Judul: Hijrah Bang Tato
Penulis: Fahd Pahdepie
Penerbit: Bentang Pustaka
Tahun: 2017
Siapa yang suka takut lihat orang bertato?
Di dalam buku ‘Hijrah Bang Tato’, Fahd Pahdepie menceritakan kisahnya saat mengenal Lalan Maulana atau yang dikenal dengan sebutan Bang Tato. Dia disebut begitu karena nyaris sekujur tubuhnya ada tato (permanen) dan memang pernah menjadi tattoo artist.
Awalnya daku agak bingung karena di bab 1 kirain ditulis dari POV Bang Tato. Ternyata lanjutannya dari POV Kang Fahd Pahdepie.
Fahd Pahdepie mengenal Bang Tato dari sebuah acara lalu beliau memodali sang mantan preman untuk membuka warung mie instan ekstra pedas. Namun gagal. Lanjut bisnis lagi jual nasi uduk, gagal lagi.
Sampai akhirnya Bang Tato diajak untuk bekerja sebagai barista (Fahd punya kafe sekaligus barbershop). Ia semangat untuk belajar dan menjadi barista yang disukai banyak pelanggan. Sejujurnya Fahd kasihan dan kaget karena saat itu Bang Tato baru menikah dan istrinya sering mengaji, ternyata mengaji sekalian untuk menahan lapar……..
Bang Tato yang Berhijrah
Seperti judulnya ‘Hijrah Bang Tato’, di buku ini ditulis perjalanan hijrah seorang mantan preman menjadi pribadi yang lebih baik. Awalnya Bang Tato ingin bertobat karena mimpi (tapi berasa beneran) sedang berada di alam kubur. Lalu beliau terbangun dan cepat-cepat cari masjid untuk salat.
Tapi ada yang melarang….
Untung ada ustad Betawi (tidak disebutkan nama aslinya) yang mendukung hijrahnya. Jadilah Bang Tato rajin ibadah dan mendengarkan kajian. Sampai ia mendapatkan jodoh di acara tersebut.
Bang Tato (Lalan Maulana)
Istri Bang Tato adalah anak seorang ustad. Namun ustad tersebut tidak takut menikahkan anaknya dengan mantan preman karena yakin bahwa Bang Tato sudah bertekad untuk hijrah 100%.
Masa Lalu yang Kelam
Sebelum berhijrah, Bang Tato pernah jadi preman yang disegani (sampai punya anak buah) sekaligus musuh. Ia bercerita dulu coba-coba pakai narkoboy lalu ketahuan, dimarahi, dipondokkan, lalu kabur dan hidupnya jadi gak jelas.
Ketika hijrah Bang Tato bahagia karena menemukan arti hidupnya, bagai terlahir kembali. Namun sekali lagi ujian datang. Salah satu orang tuanya meninggal. Akankah Bang Tato tetap istiqamah atau marah dengan ujian ini? Baca sendiri yukk.
Stigma Negatif Orang Bertato
Dalam buku ‘Hijrah Bang Tato’ diperlihatkan kalau orang Indonesia masih memandang negatif orang bertato. Dicap bakal susah dapat kerja, dll.
Padahal ada yang menganggap tato adalah seni tersendiri. Dan saya yakin kok tidak semua orang bertato itu preman atau orang jahat. Buktinya ada kakak blogger yang sering memperlihatkan tatonya (yang artistik) tapi beliau baikkk banget, bahkan pernah kirim hadiah sebagai motivasi untuk menjalankan hidup.
Fahd Pahdepie
Yang paling salut tuh Bang Fahd Pahdepie yang percaya akan Bang Tato, bahkan memberi modal dan pekerjaan. Ketika orang-orang bingung itu siapa kok ada preman? Lalu mereka menebak pasti itu bodyguard-nya Bang Fahd :D
Padahal bukan yak.
Dan Ia Telah Pergi
Yang mengagetkan, waktu daku menulis short review buku ini di Goodreads (siapa punya akun di sana?) ada ulasan dari Mas Yayan (Omnduut). Beliau menulis kalau Bang Tato alias Lalan ternyata sudah almarhumah!
Innalillahi! Daku langsung cek Google dan ternyata Bang Tato meninggal karena kesetrum mikrofon yang korslet. Padahal saat itu (tahun 2020) beliau sedang mempersiapkan konten dakwah.
Al fatihah untuk Bang Tato. Semoga beliau diterima di sisi-Nya dan menginspirasi bagi semua pembaca buku Hijrah Bang Tato.