Anda mau menikah? Selamat ya. Tapi kadang ada rasa takut, ada yang sudah menikah tapi bertengkar tiap hari. Ada yang umur pernikahannya tidak bertahan lama, dll.
Salah satu penyebab pertengkaran adalah miskomunikasi. Nah, mari kita kurangi miskomunikasi dengan menanyakan 6 hal ini.
1. Tinggal di mana setelah menikah?
Ini pertanyaan yang sangat sangat penting. Pengantin baru mau tinggal di mana? Mengontrak rumah,sewa apartemen, beli rumah dengan kpr, atau hidup di pondok mertua indah?
Kalau misalnya hidup bersama mertua, calon suami harus diingatkan, maksimal berapa lama tinggal di sana. Jadi sudah ada rencana menabung sekian bulan, untuk uang muka rumah atau biaya sewa rumah. Paling asyik memang tinggal di rumah sendiri.
Tapi, kalau memang harus serumah dengan mertua karena beliau sudah sakit sakitan atau sangat tua, butuh keikhlasan dari calon istri. Dan calon suami juga harus bisa membuat pasangannya senyaman mungkin.
2. Boleh kerja atau tidak?
Sebagian wanita ada yang melepaskan karirnya setelah menikah, karena ingin fokus mengurus keluarga. Tapi ada yang masih ingin bekerja di kantor. Kalau suami melarang istri bekerja, bagaimana dong?
Makanya, sebelum menikah, calon suami ditanya dulu. Apa boleh melanjutkan karir? Kalau perlu, bikin pernyataan di atas materai bahwa istri boleh bekerja, atau minimal direkam lah (lidah tak bertulang lho). Jika tidak boleh, berarti suami sudah siap menyediakan keamanan finansial.
gambar pinjam dari sini
3. Apa dia mengorok?
Hal ini terlihat sepele, tapi juga penting. Saat terlelap tidur, eh istri tiba-tiba terbangun, karena dengkuran suami yang luar biasa. Tanyakan juga, apa ia sering mengigau, atau berjalan dalam tidur.
Jika calon suami mengorok, batal nikah? Ya enggak segitunya lah. Cari solusi, misalnya mengunjungi dokter. Jadi kebiasaan ngoroknya bisa berhenti.
4. Apa pernah menikah sebelumnya?
Pertanyaan ini juga sangat penting. Jika menikah dengan duda, tentu harus mengenal anak-anaknya. apa mereka akan tinggal bersama ibu kandung, atau ayah?
Teliti juga surat duda-nya. Pastikan bahwa itu asli.
5. Siapa yang memegang keuangan keluarga?
Masalah uang memang sensitif, tapi harus dibicarakan. Agar tidak terjadi salah faham. Jika suami lebih hemat, lebih baik ia yang memegang keuangan keluarga. Istri tinggal minta jatah. Tapi apstikan jumlahnya cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Bagaimana jika istri dan suami sama sama bekerja? Tentukan kesepakatan, misalnya gaji istri untuk bayar tagihan listrik, air. Sementara gaji suami untuk bayar KPR, cicilan motor, spp anak, dll. Setelah emnikah, susah senang ditanggung bersama. Tak ada istilah "uang istri" atau "uang suami". Karena Tuhan memberi rejeki bisa lewat suami atau istri.
6. Apa punya hutang / cicilan?
Last but not least, ini juga penting. KArena jika suami emninggal, bisa jadi istri yang membayar hutang-hutangnya.
Jika suami punya cicilan motor, maka istri bisa mengatur, berapa persen dari gaji untuk cicilan, lalu sisanya untuk keperluan lain, dll.
Bagaimana, siap menanyai calon suami? Semoga pernikahannya lancar ya.
Ada pertanyaan lain?
Wah penting banget ini emang terutama buat pasangan yang hendak menikah
BalasHapusIya mba :)
BalasHapusHihihihi aku pertanyaannya malah ditambah apa visi/misi keluarga kedepan nanti & gimana cara membesarkan anak mba :D
BalasHapusSiip..mantap..detail banget
BalasHapusPertanyaan pertamaku ke calon suami: ngerokok ga? 😁😁
BalasHapuskedua, tanya ke calon mertua: gimana perilaku/kebiasaan/sifat anaknya kalau di rumah 😄
Hehe beda2 prioritasnya ternyata ya 😅
wakakakakka anti rokok ya
Hapuspoin nomer 3 soal merokok itu malah jauh2 hari aku tanyakan mbak sebelum pedekate, karena kebetulan ayahku punya asma. Jadi aku menghindari pedekate ama cowok perokok
BalasHapusMba Vety punya asma juga?
BalasHapusEmang kudu detail nanya sebelum nikah sebeum keblusuk hehehe
BalasHapusHehehehh istilahe mbk..iya bnr..sblm terlanjur
Hapuskalo aku dulu cuma mastiin yg ttg boleh kerja ato ga, ama mau tinggal di mana.. karena aku dr awal udh bilang ga bakal mau tinggal ama mertua :D.. baik sih, tp ttp aja, lbh baik pisah drpd hrs seatap.. menghindari bentrok dan supaya lbh bebas :D.. kalo yg ttg kerja aku jg mastiin, krn suami tau juga sih aku bukan tipe yg betah di rumah.. jd drpd aku stress berat, mndingan ttp boleh kantoran deh :D
BalasHapusSipp
HapusYang nomer 6, kayaknya sensitif banget gak tega buat nanya... Gak yakin dianya mau jujur
BalasHapusAku baca ini senyum2 mba.. Hihi.. Aku terus terang selama kenal sm calon suami yg ditanya2 plg banyak soal tujuan n tahapan hidup selanjutnya.. *lebih mengenai cita2 masing2.. Suami yg memiliki banyak tujuan n semangat di hidupnya adalah suami ideal masa depan. Yg bikin aku makin mantap it liat dy sayang bgt sm Ibunya.. *Nice post mba.. Bakal aku terapin ke canlon mantu buat gadis kecilku nanti.. Haha.. Ngayal.. :D
BalasHapus