya Nahla? 

Jadi gimana, masih mau nonton film Hati Suhita? Atau cukup baca bukunya?

 

24 komentar:

  1. wow ada David Chalik, dulu hits banget nih tampil di tv
    aku penasaran pengen di spolier penuh hehehe
    Kalau ketemu tokoh antagonis, ingin rasanya aku....., kan aku jadi penasaran "niat jahat' rengganis kayak apa ke Suhita

    BalasHapus
  2. Uwaaaaah ada Dessy Ratnasari😍😍😍😍😍??? Udh lamaaaa ga lihat dia main film lagiiii. Aku td coba cari novelnya di aplikasi baca, tapi belum Nemu nih. Kalo ga Nemu baru deh cari di tokped buku fisik.

    Menarik Mbaaa, jadi penasaran walopun filmnya agak ingetin Ama wedding agreement. Udh kebayang sih ending, tapi berharap proses menuju endingnya lebih gregeeet.

    Cuma pastinya aku mau nonton Krn yg main teh Dessy πŸ˜„πŸ˜„

    BalasHapus
  3. Pemainnya legend semua nih, memang tantangan banget membuat film yang diadaptasi dari novel karena ada beberapa penggambaran tulisan yang sulit ke dunia visual, mungkin itu yang membuatnya agak berbeda. Bagi pembaca novelnya tentu sudah familiar dengan jalan ceritanya ya

    BalasHapus
  4. Saya baru denger sih tokoh Suhita ini, entah saya mainnya kurang jauh kali ya, hehehe... Jarang-jarang ya pesantren dipimpin wanita, malah tidak boleh ya kalo nggak salah, kecuali semuanya wanita.

    Kisah percintaan yang berlatar belakang pesantren ini unik juga ya. Nggak melulu soal pergaulan bebas ya. Seru sih pastinya.

    Mungkin saja Rengganis ini salah satu simpatisan partai nganu, hahahahaha.... Makanya pakai kerudung merah terus!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkwkkw

      Suhita biasanya yg baca emang cewek, Mas.

      Hapus
  5. Kalau lihat alur film ini jadi ingat salah satu santriwati di pesantren tempat aku ngajar dulu. Gus di sana sempat menaruh hati ke dia, tapi dianya sadar diri karena Gus pasti akan dijodohkan dengan yang setara, dan benar saja. Akhirnya anak itu malah "rewang" di acara resepsi nya Gus. Ya... sebelas duabelas lah rasa sakit hatinya sama Rengganis.

    BalasHapus
  6. Menarik sih. Aku pernah tinggal di pesantren. Dan kayaknya kalau perjodohan di keluarga gus dan ning tuh kayak hal yang lumrah gitu. meski ada gus atau ning yang memang menikah dengan pilihannya sendiri. itupun karena memang pilihannya kebetulan memang dari keluarga pesantren juga... mirip lah sama Gus Birru dan Suhita..

    BalasHapus
  7. Wah aku baru tau nih ada film ini πŸ™ˆ kisah percintaannya sih kaya "klasik" gitu ya kak, dijodohkan dengan orang yg nggak cinta. Tapi, uniknya ada di alur cerita yg mengangkat tentang pesantren, kesetaraan dan pemimpin wanita. Cerdas banget sampai paham hampir semua buku suaminya.

    Penasaran filmnya, apalagi teh Dessy Ratnasari yg orang Sunda, penasaran aktingnya jadi orang Jawa gimana, hehe.

    Jadi Suhita makan hati banget kayanya ya, dicuekin udah nikah tuh sakit bgt 😌

    BalasHapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  9. ketegaran seorang wanita muda mungkin sang sutradara ingin memberi tahu penonton tentang hati seorang wanita,yang sangat kuat, sabar, dan lembut din mendapat inspirasi dari novel, yang di angkat menjadi film HATI SUHITA

    BalasHapus
  10. Aih, Gus Birru emang menggemaskan kali, hehehe. Bisa-bisanya menganggap Suhita mau dinikahi karena kedudukan. Padahal kan dia berpendidikan. Hiks... pokoknya tim Suhita lah saya Kak. Kalau kata orang-orang di TikTok, tim istri sah. Hehehe. BTW filmnya mengingatkan saya dengan pesantren. Pas mondok dulu, kebanyakan anak-anak Bu Nyai dan Pak Yai pada dijodohin semua.

    BalasHapus
  11. Wiw cinta segiempat yak. Sebenernya tema cerita perjodohan udah umum banget ya. Nah klo cerita di film, tergantung akting pemainnya sih kalo menurut saya, yg bikin jadi seru atau bagus.

    BalasHapus
  12. eh, jadi keinget udah aku masukin list di Netflix tapi belom sempet ketonton haha.

    BalasHapus
  13. Pasti akan ada beda antara Novel dan Film-nya.
    Maka daku lebih demen baca Novelnya lebih dulu baru nonton film, biar udah punya gambaran di awal sebelum gambaran ala sutradaranya hahah

    BalasHapus
  14. Gemes deh masih ada makhluk wanita yang kayak Rengganis. Maksudnya mbok ya udah tahu laki-laki yang disukai menikah, move on, menjauh gitu loh. Jangan turunin martabat perempuan dengan masih telp atau menghubungi.

    BalasHapus
  15. Film ini emg bnyk sih yg review dan bgs bgt. Syg ga semua bioskop menayangkan dlm wkt lama. Biasanya tuh kalo daerah sekitar pesantren, pasti bakal ditayangin lama. Eh kmrn di bioskop dkt rumah malah ga sampe smggu. Syg bgt tuh.

    Film adaptasi emg akan berbeda sih dr novelnya. Bgm pun filmnya jg ttp seru kok.

    BalasHapus
  16. Saya jadi ingat novel online yg udah tamat saya baca. Mirip mengisahkan Gus dan Ning di Jawa gitu. Namanya juga sama Birru dan lebih suka berbisnis buka kafe gitu daripada memimpin pesantren
    Ah saya jadi penasaran sama novel Suhita ini jadinya

    BalasHapus
  17. Ceritanya bagus di novel dan berhasil diwujudkan dalam sebuah film. Sempet nonton trailernya di bioskop, bagus banget sih sinematografi nya

    BalasHapus
  18. mAsyaallah baru baca reviewnya aja belum nonton filmnya udah berasa banget duka yg di alami suhita ... masyaallah wanita yg tegar dan solihah

    BalasHapus
  19. teman2ku di Nurul Hayat pada rame2 nobar ini pilem. prediksi mereka pun terjadiii...pada nangis seemberrr🀣 kayaknya relatable bgt critanyaaa ama ciwi2 ntuh 😍😍

    BalasHapus
  20. Wah, asik juga ya ada perbandingan antara novel dan filmnya. Aku sih biasanya lebih suka baca bukunya dulu sebelum nonton filmnya biar bisa ngerasain bedanya, hehe.

    BalasHapus
  21. Wah ini film yang diangkat dari novel yang best seller itu ya mbak
    Banyak juga teman-temanku yang nonton ini
    Rata-rata ya karena baca novelnya

    BalasHapus