Mengapa menunggu tahun baru untuk membuat resolusi? Mengapa harus menunggu lebaran untuk meminta maaf?
Sebaiknya kita mengevaluasi tindakan dan meminta maaf setiap hari..
▼
Rabu, 19 September 2012
Negeri Kabut dan Pangeran Matahari
Pada suatu hari, ada sebuah kerajaan yang selalu diselimuti kabut yang sangat tebal, Negeri Kabut namanya. Kabut memayungi awan setiap hari, sehingga penduduk kerajaan tidak pernah melihat matahari. Hal ini menyebabkan mereka menjadi sakit-sakitan.
Raja pun gusar dengan keadaan ini. Akhirnya beliau membuat sayembara, siapa yang dapat menyingkirkan kabut, akan mendapat hadiah yang besar dari Raja. Para penduduk pun berbondong-bondong pergi ke istana untuk membuktikan kehebatannya dalam menyingkirkan kabut.
Peserta sayembara pertama adalah seorang yang sakti. Ia mengaku dapat menyingkirkan kabut hanya dengan membaca jampi-jampi. Tapi setelah ia berkomat-kamit membaca jampi dan mantra, kabut tak segera pindah.
Peserta sayembara pertama adalah seorang yang sakti. Ia mengaku dapat menyingkirkan kabut hanya dengan membaca jampi-jampi. Tapi setelah ia berkomat-kamit membaca jampi dan mantra, kabut tak segera pindah.
Raja yang merasa dibohongi sangat kecewa dengan janji pria itu. Pria itu dijebloskan di penjara. Namun kejadian itu tak membuat peserta yang lain mundur.
Peserta kedua mengaku telah mendapatkan bisikan gaib. Ia dapat menghilangkan kabut asal Raja menyiapkan seekor sapi betina berwarna hitam. Raja pun menyanggupi permintaannya, dan sapi itu digiring ke atas gunung dan dilemparkan ke kawah. Namun kabut masih saja ada. Ia pun juga dipenjarakan oleh Raja.
Peserta kedua mengaku telah mendapatkan bisikan gaib. Ia dapat menghilangkan kabut asal Raja menyiapkan seekor sapi betina berwarna hitam. Raja pun menyanggupi permintaannya, dan sapi itu digiring ke atas gunung dan dilemparkan ke kawah. Namun kabut masih saja ada. Ia pun juga dipenjarakan oleh Raja.
Melihat keadaan yang kacau ini, seorang pemuda datang ke kerajaan. Raja sudah tidak mau menerima peserta sayembara lagi, tapi ia berjanji, jika kabut tetap menyelimuti kerajaan, ia akan masuk penjara dengan rela. Namun, jika ia dapat menyingkirkan kabut, seluruh peserta yang masuk penjara harus dibebaskan. Akhirnya Raja memenuhi permintaannya.
Pemuda itu langsung mengajak Raja ke tengah-tengah perkampungan penduduk. Ia memberi sebuah baling-baling raksasa kepada setiap orang. Baling-baling itu harus dipasang di atap rumah dan digerakkan dengan tali, yang ditarik oleh sapi.
Saat baling-baling diputar secara bersamaan, kabut pun perlahan-lahan menghilang dari langit kerajaan. Penduduk pun bersorak gembira. Peserta sayembara yang dipenjara akhirnya dibebaskan oleh Raja. Pemuda itupun diangkat menjadi pangeran, dan diberi gelar Pangeran Matahari.
Saat baling-baling diputar secara bersamaan, kabut pun perlahan-lahan menghilang dari langit kerajaan. Penduduk pun bersorak gembira. Peserta sayembara yang dipenjara akhirnya dibebaskan oleh Raja. Pemuda itupun diangkat menjadi pangeran, dan diberi gelar Pangeran Matahari.
Putri yang Selalu Bersedih
Dahulu kala, di kerajaan Taman Hati, ada seorang putri yang selalu bersedih, Lara namanya. Ia tinggal di istana yang megah, dengan taman luas yang ditanam aneka bunga, dan ada kolam yang berisi ikan koi yang jinak dan manis. Putri Lara juga punya kucing peliharaan dan seekor kuda poni berwarna putih. Apapun yang tuan putri inginkan akan langsung tersedia oleh para pelayan istana yang baik dan ramah. Tapi semua itu tidak membuat putri Lara bahagia. Ia selalu bersedih dan menangis.
Sang raja gundah melihat kedaan putri Lara. Akhirnya beliau membuat sayembara. Siapapun yang berhasil membuat tuan putri bahagia akan diberi hadiah yang banyak. Pengumuman ini disiarkan di seluruh Kerajaan Taman Hati.
Para penduduk di kerajaan berlomba-lomba membuat Putri Lara bahagia. Ada yang menyanyi, menari, bermain musik, ada pula yang beratraksi sirkus dan sulap. Sampai hari ke tiga tidak ada seorang pun yang berhasil membuat putri tertawa.
Sampai ada seorang anak desa yang mengetuk gerbang istana. Ia langsung dibawa ke hadapan tuang putri. Putri Lara bertanya, apa kelebihan pemuda itu. Ia hanya tertawa dan berkata bahwa ia bisa membuat putri berbahagia, tapi syaratnya, Putri Lara harus meninggalkan istana.
Kemudian, Putri Lara diajak untuk berlibur ke Desa Sukariang, tempat tinggal pemuda itu. Di sana semua penduduk desa selalu ceria dan gembira. Mereka bekerja sambil bernyanyi dan bersenandung dengan riang.
Putri bertanya kepada sang pemuda, “mengapa mereka begitu riang, padahal mereka bekerja keras menanam padi dan memerah susu?”. Pemuda itu tak menjawab pertanyaan putri. Kemudian, ia mengajak putri berjalan kembali, ke pinggiran desa.
Ternyata di tepi sungai, pinggir desa, ada rumah megah berdiri. Rumah itu diapit oleh kebun apel yang buahnya ranum. Tapi rumah itu kelihatan sepi, seperti tidak ada pemiliknya.
Sebelum putri Lara bertanya mengapa rumah itu sepi, sang pemuda bercerita terlebih dahulu. Ternyata, rumah itu adalah milik Pak Mura, orang terkaya di Desa Sukariang. Ia mempunyai kebun yang sangat luas.
Sebelum putri Lara bertanya mengapa rumah itu sepi, sang pemuda bercerita terlebih dahulu. Ternyata, rumah itu adalah milik Pak Mura, orang terkaya di Desa Sukariang. Ia mempunyai kebun yang sangat luas.
Tapi mengapa rumah ini sepi? Apa Pak Mura pindah?” Tanya Putri Lara. Pemuda itu menjawab “Pak Mura tidak pindah, tapi ia mengurung diri di rumahnya. Anak-anaknya meninggalkannya, karena ia sangat pelit. Istrinya sudah lama meninggal.”
Kemudian mereka berjalan lagi, dan tiba di depan sebuah pondok mungil.
Kemudian mereka berjalan lagi, dan tiba di depan sebuah pondok mungil.
Pondok itu sudah tua, dan terdengar suara ramai anak-anak di dalamnya. “Nah, ini pondok Pak Guti. Anak- istrinya sudah meninggal, tapi ia berbahagia karena ia selalu bermain dengan anak tetangga. Ia tak pernah pelit membagi buah-buahan yang ada di kebunnya kepada mereka.”
Sang putri sadar. Ternyata ia selalu bersedih karena tidak punya teman, dan selalu kesepian. Akhirnya ia minta diantar pulang, dan menghadap baginda raja.
Sampai di istana, putri memohon agar kastil sebelah barat diisi buku dan permainan anak-anak. Ia ingin membuat perpustakaan dan taman bermain anak. Raja menyetujui usulan sang putri. Setiap sore anak-anak boleh bebas membaca dan bermain di sana. Putri lara akhirnya bisa tersenyum kembali. Dan ia menikah dengan pemuda desa.
Sampai di istana, putri memohon agar kastil sebelah barat diisi buku dan permainan anak-anak. Ia ingin membuat perpustakaan dan taman bermain anak. Raja menyetujui usulan sang putri. Setiap sore anak-anak boleh bebas membaca dan bermain di sana. Putri lara akhirnya bisa tersenyum kembali. Dan ia menikah dengan pemuda desa.
Apa yang Kau Lakukan Saat Benar-Benar Lapar?
Apa yang kau lakukan saat benar-benar lapar? Saat tak ada uang untuk sekedar beli segelas kopi? Pisang melambai-lambai, tapi ada di kebun orang. Tersedia sayur mayur di hutan tak bertuan, tapi untuk kesana kau sudah kepayahan. Pinjam uang? Pada siapa? Tak ada sanak saudara di rantau. Oh, musafir! Apakah perjalanan ini diridhoiNya?
Lalu apa yang kau lakukan saat bergelimang kenikmatan? Selalu tersedia kopi, tiga kali sehari. Tercium harum masakan istri. Saat lelah, ada yang memijati.
Di keadaan mana kau bisa berucap syukur alhamdulillah?
Jumat, 07 September 2012
Uban Cinta
Uban. U-ban. Rambut putih. Tanda cinta putih.
Rambut hitam memutih karena stress. Cinta adalah tanggungjawab. Semua adalah proses penuaan.
Banyak uban = banyak cinta
Mengapa?
Karena ayahmu adalah seorang pemikir sejati. Memikirkan strategi. Bisnis, kolega, dan lainnya.
Kau adalah prioritas utama, sayang.
We love you :).