I want to ride my bicycle
I want to ride my bike
Bicycle, bicycle
Hai sahabat Bunda Saladin, ingat dengan lirik lagu
lawas ‘bicycle´ dari Queen? Bersepeda memang menyenangkan ya. Akhir-akhir
ini olahraga bersepeda sedang tren. Bahkan disebut banyak orang rela membeli
sepeda lipat impor yang harganya lebih mahal daripada sepeda motor. Wow!
Namun di masa pandemi ini, apakah masih aman untuk bersepeda? Padahal justru olahraga sangat bagus untuk meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga kita sehat dan bebas corona. Jadi bersepeda tetap aman, asal memenuhi protokol kesehatan.
Nah, tanggal 7 november 2020 lalu saya ikut seminar online
bareng komunitas sepeda dengan tema ‘Yuk Sepedaan Sehat dan Aman di Era
Adaptasi Kebiasaan Baru’. Acara ini diselenggarakan oleh Direktorat Promkes dan
PM Kementrian Kesehatan.
Pengisi acaranya ada Pak Poetoet Soedarjanto, ketua Bike
to Work Indonesia. Ada pula dokter Sonny Harry B. Harmadi, ketua Bidang
Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, dokter Riskiyana S.Putra, M.Kes,
Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, dan Pak Azwar Hadi
Kusuma, pendiri Indonesian Folding Bike Community. Keren semua ya
narasumbernya!
MC pada webinar via Zoom ini adalah Yosh Aditya. Mas
Yosh membawakan acara dengan ceria dan dia dulu pernah ikut komunitas bike
to work, jadi paham seluk-beluk bersepeda. Setelah opening dari
dokter Riskiyana, saatnya pemaparan dari narasumber.
Pengisi materi pertama adalah Pak Poetoet Soedarjanto,
ketua Bike to Work Indonesia. Menurut Pak Poetoet, bersepeda tetap aman
walau kita masih dalam masa pandemi. Nah, agar kita tetap bebas corona, harus
melakukan 3 hal, yakni mengenali sepeda, mengenali diri, dan mengenali
lingkungan.
Yang dimaksud dengan mengenali sepeda adalah
mengecek kondisinya. Apakah bannya kempes atau malah remnya blong? Jangan sampai
kondisi sepeda masih error tapi nekat kita gunakan, yang ada malah mengundang
celaka. Dalam artian kita wajib melihat kondisi sepeda dan merawatnya
baik-baik, serta rutin dibawa ke bengkel sepeda.
Poin kedua adalah mengenali diri. Bersepeda tujuannya
sehat, jadi jangan sampai nekat gowes padahal badan sedang demam dan meriang. Istirahat
dulu shaay! Sementara poin ketiga adalah mengenali lingkungan. Pastikan tempat
bersepeda sepi, agar tetap mematuhi protokol kesehatan (physical distancing),
jadi pilih rute yang paling sunyi.
Pemilihan rute juga sangat penting karena jangan
sampai jalannya sepi tapi ternyata berlubang atau ada jalur yang masih makadam
(mau sepedaan atau atraksi?). Selain
memilih rute aman dan tak terlalu ramai, pastikan di sana ada bengkel, pos
kesehatan, dan pos polisi, agar ketika terjadi apa-apa bisa meluncur.
Lihat pula kesulitan rute, untuk pemula jangan pilih
yang banyak tanjakan. Pertimbangkan juga jarak rute, kalau ingn sepeda santai
pilih yang dekat saja. Waspada pula ketika bersepeda di tempat ramai, karena
bisa jadi ada begal.
Pak Poetoet menyemangati peserta dengan bercerita
bahwa sampai saat ini masih bersepeda ke kantor, padahal jaraknya jauh banget. Bayangkan
beliau naik sepeda lebih dari 5 kilometer ke tempat kerja, setiap hari! Bukannya
capek, namun beliau malah merasa bertambah bugar. Bahkan rasanya umur bertambah
muda 20 tahun. Produktivitas di kantor juga makin bertambah. Bersepeda ternyata
punya banyak manfaat.
Narasumber berikutnya adalah Pak Azwar Hadi Kusuma,
pendiri Indonesian Folding Bike Community. Beliau menerangkan tentang
tips bersepeda dengan aman di masa pandemi. Tentu wajib memenuhi protokol
kesehatan, seperti membawa hand sanitizer dan pakai masker. Sebaiknya gunakan
masker kain 3 lapis yang aman dalam menangkal droplet tapi tetap membuat
kita bernafas dengan lega.
Jangan lupa pula untuk membawa masker cadangan,
karena sehelai masker maksimal digunakan 4 jam saja. Selain itu, saat bersepeda
pakai baju lengan panjang dan celana panjang. Jangan lupa pakai helm, kacamata,
juga pengaman lutut. Bawa pula air minum dalam botol.
Nah sebelum bersepeda pastikan tubuh kita sehat ya,
baru gowes wees! Sama seperti Pak Poetoet, Pak Azwar juga menyarankan untuk
memilih rute bersepeda yang tidak terlalu ramai dan atur waktunya. Dalam artian
jangan sampai keasyikan dan lupa waktu lalu tepar di jalan.
Bolehkah bersepeda ramai-ramai di masa pandemi? Boleh
tapi maksimal 5 orang ya, itupun harus keluarga sendiri. Demi keamanan, jadi
sabar dulu. Nanti kalau corona sudah minggat, baru kita gowes ramai-ramai
seperti dulu.
Saat di jalan, wajib mematuhi peraturan lalu lintas
dan jangan melanggar lampu merah. Kalau sudah lelah, istirahat sebentar di
tempat teduh, baru minum. Kalau lapar gimana? Ya makan di rumah. Makan bersama masih
berbahaya karena kan kita wajib lepas masker, saat bersebelahan lalu makan
takutnya ada droplet dari OTG yang loncat.
Sampai rumah juga masih wajib patuhi protokol
kesehatan. Lepaskan masker, helm, dan perangkat lain di luar rumah. Jangan langsung
cium anak tapi mandi keramas dulu. Setelah ganti baju, baru aman, makan deh. Jangan
lupa juga untuk menyemprot sepeda, helm, dan lain-lain dengan disinfektan. Memang
melelahkan tapi demi keamanan dan kesehatan, wajib dilakukan.
Nah, kita sudah tahu kan tips besepeda aman di era
pandemi? Yang penting memenuhi protokol kesehatan seperti pakai masker dan bawa
hand sanitizer serta hindari kerumunan. Bersepeda bisa dilakukan tak
hanya untuk santai di akhir minggu, tapi juga bisa bike to work, kalau
mau ke minimarket juga pakai sepeda. Jadikan bersepeda sebagai lifestyle
agar hidup makin sehat. Yuk gowes yuuk!
Bike to work ini memang menggoda sekali ya kak sayangnya jarak rumah dengan kantor suami lumayan jauh pasti nggak kuat kalau bersepeda. Hehehe
BalasHapusiya Mbak, belum kalau musim hujan, bakal basahh di perjalanan. Salut ama yang kuat bike to work.
HapusSedih juga ya selama pandemi cuma bisa rame-rame bersepeda maksimal 5 orang.nggak bisa ketemu sama temen-temen club sepedaan dulu untuk sementara. Semoga pandemic segera berakhir ya Mba.. biar sepedaan bisa semakin seru.
BalasHapusaamin
HapusSenangnya jika makin banyak yang peduli dan mengingatkan yang sepedaan ini..biar tetap terjaga kesehatan selama bersepeda jadi mesti taat prokesnya ya Mbak
BalasHapusSaya gowes juga di sekitar rumah, rutin sama anak-anak. Belum berani jauh karena ramainya lalu lintas bahaya buat mereka. Maunya sih ke minimarket gitu atau tempat lain sepedaan juga, tapi sayang belum banyak yang menyediakan parkir khusus sepeda...
Waah oiya Mbak, sayang ya fasilitas untuk para pesepeda di sini belum lengkap, enggak seperti di Belanda.
HapusPengennya sih bike to work, et tapi jauh banget Bambang. Masa bike to work dari Parung, Bogor ke Bundaran HI, ya terpaksa saya lebih milih naik motor.
BalasHapusAh tapi faktanya masih banyak yang acuh soal protokol kesehatan dan keamanan dalam bersepeda di jalan...
Wah jauh banget Bang, kalo gitu mah mending naik motor yakk.
HapusSemenjak pandemi, olahraga sepeda memang jadi solusi untuk tetap bugar ya, mbak .Seru banget kalau bisa sampai bike to work. Jadi lebih hemat dan sehat juga. Tapi tetap harus diperhatikan kondisi fisik juga ya ��
BalasHapusIya KAk, lihat2 fisiknya. Kalau lagi agak drop jangan maksa gowes dulu ^^.
HapusNaik sepeda memang asyik, tapi jangan lupa pemanasan dulu sebelumnya. Jangan kaya saya, gara2 kurang pemanasan, pergelangan tangan saya jadi sakit, sampai 6 bulan ini, belum sembuh juga.
BalasHapusWaduuh, semoga lekas sehat ya, Bang.
HapusLagi booming banget olahraga yang satu ini ya kak. Nah, memang seharusnya ada edukasi seperti ini agar bisa selalu sehat saat bersepeda.
BalasHapusBetul, Kak. Biar tubuhnya enggak kaget, jadi pelan-pelan dulu, dan selalu pakai masker.
HapusBersepeda sekarang menjadi alternatif disaat pandemi, dan pastinya juga harus patuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan.
BalasHapusSelain itu kalau bisa jangan sendirian,mengingat sudah ada berita di televisi kalau pesepeda menjadi korban begal.
Iya KAk, ngeri banget kalau niatnya ingin sehat tapi malah dibegal.
HapusSemua olahraga juga kalo dilakukan secara berlebih gak bagus. Kadang ada lho orang olahraga dengan porsi tinggi bisa membuat serangan jantung. Nah, saya juga hobi bersepeda dari kecil. Memang sekarang orang2 sedang ramai bersepeda, untuk fun dan refreshing ataupun olahraga. Setelah baca artikel di atas jadi mendapat wawasan baru. thanks mbak Dyah.
BalasHapuswah keren, seht terus ya KAk berkat hobi gowes.
HapusSaya suka lagu pembukanya. Ehehehe. Suka Queen juga Mba? Saya setuju tuh, nekat gowes itu berbahaya. Ada loh teman suami saya yg langsung masuk rumah sakit karena mendadak serangan jantung abis sepedaan. Maksain banget soalnya.
BalasHapushehehe iyaa suka Queen.
HapusIya mbak, untuk pemula pilih rute yang singkat aja, jangan maksa.
Bener banget nih, jangan sampai kita olahraga di luar rumah tetapi tidak memperhatikan protokol kesehatan yg berlaku
BalasHapusBetul Kak, biar gowes aman tanpa corona.
HapusDisini juga banyak yang gowes mbak, tapi kadang lupa sama protokol kesehatan...hiks sedih deh melihatnya. Mau ditegur tapi sudah paham...
BalasHapusBener banget sih, saat kita berolahraga seperti bersepeda, kita juga perlu melakukan protokol kesehatan. Jangan sampai olahraga malah membuat kita terkena virus hanya karena tidak mengenakan perlengkapan yg wajib dipakai
BalasHapusOlahraga yang populer dann memang sekarang malah jadi kayak musiman, Musim pandemi gini olahraga perlu memang, tapi protokol jg harus tetap dilaksanakan hehe
BalasHapusOlahraga bersepeda juga lagi populer di lingkungan saya. Bahkan toko sepeda yang ada di pusat kota pun terlihat selalu ramai. Semoga semuanya masih menjalankan protokol kesehatan ya...
BalasHapusMelihat kondisi tubuh ini emang penting banget diperhatikan saat bersepeda. Jadi ingat suami salah seorang temen facebook yang meninggal saat saat bersepeda karena kelelahan dan tidak fit saat mulai bersepeda
BalasHapusSetuju bangettt kalau bersepeda harus prepare banyak hal. Gak cuman gowes ajah!
BalasHapusAku juga dukung banget kalau pesepeda harus mengikuti aturan lalu lintas agar semua tetap tertib di jalan
Sepeda sekarang jadi hits banget ya semenjak pandemi. Padahal sebenernya sepedaan itu bukan olahraga yang mudah. Jadi betul banget, kalau mau sepedaan harus dipastikan kondisi badan fit. Udah sering kejadian yang sepedaan pingsan lah, atau tiba2 sakit apa.
BalasHapusDuluuu saat masih single sering banget sewa sepeda dekat kampus dan bersepeda keliling tapi begitu jadi ibu ibu sampai sekarang bahkan belum ada waktu buat bersepeda gini. Jadi pingi Bun
BalasHapusTipsnya bermanfaat sekali. Semoga semakin banyak yang paham aturan ini. Agar bersepeda benar-benar aman, jauh dari risiko tertular covid 19. Aamiin...
BalasHapusNah penting banget nih edukasi bersepeda aman untuk para pesepeda yang lagi rajin gowes di masa pandemi ini. Demi keselamatan kita semua juga kaaaaan..
BalasHapusYuk kalo mau sepedaan bareng kak. Selain menyehatkan juga bisa jadi sarana silaturrahmi. Eh, tapi harus tetap sesuai protokol kesehatan ya. Dan jangan ganggu pengguna jalan yang lain ^^
BalasHapusPingin banget bersepeda. TApi nggak punya sepeda roda dua iki piye yo?
BalasHapusYa opo kudu beli?
Padahal dulu paling sering keliling komplek naik sepeda lhi akutu.
Masa pandemi makin banyak yang menggunakan sepeda ya mbak. MAkin banyak yang ikut aktif dalam healthy lifestyle
Masa sekolah dan masa remajaku banyak dihabiskan dengan baik sepeda ke mana-mana. Baru pas mulai merantau ke Jawa, kegiatan menyenangkan satu ini sedikit terlupakan karena dulu sekolahnya berasrama yang melarang bawa sepeda. Lalu pas udah kerja, sempat pengen punya sepeda lagi, tapi malah sampai hari ini tak kunjung beli lagi. Padahal, asyik dan menyehatkan ya olahraga bersepeda begini.
BalasHapusTipsnya sangat bermanfaat. Semoga semakin banyak yang memahami semua aturan ini ya, jadi bersepeda dengan aman, jauh dari risiko tertular penyakit
BalasHapusAlhamdulillah sejak sebelum pandemi, suamiku sudah mengembangkan hobi bersepeda. Hingga sekarang, sudah sering dia bersepeda ke kantor sejauh 15 km. Yang belum berani adalah bersepeda keluar kota. Masih terlalu riskan.
BalasHapushobi bersepeda saat ini emang lagi hapening ya mbak,
BalasHapustapi klo pas pandemi gini harus tetap taat prokes ya
Kangen juga ya mbak bersepeda ramai-ramai lalu setelahnya incip-incip kuliner bareng hehehe saat ini cuma bisa bersabar semoga pandemi segera usai
BalasHapusJadi makin pengen sepedaan deh...
BalasHapusSepedaan keluarga aja keliling kompleks. Kayaknya seru deh. Berempat aja, gak usah ramean. Tiap pagi gitu udah asik aja yaa. Itung itung ngajak anak-anak olahraga