Panasnya kota Malang di siang hari membakar otak. Kulirik kalender, sudah tanggal 7. Dua minggu lagi aku akan mati. Bukan dalam arti yang sebenarnya, tapi tiap tanggal 23 leher ini tercekik. Terhimpit oleh penyesalan karena hutang dan penipuan.
Dulu aku punya percetakan, tapi kini hanya cerita.Seorang rekanan menggandol mesin cetakku, padahal aku sudah membayarnya lunas. Celakanya, aku berhutang puluhan juta di Bank, untuk membeli mesin itu. Sekarang tinggal aku dan suami yang gigit jari.
Jadi resolusi 2017-ku adalah bebas hutang! Punya hutang bikin tidur tak nyenyak, makan tak nikmat. Lalu bagaimana cara melunasinya? Tentu saja dengan
bekerja lebih keras.
Setelah percetakan tutup, aku bekerja di kursus bahasa inggris online, dan berjualan macam-macam. Ngeblog juga tak bisa kutinggalkan. Jika ada yang bilang aku tidak fokus, biarkan saja. Toh wanita bisa multitasking, bekerja sambil mengurus rumah tangga, mengasuh anak, dll.
Intinya adalah manajemen waktu. Setelah subuh menulis artikel untuk blog, baru promosi di instagram dan facebook. Mengajar hanya dilakukan pada malam hari. Membuat materi dan bahan ajar bisa dicicil seminggu sebelumnya.
Sejak awal 2017 aku berusaha lebih elegan dalam menjual. No more hard selling, karena hanya akan membuat friendlist bosan. Hardselling itu kalau kamu upload foto barang dagangan, memberi keterangan harga, dan sudah. Terasa garing dan kaku.
Tahun ini berusaha praktek copy writing dan covert selling. Copy writing adalah teknik menulis iklan, dengan mengungkapkan keunggulan dari barang yang kita jual. Sedangkan covert selling adalah teknik menulis iklan yang gampang-gampang susah. Menjual tapi tidak terasa menjual. Intinya adalah permainan kata-kata. Jadi calon pembeli tertarik dengan dagangan kita. FYI, kalau mau blajar covert selling, silakan ikuti kelasnya Ki Jendral.
Jadi akun facebook penuh dengan foto dagangan? Hehehhe, enggaklah, bisa-bisa diremove. Ada curcolnya juga kok. Walaupun curcol, tapi diusahakan dengan anda positif. Karena aku gak mau dicap sebagai seller galau.
Kalau bete atau galau ya dijadikan cerpen atau gambar, lalu upload di instagram pribadi (bukan yang untuk dagang). Mengapa penting sekali untuk menjaga citra positif? Bukannya jaim, tapi hal ini terkait dengan personal branding. Agar terlihat profesional.
Selain memperbaiki teknik marketing, di 2017 ini aku juga berusaha berdisiplin mencatat keuangan. Karena belum bisa memisahkan rekening pribadi dan toko, maka ada dua dompet. Satu untuk belanja, yang satu untuk operasional online shop. Jadi agar tak campur aduk. Jika ada catatan, bisa dijadikan evaluasi, apakah pendapatan bulan ini naik daripada bulan lalu.
Profit bisa naik jika kepercayaan pembeli naik. Jadi jika ada customer yang transfer pagi, aku langsung mengantar paket ke ekspedisi pagi itu juga. Diusahakan sebelum jam 12 siang. Kasihan mereka kalau menunggu lama-lama.
Mengajar juga jadi ajang transfer ilmu. Murid-murid adalah motivasi terbesarku. Semangat mereka dalam mempelajari bahasa inggris membuatku terpacu untuk membuat materi yang mudah difahami.
Aku juga berusaha untuk lebih ramah dan akrab dengan mereka. Bahkan tak segan untuk memanggil "dear", khusus murid perempuan ya. Jika guru disayang murid, maka akan disayang boss juga.
Ngeblog adalah kegiatan yang kusayangi sejak beberapa tahun lalu, tapi sayang aku belum terlalu serius mendalaminya. Dulu aku beranggapan bahwa SEO itu sulit. Tapi sekarang berusaha untuk mengubah mindset bahwa segala sesuatu bisa dipelajari.
Sudah dua bulan ini aku punya dotcom sendiri, dan berusaha tekun menulis untuk menurunkan alexa. Artikel tentang cara menaikkan DA, dan lain-lain, bertebaran di internet, menunggu untuk difahami. Semoga job review berdatangan tahun ini.
Last but not least, semua usaha harus diiringi dengan doa. Ora et labora. Tahun ini aku ingin menambah kualitas ibadah, melakukan shalat sunnah, lebih sering bersedekah, dll.
Doa dan ibadah lain menambah ketenangan batin, kerja jadi lebih lancar. Jika kerja diniati sebagai ibadah, tujuannya tak lagi mengejar uang semata. Tapi juga membantu klien, customer, dan murid. Semoga mereka puas dengan pelayananku.
Aku kapok untuk berhutang lagi, nanti beli sepeda motor dan lain-lain insyaAllah bisa cash. Berhutang itu seperti kecanduan, jika diberi uang hasil pinjaman, seperti punya rejeki nomplok. Padahal harus dilunasi. Jika belum punya uang, apa harus berhutang lagi? Sama saja dengan gali lubang tutup lubang.
Semoga Allah merestui niatku untuk melunasi hutang. Agar hidup tenang dan kewarasan terjaga.
Ini #Resolusiku2017. Apa resolusimu?