Selamat hari Kartini! Bestie, apa masih hafal lagu ibu kita kartini, putri sejati? Sebagai seorang princess maka wajar jika Kartini digambarkan dengan sanggul, kebaya, dan kain jarik. Akhirnya dari tahun ke tahun hari Kartini selalu dimeriahkan dengan fashion show berkebaya.
Padahal
hari Kartini bukan sekadar memperingati cara beliau berpakaian. Seharusnya yang
ditonjolkan adalah kesetaraan gender karena ajarannya menggambarkan emansipasi.
Bukannya berlenggak-lenggok dengan kebaya, karena yang penting adalah isi otak,
bukan hanya gincu dan celak. Sebenarnya ada banyak cara untuk memperingati hari
kartini tanpa kebaya tetapi tetap menggambarkan perjuangannya.
1.
Lomba Mendengarkan Curhatan
Manusia
punya dua telinga dan hanya satu mulut. It
means, kita memang sebaiknya lebih banyak mendengar daripada berbicara, ya
enggak bestie? Coba deh seru-seruan bikin acara lomba mendengarkan curhatan. Pemanangnya
dapat hadiah minyak goreng, eh tapi kalau anggaran terbatas bisa kasih minyak
goreng dalam kemasan gelas wkwkkw.
2.
Menyumbangkan Buku dan Majalah
Daripada
numpuk dan dimakan rayap, keluarin deh koleksi majalah dan buku yang numpuk di
rak. Sumbangin aja ke taman baca atau ke anak-anak yang membutuhkan. Kartini masa
kini pduli dengan anak-anak yang kadang di rumahnya Cuma punya buku tulis dan
LKS.
3.
Lomba Tidak Menyentuh HP dan Gadget Lain
Masih
mau challenge? Coba bikin lomba tidak menyentuh HP atau gadget lain. Tentu wajib
di hari libur ya biar lancar dan bukannya kelabakan karena dicariin pak boss. Cara
ini bisa mengurangi kebiasaan scrolling medsos terlalu lama. Hadiahnya juga terserah, bisa voucher belanja
atau minimal gula 500 gram buat bikin kolak.
4.
Memasak Takjil Lalu Dibagikan
Kartini
masa kini kalau enggak bisa mengajar seperti ibu Kartini yang asli bagaimana? Don’t worry be happy, Kartini bisa bantu
sesama dengan membagikan takjil. Sesuai dengan kemampuan saja, kalau
anggarannya terbatas ya bikin 5 cup es blewah (misalnya) lalu ditaruh di masjid
untuk takjil jamaah.
5.
Lomba Memasak Tanpa Minyak
Harga
minyak mahal? Bikin saja lomba masak tanpa minyak dalam lingkup RT. Para ibu
berubah bagai peserta master chef dengan sutil andalan. Nanti kita bisa nyontek
resep semur atau masakan lain yang dibuat tanpa minyak.
Bagaimana,
hari kartini sudah ikut lomba atau lempeng-lempeng aja? Yuk jadi kartini modern
yang enggak hanya cantik tetapi juga suka tantangan dan hobi berbagi pada
sesama.
Wah seru-seru ide lombanya. Kalau challenge nggak pegang gadget mungkin bisa di daerah yang minim sinyal. Nggak ada godaan buat buka sosmed. Wkwk. Masak tanpa minyak juga seru biar nggak ngandelin gorengan mulu..
BalasHapusIya Kak soalnya harga minyak goreng bikin nangis.
HapusHahahahahah kalo ada lomba masak tanpa minyak, kebayang sih serunya. Coba ntr resepnya dibagi2, biar jadi referensi ibu2 lain π€£
BalasHapusOh iya, bicara hari Kartini, jujurnya aku dulu selalu cuti pas hari Kartini . Krn bosen, tiap hari Kartini wajib apke kebaya atau baju tradisional lain. Trus foto2 yg btr diperlombakan dengan cabang lain. Sebagai orang yg males bgt disuruh foto, apalagi kebayaan, aku langsung blass ga tertarik. Makanya tiap hari Kartini, mending cuti aja π
BalasHapusKira-kira bagaimana ya parameter penentuan pemenang untuk Lomba mendengarkan curhatan? Apakah si pendengar harus menceritakan ulang isi curhatan, atau gimana? Unik sih, tapi...
BalasHapusYang perlu digalakkan adalah lomba sehari tanpa menyentuh hape, dan lebih banyak interaksi dengan manusia sekitar, pasti ada dapat pengalaman seru nan unik.
Wkwkwkwk. Pilihan lombanya seru-seru. Paling seru ngebayangin lomba memasak tanpa minyak. Hasil masakannya auto menyehatkan dong ya. Yummyy..
BalasHapusAsikkk bisa2 nih jadi ide lomba pasti seru2. Aku gak kebayang sih gimana lomba mendengarkan curhat dan masak tanpa minyak ini, hahaha gimana kualified buat nentuin pemenangnya ituπ
BalasHapusAku masih suka membaca sejarah Kartini yang semakin diulik, semakin banyak yang harus diteladani. Karena sejarah beliau sebagai pelopor emansipasi wanita, maka wanita masa kini bisa terus berdaya di ranah publik. Tidak terbelenggu dengan doktrin perempuan zaman dulu yang terbelakang dan tak berdaya.
BalasHapusSukses untuk menghidupkan Hari Kartini.
Wah kreatif banget nih ide-idenya apalagi lomba mendengarkan curhatan itu karena kadang kan nggak semua orang bisa tahan dicurhatin selama berjam-jam. Hehe
BalasHapusSetuju banget kak. Makin kesini kartini lebih terasa seperti ajang pake kebaya, sementara penghargaan akan nilai-nilai perjuangannya malah terasa memudar.
BalasHapusSeru-seru ini ide lomba-lombanya ya, pengen nyumbang minyak tapi minyak masih mahaaalll
Wahhh aku kemaren ikutan tuh yang lomba masak tanpa minyak, ternyata banyak juga ya masakan yang bisa dinikmati dan dimasak tanpa harus menggunakan minyak goreng, lebih fressh dan enak juga.
BalasHapus