"Mahal banget sih bajunya, kasih harga saudara
ya!"
"Aku kalau beli 3 biji dapat diskon gak?"
Pernahkah dapat komentar seperti ini? Sebagai pedagang,
tentu kita menemui berbagai macam tipe pembeli. Ada yang suka borong, sementara
yang lain beli barang kecil-kecil tapi teratur tiap minggu. Salah satu jenis
pembeli yang bikin makan ati adalah yang suka nawar.
Ini yang bikin garuk-garuk kepala, sudah untungnya mepet,
eh masih ditawar harganya. Sadis pula. Misalnya kita jual tas bahan kanvas
seharga 125.000, eh ditawar cuma 40.000, plus minta free ongkos kirim. Daripada
menuruti kemauan mereka dan jadi rugi (karena bisa jadi cuma iseng menawar),
yuk ikuti tips berikut ini.
Jadi ketika ada yang menawar, tolak dengan
halus dengan mengatakan "maaf ya, silakan cari toko lain". Kalau
dia marah lalu mengancam akan menyebarkan berita buruk tentang kita, biarkan
saja. Pembeli yang sudah jadi langganan tak akan percaya begitu saja
dengan omongannya.
-Naikkan sedikit harganya.
-Ajak
bercanda.
Anda sedang merintis jasa pembuatan logo perusahaan, lalu
ada yang tanya “paling murah berapa?”. Tahan dulu amarah dalam hati. Karena ada
orang yang berprinsip MEA (murah-enak-akeh alias banyak—dikira kerupuk kelees).
Kalau budgetnya tidak emncukupi, tawarkan saja permintaanya ke desainer lain
yang mungkin memasang tarif di bawah anda. Atau kasih tahu, Pak bikin sendiri
pakai aplikasi bisa lho. Tutorialnya juga banyak di google. Gratis kan.
Jika usahanya bakery? Ngelesnya gini: misalnya dia hanya ada dana 50.000 untuk blackforest cake, tapi ngotot dibuatkan yang besar. Kalau sudah ngempet marah di ubun-ubun karena kita menjelkaskan panjang-lebar tentang harga bahan, proses pembuatan yang tidak mudah, ya sudah. Bilang saja “Iya, tapi uang itu untuk beli telur, gula, dan tepung saja. Lalu silahkan bikin sendiri, silahkan pakai mixer dan oven saya.
Misalnya kita jual gamis dengan harga 250.000 dan mendapat keuntungan 25.000. Naikkan sedikit harganya jadi 265.000, jadi jika ada yang menawarnya jadi 250.000, kita masih dapat untung. Jika tidak
ada yang menawar? Beri harga 250.000, bilang saja diskon 15.000.
Ini ampuh untuk pembeli yang sangat ngotot menawar. Jika kita
menjual rainbow cake homemade seharga 200.000, lalu ada yang berkomentar
begini, "Cake gituan aja kok mahal. Saya pesan tapi harganya 100.000 ya". Senyumin saja lalu bisikkan
"iya, saya kasih diskon 50% tapi ukurannya juga di diskon 50%, wkwkkwk. Dijamin dia manyun lalu ngibrit.
Kehilangan pembeli dong? Tenang saja, saat satu pintu tertutup, pintu lain akan
terbuka. Pasti ada pemesan lain yang mau mmbeli dengan harga pantas.
Kalau jual baju atau tas bagaimana? Caranya hampir sama. Jika pembeli datang ke toko kita dan menawar 60% dari harga jual, pegang gunting dan pura-pura saja akan memotong dagangan jadi setengahnya. Dijamin dia ngabur, hehehehe.
Kalau jual baju atau tas bagaimana? Caranya hampir sama. Jika pembeli datang ke toko kita dan menawar 60% dari harga jual, pegang gunting dan pura-pura saja akan memotong dagangan jadi setengahnya. Dijamin dia ngabur, hehehehe.
-Beri
diskon khusus
Misalnya nih, ada yang menawar ongkos kirim, dari 15.000 jadi 5.000. Berikan jalan tengahnya, boleh ongkirnya segitu, tapi harus beli minimal satu lusin. Kalau ia gak minta diskon, tapi minta gratis ongkir bagaimana? Lagi-lagi ajak bercanda, “Boleh bu gratis ongkos kirimnya, tapi silakan ambil sendiri toko kami, lokasinya di Perumahan XYZ”. Atau sesekali ada promo free ongkir dengan syarat harus beli barang minimal seharga 400.000.
-Tawarkan win-win solution
Misalnya nih, ada yang menawar ongkos kirim, dari 15.000 jadi 5.000. Berikan jalan tengahnya, boleh ongkirnya segitu, tapi harus beli minimal satu lusin. Kalau ia gak minta diskon, tapi minta gratis ongkir bagaimana? Lagi-lagi ajak bercanda, “Boleh bu gratis ongkos kirimnya, tapi silakan ambil sendiri toko kami, lokasinya di Perumahan XYZ”. Atau sesekali ada promo free ongkir dengan syarat harus beli barang minimal seharga 400.000.
-Tawarkan win-win solution
Jika usahanya bakery? Ngelesnya gini: misalnya dia hanya ada dana 50.000 untuk blackforest cake, tapi ngotot dibuatkan yang besar. Kalau sudah ngempet marah di ubun-ubun karena kita menjelkaskan panjang-lebar tentang harga bahan, proses pembuatan yang tidak mudah, ya sudah. Bilang saja “Iya, tapi uang itu untuk beli telur, gula, dan tepung saja. Lalu silahkan bikin sendiri, silahkan pakai mixer dan oven saya.
Lha katanya pembeli adalah raja? Ya, tapi seorang raja
tidak akan menawar dengan tega. Karena ia punya banyak uang :p.
Berdagang juga butuh skill komunikasi untuk bisa nego
dengan pelanggan. Bukan siapa menang-siapa kalah. Tapi tentu ada jalan
tengahnya.
Sekian tips dari saya, semoga jualan teman-teman lancar
jaya dan laris manis. Anyway, ada yang punya tips lain?