Hai sobat Bunda Saladin, selamat lebaran ya! Semoga ibadah kita di bulan puasa diterima oleh-Nya. Beneran, puasaan ini gak kerasa banget, tahu-tahu udah mau lebaran aja.
Khusus lebaran ini saya mau nulis tentang berlebaran
di Prancis. Kemarin udah wawancara mbak Ismah, seorang WNI yang bermukim di sana selama 25 tahun.
Seperti apa sih lebaran di Prancis? Yuk kita simak
wawancaranya.
Avi (A): Kalau lebaran, salatnya di mana?
Ismah (I): Kalau lebaran saya dan anak-anak Sholat
di masjid dekat rumah. Masjid kami besar dan megah. Nih ya saya lihatin foto
mesjidnya. (keterangan: Mosquee de Tremblaay Umtref).
A: Seperti apa nuansa lebaran di Prancis?
I: Nuansa lebaran di Perancis: di jalanan banyak
muslim/muslimah memakai pakaian muslim, lelaki biasa pakai baju putih panjang
yang seperti di Mekkah. Setelah Sholat
Idul Fitri, ya sepi lagi.
A: Seperti apa halal-bihalal di KBRI?
I: Ada halal-bihalal di KBRi yakni di kediaman Pak
Dubes (rumah besar). Saya sejak 1996 belum pernah ikut halal-bihalal, hihi,
selalu ada halangan. Tapi kalau bukber saat Ramadhan (sebelum ada corona), saya
dan anak-anak ikut bukber di KBRI Paris setiap Sabtu (bukber seminggu sekali).
A: Apakah Rani dan kakaknya mengenal tradisi baju
lebaran?
I: Rani-Aïcha sama Abram nggak mengenal tradisi baju
lebaran, kalau Rani yang namanya baju hampir tiap bulan beli,hihi. Abram nggak
merhatiin baju, dia sibuk belajar terus.
Keterangan: Mbak Isma punya 2 anak di Prancis, yakni
Rani-Aicha yang cantik dan kakaknya Abram yang gagah.
A: Apakah yg paling dirindukan dari lebaran di Indonesia?
I: Saya tidak begitu merindukan lebaran di Indonesia
karena sudah terbiasa jauh dari keluarga. Sejak lulus SMP saya pindah dari
rumah orang-tua untuk melanjutkan sekolah ke Yogyakarta. Jadi saya ini tidak
terlalu akrab dengan suasana lebaran/ngumpul keluarga. Hihi.Kalaupun kangen,
saya tuh kangen ama Nenek saya (dari fihak ibu), tapi beliau juga sudah
meninggal ...
A: . Di perumahan mbak Ismah kan penghuninya
beragam. Apakah mereka tahu bahwa ada lebaran?
I: Ya, mereka tahu kalau ada lebaran, khabarnya
mereka akan bikin barbeque nanti. Ooh kalau soal pesta sih mereka selalu
tahu.
Tambahan: Nah, ini barusan rapat di perumahan buat Idul
Fithri. Pestanya nanti hari Ahad
Directris ngasih € 250 buat makan-makan 14 keluarga.
1 € itu Rp 15.000,- lebih. Jadi kurang-lebih 4 juta Rupiah.
Alhamdulillah. Begitulah keadaan di Perancis. Tapi
tidak semua perumahan seperti ini...
Keterangan: Mbak Ismah tinggal di perumahan,
maksudnya 1 rumah besar yang terdiri dari banyak penghuni. Kamarnya layak dan mendapat
ada aturan bagi penghuninya. Jadi di bayangan saya seperti asrama gitu.
A: Apa kendala berlebaran di Prancis?
I: Kendala lebaran di Perancis kalau kita sedang
kerja. Ya jadinya nggak bisa ikut Sholat Id. Saya pernah nangis di bus pergi
kerja ke restorant, di jalan orang-orang pergi ke mesjid, bahkan di bus itu ada
penumpang pakai baju lebaran. Setelah tahun itu, saya nyiapin minta cuti
sebelum hari lebaran.
Wah cerita lebaran di Prancis menarik sekali ya. Ternyata
di sana ada juga komunitas muslim, karena Mbak Ismah cerita ikut pengajian. Semoga
para sobat Bunda Saladin jadi nambah pengetahuannya akan dunia dan juga semoga
kita bisa sama-sama traveling ke Prancis.