“Selamat pagi ibuk, kami informasikan bahwa untuk mengakses layanan harus mengeklik link ini dan tulis kode OTP.”
Sebuah pesan singkat di media sosial langsung datang
begitu aku menuliskan pertanyaan di akun medsos milik Bank BRI. Dalam hati aku
memuji, wah cepat sekali respon CS-nya. Namun sepertinya ada yang salah. Mengapa
CS online memanggilku ibuk bukannya
ibu? Wah, jangan-jangan akun medsosnya palsu!
Karena penasaran aku melihat akun tersebut. Memang tampilannya
mirip sekali dengan akun Instagram Bank BRI yang asli, bahkan foto profilnya
juga sama. Bedanya, akun yang asli bernama @Bankbri_id. Sedangkan yang palsu
bernama @Bankbri_id234952 (ada nomor di belakangnya).
Wah sudah enggak bener ini. Akhirnya demi keamanan,
aku blokir saja akun palsu tersebut. Ternyata memang ada modus dari akun palsu
di media sosial. Salah satu cirinya adalah CS palsu meminta nasabah untuk
mengeklik link atau mengirimkan kode OTP. Padahal link tersebut palsu dan bisa
berujung pada penipuan.
Kalau ini akun Instagram Bank BRI yang asli, wajib diingat ya. Pilih yang asli untuk difollow, hati-hati dengan yang palsu.
Sumber foto: akun Instagram @Bankbri_id
Ciri-Ciri Akun Media Sosial BRI Palsu
Lantas aku pergi ke akun Twitter @KontakBRI dan
menemukan gambar ini. Sosialisasi terus dilakukan agar para nasabah mewaspadai
akun-akun palsu yang mengatasnamakan Bank BRI.
Sumber foto: Akun Twitter @KontakBRI
Pihak Bank BRI selalu mengingatkan nasabahnya agar
berhati-hati dan jangan sampai kena penipuan gara-gara akun palsu. Ini ciri-ciri
akun media sosial palsu yang perlu diwaspadai:
1. Nama Akunnya Serupa Tapi Tak Sama
Nama akun media sosial baik di Instagram maupun
Twitter yang mengatasnamakan Bank BRI adalah @Bankbri_id. Jika ada yang namanya
@Bankbri_35427528 atau nomor lain maka dipastikan itu palsu. Pihak BRI tidak
pernah menyertakan nomor di belakang akun media sosial mereka.
2. Menyapa dengan Panggilan Formal Tapi Salah
CS yang menyapaku melakukan kesalahan fatal dengan
memanggil ibuk, padahal seharusnya ibu. Namanya juga CS abal-abal, beda jauh
dengan yang asli. Malah kesalahan ini membuatku sadar bahwa akun tersebut
palsu.
3. Meminta Nasabah untuk Mengeklik Link
Ketika dikirimi pesan oleh CS Bank, maka CS palsu
akan meminta, bahkan setengah memaksa nasabah untuk mengeklik link. Padahal link
tersebut merupakan penipuan karena nasabah harus mengisi data pribadi lalu isi
rekeningnya bisa diambil. Nangis dong! Makanya teman-teman harus waspada dan
jangan asal klik link.
4. Meminta Nasabah untuk Mengirim Kode OTP
Seorang CS Bank memiliki etika dan ia dilarang keras
meminta kode OTP ke nasabah. Jika ada CS yang memaksa untuk mengirim kode OTP
maka dipastikan akun medsosnya palsu.
5. Nasabah Diminta Mengetikkan Nomor Kartu ATM
CS Bank juga dilarang untuk meminta nasabah
memberikan nomor kartu ATM. Teman-teman jangan mau jika ada CS palsu yang
memaksa untuk memintanya karena sudah jelas ia penipu.
Waspada Pesan WA yang Mengatasnamakan Bank BRI
Selain akun media sosial Bank BRI yang ternyata
palsu, teman-teman juga waspada jika mendapatkan pesan WA seperti di bawah ini.
Sumber foto: Web Turnback Hoax
Pesan tersebut sempat viral di media sosial karena
dikirim ke banyak nasabah BRI. Padahal pihak Bank BRI tidak pernah mengeluarkan
surat seperti itu, apalagi dikirim hanya via WA.
Jika teman-teman lebih teliti maka ada banyak
kejanggalan dalam surat di WA tersebut. Misalnya ada salah ketik yang cukup
fatal (rek yang merupakan singkatan dari kata ‘rekening’ malah ditulis reg). Kemudian
penulisan suratnya sangat tidak rapi.
Jika ada pesan WA seperti itu maka abaikan saja lalu
blokir nomornya. Teman-teman juga mengingatkan ke orang tua, keluarga, dan
kawan-kawan lain agar tidak menganggap serius surat tersebut, karena suratnya
palsu.
Ayo Jadi Nasabah Bijak dan Mewaspadai Kejahatan Siber
Internet ternyata disalahgunakan oleh para oknum
untuk mendulang uang. Sebagai nasabah maka teman-teman diajak jadi nasabah
bijak yang teliti dan tidak terburu-buru mempercayai pesan di media sosial atau WA, yang
dikirim oleh pihak CS. Bisa jadi itu akun palsu dan jika
dipercaya malah teman-teman jadi kena tipu.
Sumber foto: Akun Twitter @KontakBRI
Jangan sampai kita jadi korban kejahatan siber,
serem banget deh! Oleh karena itu, ayo jadi nasabah bijak dan wajib membedakan
antara akun media sosial Bank BRI yang asli dengan yang palsu. Yang asli
memiliki centang biru dan followersnya banyak sekali. CS asli juga menyapa
dengan sopan dan tidak pernah meminta nasabah untuk mengeklik link tertentu.
Menjadi Penyuluh Digital agar Lebih Banyak Orang
yang Terlindungi dari Kejahatan Siber
Nasabah bijak juga jadi penyuluh digital. Jadi,
kalau ada orang yang dikirimi WA yang mengatasnamakan Bank BRI atau dikirimi
pesan di media sosialnya oleh CS palsu, teman-teman bisa memberi tahu bahwa
semua itu palsu. Dengan cara ini maka akan ada lebih banyak orang yang selamat
dari kejahatan siber.
Jadi penyuluh digital enggak susah kan? Bisa dimulai
dari media sosial, dengan memberi tahu dan mengingatkan para followers agar
jangan terkecoh akan akun media sosial BRI yang palsu. Makin banyak yang
melihat konten tersebut maka makin banyak yang tidak kena tipu oleh penjahat
siber.
Yuk lindungi diri sendiri, keluarga, dan kawan-kawan
dari kejahatan siber. Saat berselancar di internet memang harus teliti dan
jangan sampai berkontak dengan akun media sosial BRI yang palsu. Dengan menjadi
penyuluh digital maka lebih banyak nasabah yang selamat dari penipuan dan
kejahatan siber.
Harus selalu waspada ya mba, karena kejahatan siber sangat meresahkan
BalasHapusPenipuan sekarang semakin canggih seiring kecanggihan teknologi. Harus semakin hati-hati.
BalasHapusMau nipu kok ya nanggung ya mba. Ga upgrade diri.. ejaan formal aja bisa salah 🤣🤣. Kliatan sekali bodohnya. Dikira CS bank itu kalo ngirim SMS atau surat resmi pake bahasa informal apa..
BalasHapusInget masa2 aku kerja di bank asing. Kami wajib ikut training tahunan ttg financial crime. Apapun bentuknya, dan kalo sampe gagal ujian training ini, siap2 aja dpt surat cinta dari management . Penaltinya bisa ga trima bonus dan performance dinilai jelek. Saking pentingnya semua staff aware ttg kejahatan perbankan. Kami disuruh menguasai itu, supaya bisa ngajarin nasabah juga, jgn sampai terjebak.
Malah kdg management bikin tes ke semua staff, secara random. Dikirimin email aneh, yg minta kami utk klik link.
Prosedurnya kalo ada email seperti itu, kami hrs lapor ke bagian yg khsus handle ttg financial crime. Jadi kalo sampe si staff malah klik linknya, dan ketahuan Ama management, hukumannya lebih berat lagi. Berarti dia ga paham prosedur.