Pernahkah
merasa kesal karena si kecil tiba-tiba menumpahkan sestoples gula dan ia
memakannya dengan riang gembira? Ketika akan dibuka bajunya lalu dimandikan, ia
malah berlari lalu meledek. Rasanya gemas! Padahal kita sudah mengajarkan sopan
santun dan cara agar berhati-hati, tapi ia malah sembrono dan cuek bebek.
Di
lain hari, ia tiba-tiba nyelonong ke dapur. Membuka pintu kulkas, lalu
menutupnya lagi. Air di botol diminum hingga tandas. Puding di dalamnya tidak
digigit, tapi sengaja ditumpahkan, diremas-remas, lalu diinjak sambil nyengir.
Saat ketahuan, ia hanya cengegesan. Rasanya ingin teriak, pusing tujuh
keliling!
Apa dia nakal?
Kebanyakan
kita mengecap anak aktif itu nakal. Anak suka memanjat pohon, tiba-tiba sudah
ada di atas lemari, suka naik ke atas meja makan, oh nakal. Ketika anak tidak
mau dinasehatin, menolak diajak mandi, juga dibilang nakal. Anak tidak mau
makan, malah maunya ngemil kue melulu, duh! Apa beneran dia nakal?
Anakku
nakal! Sini mama cubit, biar kamu kapok! Namun, setelah ia dicubit, malah menjulurkan lidah. Tangisannya
hanya sebentar, ia malah lari mencari pertolongan ke ayahnya atau sang nenek. Hati
ini mendidih. Rasanya ingin melayangkan tangan lagi.
Aduuh!
Jangan
marah dulu bun! Tarik nafas panjang. Sabaar, sabar! Label nakal malah
membuatnya terbebani seumur hidup. Dia
masih anak-anak, kalau tingkahnya aktif ya wajar dong. Memangnya anak harus diam
dan anteng seharian? Itu anak atau boneka? Anak adalah makhluk hidup, kalau ia
bergerak lincah, aktif, dan belum bisa mengendalikan diri, ya orang tuanya yang
mengarahkan. Bukannya menghajar dan memberinya label ‘nakal’.
Ingat,
anak adalah manusia. Ketika masih balita, belum mengerti peraturan itu apa.
Kalau sesekali ia bertindak (bagi kita) di luar batas kewajaran ya mohon
dimaklumi. Lain kali, tahanlah lidah untuk berteriak. Ketika anak memanjat,
biarkan ia turun, lalu peluk. Ingatkan bahwa memanjat itu bahaya.
Begitu
juga saat anak tidak sengaja menumpahkan air. Ajaklah ia mengepel bersama,
untuk belajar bertanggung jawab. Ketika ia tak mau dimandikan, bujuklah dengan
pelan. Rayu dengan memberikannya sabun cair favorit, atau janji akan
memakaikannya baju yang lucu. Kesabaran itu kuncinya.
Jangan
sedikit-sedikit bilang ia nakal atau bengal. Nanti kalau nakal beneran
bagaimana? Kalau dia menjauhi mamanya karena merasa dimarahi terus, lalu
terjerumus pergaulan yang salah, gimana dong? Lidah ibu itu malati. Doanya
sering dikabulkan oleh-Nya. Jadi, jangan lekas marah dan mengecap jelek jika
anak berbuat salah. Namun usahakan untuk menahan diri dan mengarahkan anak agar
lebih tertib lagi.