Tanggal 11 Agustus Arema berulangtahun . Aremania selalu merayakan hari
jadi tim kesayangannya dengan konvoi keliling kota Malang. Masyarakat
kota Malang memang dikenal militan dalam mendukung PS Arema. Jika Arema
bertanding, banyak sekali aremania dan aremanita yang datang menonton,
meskipun letak Stadion Kanjuruhan jauh sekali dari pusat kota. Walaupun
pertandingan sepakbola itu juga disiarkan secara langsung di sebuah
televisi swasta nasional. Ternyata banyak sekali orang yang
menggantungkan hidupnya dari Arema.
Orang-orang yang paling diuntungkan jika pertandingan Arema digelar
di Stadion Kanjuruhan adalah pemilik rumah atau warung di sekitar
stadion. Mereka menyediakan jasa parkir yang aman pada aremania dan
aremanita, karena sepeda motor yang diparkir dilindungi oleh pagar.
Tarif parkir resmi di kota Malang yang biasanya berkisar antara
limaratus sampai seribu rupiah melonjak drastis menjadi dua ribu rupiah.
Jika satu pemilik rumah mampu menampung dua puluh lima sepeda motor,
maka dalam waktu kurang lebih empat jam mereka bisa mengantongi lima
puluh ribu rupiah.
Calo tiket juga mengambil keuntungan dari jauhnya stadion Kanjuruhan
dan kediaman aremania. Mereka antri membeli tiket di loket resmi
stadion Kanjuruhan pada pagi hari, lalu menjualnya di tengah kota
(biasanya di dekat stadion Gajayana, di depan Stasiun Kota Baru, atau di
dekat Rumah Sakit Saiful Anwar) dengan harga yang lebih mahal. Aremania
yang takut kehabisan tiket jika membeli di loket penjualan resmi, tentu
saja memilih untuk membeli di calo tiket tersebut. Meskipun harga tiket
melonjak tajam.
Para pedagang asongan juga tak kalah diuntungkan dalam setiap
pertandingan kandang Arema. Bermacam macam penjual makanan, seperti nasi
bungkus, tahu goreng, permen, manisan, bakpao, kacang rebus, dan donat,
berkeliling menjajakan dagangan mereka. Juga ada penjual minuman
seperti air mineral, minuman penambah energi, dan kopi. Pedagang CD yang
berisi lagu-lagu aremania juga menjual CD seharga sepuluh ribu rupiah.
Bahkan ada pedagang yang menjual mantel plastik tipis dan tas kresek
saat pertandingan digelar di bawah guyuran hujan. Dalam kurun waktu
tiga jam, dagangan mereka pun laris manis dan ludes terjual.
Aremania memang pernah dilarang memakai atribut saat menonton pertandingan
Arema baik kandang maupun tandang oleh PSSI. Larangan ini berlaku selama
dua tahun. Tapi, pedagang - pedagang merchandise ( atribut ) seperti
kaos, kemeja, topi, syal aremania, dan boneka singa tetap mampu
menjual dagangan mereka. Kecintaan aremania pada Arema membuat mereka tetap menggunakan atribut itu di luar pertandingan.
Arema memang sebuah tim sepakbola yang dicintai warga Malang Raya.
Kehadiran tim sepakbola ini tidak hanya menghibur, tetapi juga
menguntungkan banyak orang yang menggantungkan hidup darinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar