Apa sih sebenarnya waste management? Sesuai dengan kamus, maka waste management adalah sebuah usaha untuk mengelola sampah, agar tidak bercampur-baur dan kacau. Mengapa sampah harus diatur? Bisa untuk memudahkan kerja pak sampah dan pemulung, lalu jika ada pengelolan sampah, lebih ramah pada lingkungan karena tidak dibuang sembarangan.
Berikut ini cara-caranya:
1. Simpan Minyak Jelantah
Minyak jelantah jangan dibuang gitu aja ya, tetapi
simpan di botol air mineral bekas. Biasanya bisa didaur ulang, tetapi kalau
kawan-kawan belum bisa caranya, cari saja Bank sampah atau lembaga yang
menerimanya. Lumayan lho, di Malang bisa dihargai 5.000 rupiah seliternya.
2. Pisahkan Sampah di Dapur
Ada berapa tempat sampah di dapur? Kalau bisa
minimal dua ya, yang satu buat tempat sampah mudah terurai, sedangkan yang satunya
untuk sampah yang sulit terurai. Misalnya untuk kulit kentang, daun pisang, di
tempat sampah warna hijau. Sedangkan untuk kertas pembungkus tempe, plastik,
dll masukkan di tempat sampah yang lain.
Untuk sampah yang mudah terurai bisa dijadikan
kompos (silakan googling caranya) tetapi kalau susah ya sudahlah, buang saja.
3. Sampah Limbah
Sampah yang masuk dalam kategori ini adalah baterai
bekas, catridge yang rusak, dll. Jadi pisahkan di dalam tempat sampah atau
kresek yang lain ya, karena kalau dibuang sembarangan juga takutnya merusak
lingkungan.
4. Sampah Beling/Kaca
Bagaimana jika tak sengaja menyenggol piring atau
gelas? Jangan dibuang begitu saja, takut melukai orang lain. Caranya, bungkus
dengan plastik atau kresek, kalau bisa 2 lapis ya. Lalu ambil lakban dan
ditutup erat dan beri label bertuliskan ‘sampah kaca, berbahaya’.
Cara waste management cukup mudah kan, ya? Jangan
pusing dulu, karena kalau biasa memilah sampah akan langsung plung-plung alias
gercep memasukkan sampah ke tempat yang berbeda, sesuai dengan kategorinya.
Postingan ini untuk memeriahkan OWOP grup Blogger
Kodew Malang.
3 poin terakhir sudah aku lakukan. Jadi memilah sampah itu penting walau kadang sayangnya sama si abang petugas kebersihan ujung-ujungnya digabungin lagi jadi satu -_-
BalasHapusUntuk minyak jelantah, iya juga ya. Baru ngeh selama ini sama ibu dikemanain. Jangan-jangan dibuang begitu aja. Kayaknya perlu diinformasikan beliaunya.
aku masih bingung nih..bgmn sebaiknya membuang baterai bekas. Dikumpulin sampai banyaaak nih karena blm nemu cara buang terbaiknya..
BalasHapusbapakku suka banget ni memisahkan antara sampah basah dengan sampah plastik. Sampah basah kemudian sama bapak diolah menjadi pupuk cair yang berguna untuk tanaman.
BalasHapusKalau di RT saya diakomodir untuk membuang minyak jelantah nanti akhir bulan dikumpulkan ke Ketua RT lalu kalau mencapai liter tertentu dibayar
BalasHapusserius ada pembuangan sampah khusus yang nampung minyak jelantah ka? waduhh rasanya saya jadi pengen tinggal di malang, di kota saya jarang banget yang menerapkan waste manajemen seperti inii
BalasHapusPenting memang memisahkan sampah yang ada di rumah tangga, paling nggak ya dimulai dari rumah sendiri dulu. Semampunya. Kalau misal belum bisa olah sampah organik jadi kompos yaaa nggak masalah.
BalasHapusAku sudah mulai memisahkan sampah-sampah ini...tapi memang belum sanggup mendaur ulangnya sendiri. Masih beberapa kali menggunakan plastik dan minyak jelantah, rutin aku kumpulin di botol mineral bekas. Biasanya suka ada pemulung yang ambil kalau aku gantung di pagar.
BalasHapusAku termasuk yang belum rajin memisahkan sampah sesuai jenisnya. Huhuhu.. Padahal manfaatnya besar banget. Semoga setelah ini jadi rajin memilah sampah lagi, demi bumi yang lebih sehat
BalasHapusMbak aku kebiasaan membuang minyak jelantah. Karena kupikir tidak akan digunakan lagi. Hihu .. ternyata bisa ya jadi waste management. Tapi nih mbak kalau di sekitar kita nggak ada bank sampah, solusinya gimana ya? Sementara kita nggak bisa mengolah
BalasHapus