Selasa, 07 September 2021

Siapa yang Sudah Ikut Ikoy-ikoyan?

Hi guys, pernah dengar istilah ikoy-ikoyan? Bagi kalian yang sering nongkrong di IG pasti sudah

 familiar dengannya. Program yang dibikin oleh selebgram sekaligus pengusaha Arief Muhammad ini

 bikin ngiler, siapa yang gak mau dapat uang jutaan rupiah GRATIS?



Tak heran followers di IG @ikoy2an langsung mencapai 1,1 juta orang, begitu IG resminya dibuat. BTW awalnya program ini ada di IG @ariefmuhammad, baru ada akun @ikoy2an, dan keduanya sering bikin giveaway berhadiah cash keras. Bahkan pernah kasih 100 juta rupiah ke sebuah yayasan sosial.

Pernah Dapat Ikoy-Ikoyan?

Kadang saya ikut ikoy-ikoyan, dan belum dapat dong, wkwkwk. Sudahlah, namanya juga belum rezeki. BTW Ikoy itu nama panggilan karyawannya Bang Arief dan dijadikan nama resmi program ini.



Namun pesertanya emang banyak banget, bisa ratusan ribu orang yang komentar dan jadinya persaingan ketat banget. Biasanya mereka ditanya “lagi butuh apa?” Langsung berderet yang menceritakan kesulitannya.

Berbagai Drama Kehidupan yang Terpampang di Ikoy-Ikoyan

Ketika ada ikoy-ikoyan maka saya juga iseng (magabut banget sih!) bacain komentar-komentarnya. Bagaikan membaca kisah drama saat mengamatinya, bedanya yang ini real, bukan fiksi semata. Ada yang butuh uang buat beliin sepeda anak, buat seragam sekolah anak karena pada kekecilan semua, dll.





Ada pula yang membuat saya menitikkan air mata, misalnya kisah bu guru yang bingung saat ingin mengajar online tetapi gadget-nya kurang bersahabat, akhirnya beliau dtranstfer sejumlah uang untuk beli HP baru. Ada yang butuh uang untuk biaya pengobatan orang tuanya, biaya terapi, kemo, dll.

Setelah baca komen-komen tersebut jadi langsung mingkem, jleb! Serius! Banyak orang yang harus struggle dalam kehidupan ini, dan mereka menjalaninya dengan ikhlas. Saya jadi termotivasi dan berusaha tegar juga alias tidak boleh cengeng.

Diikuti Oleh Sultan Lain

Program ikoy-ikoyan akhirnya diikuti juga oleh ‘sultan’ alias crazy rich lain. Ada yang istilahnya ikenz-ikenzan, iroi-iroian, mincu-mincuan, dll. Bagus juga kan karena mereka mengajari banyak orang untuk saling berbagi ke sesama. Sudahkah kamu bersedekah hari ini?

Mengemis? Enggak Deh!

Namun ada pula yang sinis dengan ikoy-ikoyan.  Yang katanya ini gambling lah, yang ngajarin followers ngemis lah. Aargh, padahal maksud dari program ini baik kan?



Buya Yahya, seorang kiai muda (pastikan kamu udah subscribe akun Youtube-nya) menjelaskan tentang tren ikoy-ikoyan. Alhamdulillah beliau merespon dengan positif, karena memang gak ada salahnya berbagi kebahagiaan, kan? Lantas ini juga bukan gambling, karena tidak ada persyaratan harus bayar dulu. Legaaa!

Dari ikoy-ikoyan saya dapat banyak pelajaran hidup, terutama semangat untuk berbagi. Ya walau saat ini belum bisa mencapai level crazy rich tetapi ga ada salahnya untuk bersedekah.

Selain itu, saya juga amatin lifestyle mereka yang sering berbagi, mengapa bisa sampai sekaya itu? Ternyata kekayaan diraih dengan kerja ekstra keras, tidak menyerah, dan tentu penuh dengan strategi bisnis. Jangan lupa juga ibadahnya dan sedekahnya.

Jadi, kamu tertarik ikut ikoy-ikoyan?

21 komentar:

  1. satu sisi memang bagus ya mba berbagi kebahagiaan dan memudahkan urusan orang lain tapi kadang mikir iya juga ya ada yang jadi males mending beli kuota terus ikutan ikoy2an kalau lucky dpt uang hehehe..

    BalasHapus
  2. iya Mbak, ikut boleh tapi tetap usaha dan kerja juga.

    BalasHapus
  3. Lebih ke seru-seruan sih pada awalnya ya.
    Tapi dasar orang-orang indo, kadang hal begitu dimanfaatkan buat minta-minta tanpa empati. Akhirnya ya jadilah dikata-katain mental ngemis itu kak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, pas Bang Arief tangannya sakit pun di komen adayg minta ikoy2, jadi ga ada empatinya

      Hapus
  4. Bagus juga menebar manfaat buat irang lain ya..meskipun saya merasa kurang sreg dg cara ini. Tak apa berbeda pendapat bukan? Yg penting aku tetap hargai dan tak menjelek-jelekkan partisipannya.. Hrehe..

    BalasHapus
  5. Pernah denger sih ttg ikoy-ikoyan ini tapi ga pernah liat langsung postingannya. Maksudnya bagus tp cuma jadi banyak disalahgunakan ya..andai ada yg ternyata hanya bikin cerita sedih tp kenyataannya nggak. Balik lagi aja sih ya ke sipembuat ikoy-ikoyan itu toh mrk niatnya membantu.

    BalasHapus
  6. Sebagai yang lumayan kaku dengan definisi kata, jadi bolak balik membaca ulang maksud dari kata 'ikoy-ikoyan'.
    Apa mungkin bisa disebut aliasnya 'ikut-ikutan'.
    Seperti geli jadi 'gelllaayy', dstnya.
    Ah ia, semoga tetap di koridor serba baik dan tidak ditumpangi orang-orang jahat yang memanfaatkan kesempatan.
    Aamiin

    BalasHapus
  7. Kok aku baru tahu yaa istilah ikoy-ikoyan hihi. Inovasi kreatif langsung naik wuzz ya followernya. Tapi setiap trend pasti ada kelebihan dan kekurangannya.

    BalasHapus
  8. Oh namanya ikoy-ikoyan. Pernah sih aku lihat story of seseakun instagram. Semacam menjawab komentar gitu. Ada yang menyebutkan kebutuhannya lalu seseakun itu bilang, ya udah kirim sekian. Biasanya nominalnya sesuai kebutuhan dari yang memberikan komentar sih. Semangat berbaginya keren.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak, yang udah kaya gak lupa buat sedekah via program ini.

      Hapus
  9. Beberapa waktu lalu memang ramai ya diomongin ikoy-ikoy ini. Ada yang pro ada juga yang kontra. Lucu juga nih sama nama lainnya iroi iroi maksudnya apa ya? Hihi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau iroi itu penyelenggaranya selebgram lain, Roi L Lim

      Hapus
  10. Walah pernah ikut tapi gak pernah menang hhu, kalah melulu.. Gak hoki seperi yang lain hhu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga belum pernah menang wkwkwwk, semoga bulan ini menang.

      Hapus
  11. Tapi kan belum tentu juga itu semua komentar real mbak. Kita juga gak tahu kan mereka boong atau enggak. Yang pasti memang ada sisi negatif dan positifnya ya. Saya sendiri belum pernah coba sih, hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Heheheh kalau dulu saya kuter mbak, tiap ada kuis/lomba di radio, di IG, sering ikut.

      Hapus
  12. Hai Mbak Eno, maaf baru baca komentarnya.

    Iya ada yang salah artikan jadi gitu, padahal tujuan awalnya baik.

    BalasHapus